Alergi pada si Kecil memang dapat diturunkan dari orangtua. Jika Ayah memiliki riwayat alergi, maka si Kecil berkesempatan 50 persen menderita alergi. Risiko tersebut akan meningkat menjadi 75 persen bila Bunda juga mengalami alergi.
Namun tidak semua si Kecil dengan riwayat tersebut berpotensi menderita alergi. Sebaliknya, si Kecil dengan orangtua tanpa alergi berisiko 5 persen mengalami alergi. Hal ini mungkin terjadi karena ada faktor lain penyebab alergi yaitu paparan asap rokok, paparan hewan peliharaan, infeksi virus, polusi udara, dan diet.
Orang tua sering tidak mengenali gejala penyakit yang timbul akibat alergi. Karena itu, orang tua perlu mengetahui terlebih dahulu beberapa faktor penyebab alergi dan gejalanya.
- Alergi makanan Jenis makanan yang sering meningkatkan risiko alergi adalah makanan laut, telur, dan kacang-kacangan. Gejala yang sering muncul yaitu nyeri perut, mual, serta muntah dan diare. Selain itu, bisa juga muncul gejala lain seperti sesak napas
- Alergi debu Alergi debu paling sering dialami si Kecil karena debu banyak terdapat di area rumah. Area seperti tempat bermain, kamar tidur, dan karpet biasanya banyak menyimpan debu. Gejala yang muncul pada alergi debu yakni hidung berair, sering bersin, dan gatal.
- Alergi musim Alergi jenis ini muncul saat terjadi perubahan cuaca. Gejala yang muncul dapat menyerang saluran pencernaan seperti mual, muntah, dan diare. Alergi ini juga bisa menyerang saluran pernapasan dan menyebabkan sesak napas.
- Alergi udara Alergi ini terjadi pada musim serbuk. Angin yang membawa sari bunga dapat masuk ke saluran pernapasan si Kecil dan memicu alergi. Gejala yang muncul adalah gatal di seluruh tubuh atau dikenal dengan sebutan biduran (urtikaria).
Seiring bertambahnya usia, alergi pada si Kecil pun akan semakin berkurang. Bila gejala alergi pada Si Kecil dapat terdeteksi sejak dini, segera bawa si Kecil ke dokter untuk mengetahui jenis alergi yang dialami si Kecil.
Dokter akan mewawancarai pasien untuk mengetahui riwayat alergi di keluarga. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang seperti pemeriksaan kulit dan darah.
Bila dinyatakan menderita alergi setelah diperiksa, pengobatan alergi pada si Kecil yang paling utama adalah menghindari faktor pencetus alergi. Karena itu, Bunda perlu benar-benar memahami apa pencetusnya. Semoga buah hati Bunda tetap sehat.
Masih punya pertanyaan seputar topik ini? Kamu dapat berkonsultasi dengan dokter secara online melalui layanan Tanya Dokter.
[BA/ RH]