Untuk mendukung tumbuh kembang anak yang sudah lebih besar, konsumsi susu sapi biasanya menjadi bagian penting. Selain untuk memperkuat tulang, susu sapi juga memiliki nutrisi lengkap untuk membantu mencapai berat badan ideal.
Sayangnya, tak semua anak cocok dengan susu sapi, misalnya karena alergi. Karena tidak minum susu sapi, mungkin terhambatnya berat badan menjadi kekhawatiran.
Sebenarnya, apakah anak alergi susu sapi susah naik berat badan? Apakah ia juga bisa gemuk nantinya? Nah, ketahui fakta medisnya berikut ini, ya, Ma!
Artikel lainnya: Anak Alergi Susu Sapi, Ini Penyebabnya
Benarkah Anak Alergi Susu Sapi Susah Naik Berat Badan?
Alergi susu sapi adalah reaksi alergi yang melibatkan sistem kekebalan tubuh terhadap protein di dalam susu sapi dan produk lain yang mengandung susu sapi.
Dua kandungan protein utama di dalam susu sapi adalah bagian padat (kasein) dan bagian cair (whey).
Menurut dr. Atika, alergi susu sapi diteliti berkaitan dengan terhambatnya pertumbuhan anak akibat kondisi inflamasi (peradangan) kronik yang terjadi di usus anak. Hal itu berujung pada gangguan penyerapan nutrisi akibat saluran cerna yang terganggu fungsinya akibat alergi susu sapi.
Anak yang alergi susu sapi juga dinilai sulit bertambah berat badan karena kekurangan nutrisi penting susu sapi yang tidak bisa didapatkan dari minuman atau makanan lain.
“Selain itu, sebuah jurnal juga menyebutkan, penurunan berat badan pada anak yang alergi susu sapi juga dapat dipengaruhi oleh paparan obat kortikosteroid sebagai pengobatan alergi susu sapi,” tambah dr. Atika.
Artikel lainnya: Alergi Susu Sapi, Apakah Anak Tidak Bisa Minum Susu Sama Sekali?
Reaksi alergi susu sapi dapat berbeda-beda pada setiap orang. Namun, biasanya reaksi muncul beberapa menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi susu sapi.
Gejala alergi protein susu sapi pada anak biasanya paling banyak muncul di saluran pencernaan, sisanya terlihat di kulit dan saluran napas.
Gejala yang muncul pada saluran pencernaan biasanya dalam bentuk muntah dan diare berkepanjangan. Pada kulit dan saluran pernapasan, gejala bisa berupa bercak kemerahan yang gatal, batuk, dan bersin.
Berbahayakah kondisi-kondisi tersebut? Ya, sebab gejala yang berat dapat mengancam jiwa, mulai dari tersumbatnya saluran napas dan syok anafilaksis yang berakibat penurunan kesadaran bahkan kematian.
Hal-hal tersebut tentu juga dapat membatasi anak dalam mendapatkan asupan nutrisi dari susu sapi.
Artikel lainnya: Ini Manfaat Probiotik untuk Anak yang Alergi
Cara Menggemukkan Anak yang Alergi Susu Sapi
Tenang, bayi yang alergi susu sapi bisa gemuk, kok. Mama bisa memberikan susu kedelai sebagai alternatif pengganti susu sapi. Namun, pastikan juga si kecil tidak alergi kacang kedelai.
Selain asupan nutrisi dari susu, penuhi kebutuhan nutrisi anak dari makanan laut, unggas, telur, dan daging. Jangan lupa lengkapi dengan buah dan sayuran, ya.
Tak perlu khawatir terus-menerus, karena alergi susu sapi bisa hilang dengan sendirinya seiring matangnya saluran pencernaan anak. Agar anak alergi tidak susah naik berat badan, coba cara menggemukkan bayi alergi susu sapi di atas, ya.
Artikel lainnya: Anak Alergi Susu Sapi, Berikan Nutrisi yang Sesuai
Jangan patah semangat bila anak sedang tidak cocok dengan susu sapi. Download aplikasi KlikDokter untuk tahu tips gizi anak alergi!
Konsultasi kepada dokter anak juga lebih mudah lewat Tanya Dokter, untuk bantu Mama dan Papa menentukan alternatif makanan dan minuman untuk anak yang alergi.
(JKT)
- The Journal of Allergy and Clinical Immunology. Diakses 2023. Milk allergy is associated with decreased growth in U.S. children.
- NHS. Diakses 2023. What should I do if I think my baby is allergic or intolerant to cows’ milk?
- Nemours Kids Health. Diakses 2023. Milk Allergy in Infants.