KlikDokter.com - Alergi panas – atau dalam bahasa kedokteran disebut dengan “miliria rubra” – timbul sebagai ruam dan bentol-bentol kecil berwarna merah di atas kulit, yang muncul ketika Si Kecil merasa kepanasan dan banyak berkeringat.
Bayi dan anak kecil lebih rentan terhadap kelainan kulit ini, karena pori-pori mereka masih berukuran kecil. Ketika Si Kecil sedang banyak berkeringat, pori-porinya dapat tersumbat, sehingga keringat tidak dapat keluar dan menyebabkan terbentuknya miliaria rubra.
Si Kecil menjadi lebih mudah terkena miliaria jika ia menggunakan pakaian yang terlalu tebal, berbahan agak kasar, berada di tempat dengan suhu dan kelembaban udara yang tinggi, berada di tempat tanpa pendingin udara, atau sedang mengalami demam.
Lokasi tubuh yang paling sering menjadi sasaran miliaria adalah lipatan tubuh (lipatan siku, lutut, paha, leher, dada, perut, dan bokong). Kelainan ini umumnya disertai dengan rasa gatal.
Bagaimana cara mencegah agar Si Kecil tidak terkena miliaria?
- Usahakan untuk tidak berada di lingkungan yang panas dan lembab. Jika terpaksa, bawalah kipas dan gunakan pakaian yang tipis, longgar, dan menyerap keringat. Karena semakin banyak Si Kecil berkeringat, semakin mudah pula miliaria timbul.
- Mandilah dengan air dingin – jika memungkinkan – setelah banyak berkeringat. Namun, jangan lupa untuk mengeringkan keringat sebelum mandi.
- Gantilah pakaian Si Kecil jika sudah basah dengan keringat.
- Pastikan Si Kecil tidak mengalami dehidrasi dengan memberikan minum air putih yang cukup.
Namun apabila miliaria sudah timbul, Anda dapat menggunakan produk yang mengandung losio kalamin yang dapat memberikan sensasi dingin dan mengurangi rasa gatal. Jika losio tersebut masih belum membantu, dokter dapat meresepkan krim hidrokortison yang dapat meredakan peradangan, kemerahan, dan gatal pada kulit.
Obat minum antihistamin – terutama yang menyebabkan kantuk – juga dapat membantu meredakan gatal yang membandel, apalagi jika Si Kecil cenderung untuk menggaruk sehingga menimbulkan luka pada kulit. Garukan harus dicegah sebisa mungkin, karena berpotensi memunculkan infeksi baru pada kulit.