Memiliki anak yang alergi terhadap makanan tertentu membuat Anda harus cermat. Bekal dan jajanan yang ia beli di sekolah harus diperhatikan dengan baik. Apalagi biasanya banyak street food yang dijajakan di depan sekolah, dan tidak semua cocok untuk anak Anda. Penting sekali bagi Anda untuk terus memantau kebiasaan makan buah hati demi mencegah alergi kambuh.
Perlu diketahui bahwa alergi terjadi pada mereka yang memiliki sensitivitas terhadap jenis makanan tertentu. Menurut dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter, alergi makanan timbul ketika sistem kekebalan tubuh salah mengenali makanan sebagai suatu zat yang berbahaya bagi tubuh. Hal itu kemudian menimbulkan peradangan hingga gejala alergi.
“Alergi makanan terjadi pada 1 di antara 20 anak. Berbagai studi menyatakan rata-rata alergi makanan dialami sekitar 10 persen anak yang berusia 0-1 tahun, 4-8 persen pada anak usia 1-5 tahun, dan juga dialami sekitar 2 persen orang dewasa,” kata dr. Karin.
Lebih lanjut, angka kejadian alergi makanan semakin lama semakin meningkat, terutama pada anak-anak. Gejala alergi makanan yang berat pun meningkat dua kali lipat selama dekade terakhir ini.
Alergi makanan di sekolah
Dilansir Realsimple.com, jika seorang anak alergi terhadap kacang tanah, misalnya, sistem kekebalan tubuhnya keliru dengan menganggap bahwa kacang tanah berbahaya. Alhasil, sistem kekebalan akan melepaskan reaksi kimia pada aliran darah yang dapat memicu berbagai reaksi tubuh, misalnya gatal-gatal.
Hal yang juga harus diperhatikan, tidak ada yang tahu cara untuk memprediksi seberapa parahnya alergi. Itulah mengapa orang tua dan anak-anak harus waspada dalam menghindari alergen ini.
Terdapat sejumlah makanan yang menjadi penyebab 90 persen alergi pada anak, antara lain kacang, susu, telur, gandum, kedelai, ikan, dan kerang. Termakan sedikit saja mungkin tak masalah, tapi alergi juga bisa terjadi bila sang anak menggosok mata atau hidung dengan jari-jari yang sudah terkontaminasi bahan makanan tertentu.
Beberapa barang yang tampak tidak berbahaya, seperti karton susu hingga jenis tanah liat tertentu untuk bahan prakarya, juga dapat mengundang potensi alergi anak di sekolah. Kandungan dalam jajanan depan sekolah pun bisa memicu alergi jika tak dicermati dengan baik.
Salah satu kunci untuk mencegah alergi makanan pada anak adalah memberitahu tentang makanan yang harus dihindari. Anda pasti tak ingin membuat anak khawatir dan takut, tapi menyampaikan secara halus adalah cara yang paling tepat.
Cegah alergi makanan di sekolah
Pada umumnya anak dapat terbebas dari alergi makanan pada usia satu hingga lima tahun. Meski demikian, ada pula sebagian kecil yang masih akan terus membawa alergi makanan hingga dewasa.
“Gejala yang dapat terjadi akibat alergi makanan ini antara lain diare, muntah, nyeri perut, ruam merah atau biduran pada kulit, bengkak pada mata dan bibir, batuk-batuk, hingga sesak napas,” kata dr. Karin.
Satu-satunya cara agar alergi makanan tidak kambuh kembali adalah dengan mengenali dan menghindari makanan pencetus alergi tersebut. Anda dapat membekali anak dengan bahan makanan yang dipercaya dan sudah pasti tidak membuatnya alergi.
Penting juga untuk membawakan anak obat-obatan yang biasa dikonsumsinya, jika memang ada. Anda bisa menjelaskan kepada anak mengenai aturan pakainya, sehingga anak bisa mengonsumsinya jika alergi kambuh di sekolah.
Hal yang tak kalah penting, bicarakan dengan pihak sekolah, terutama wali kelas, mengenai alergi makanan yang dialami anak sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan jika alergi anak tiba-tiba kambuh.
Masih punya pertanyaan seputar topik ini? Kamu dapat berkonsultasi dengan dokter secara online melalui layanan Tanya Dokter.
[RS/ RVS]