Setiap orang di masa kecilnya pasti mempunyai riwayat mengompol saat tidur. Dan pernahkah orangtua Anda memberikan capung di daerah pusar untuk mengatasi masalah tersebut?
Meletakkan capung di pusar dipercaya dapat mengendalikan masalah mengompol, namun hal ini belum dapat dibuktikan secara medis. Terlebih tindakan ini akan membuat anak trauma bila melihat capung dan menjadi fobia.
Di samping itu, masih ada cara-cara lain yang dapat dilakukan untuk menangani kebiasaan mengompol, seperti:
-
Membantu anak untuk selalu buang air kecil sebelum tidur.
Membatasi minum pada malam hari sebelum anak tidur.
Menerapkan terapi.
-
Terapi motivasi dilakukan dengan memberikan hadiah untuk memotivasi anak agar tidak ngompol lagi.
Terapi alarm. Metode ini didasarkan pada penggunaan alarm yang ditempelkan di dekat alat kelamin. Bila anak mulai ngompol, alarm akan bergetar atau berbunyi. Kondisi ini menyebabkan anak terbangun dan menghambat pengeluaran air kencing yang telah sedikit keluar. Orangtua dapat membantu anak untuk melanjutkan buang air kecil di toilet.
Terapi untuk menahan keluarnya air kencing. Terapi ini biasanya dilakukan pada anak dengan kapasitas kandung kencing yang kecil. Anak diminta untuk menahan keluarnya air kencing selama beberapa waktu.
Pengobatan. Pengobatan yang diberikan pada anak yang masih mengompol di usia lebih dari enam tahun biasanya desmopressin atau imipramine. Desmopressin adalah obat untuk mengurangi jumlah urine, sedangkan imipramine adalah obat untuk mengurangi jumlah urine serta obat antidepresi. Namun untuk mengonsumsi kedua jenis obat tersebut, ada baiknya orangtua berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Beri pujian ketika anak tidak mengompol, diperlukan kerja sama dan kesabaran dari orangtua, anak, bahkan dokter.
Apabila anak masih mengompol meski cara-cara di atas sudah dilakukan, maka sebaiknya Anda segera membawa anak kepada dokter spesialis anak untuk penanganan lebih lanjut.