Kesehatan Anak

Apakah Anak Autisme Mengalami Disabilitas Intelektual?

Christovel Ramot, 04 Agu 2024

Ditinjau oleh Gayatri Pamoedji

Tim redaksi KlikDokter berbincang dengan Ibu Gayatri Pamoedji, pemerhati autisme dan founder Yayasan MPATI, untuk membahas hubungan antara autisme dan disabilitas intelektual.

Apakah Anak Autisme Mengalami Disabilitas Intelektual?

Autisme atau Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah kondisi perkembangan yang memengaruhi komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku. Anak dengan autisme sering menunjukkan berbagai tingkat keterlambatan perkembangan atau kesulitan dalam berbagai bidang.

Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah anak dengan autisme juga mengalami disabilitas intelektual (intellectual disability, ID). 

Tim redaksi KlikDokter berbincang dengan Ibu Gayatri Pamoedji, pemerhati dan caregiver autisme, dan founder dari Yayasan MPATI untuk membahas hubungan antara autisme dan disabilitas intelektual, serta perbedaan dan kesamaan antara keduanya.

Artikel lainnya: 10 Jenis Terapi untuk Anak dengan Autisme

1. Definisi Autisme dan Disabilitas Intelektual

Autisme

Autisme adalah gangguan spektrum yang berarti gejalanya dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Beberapa karakteristik utama autisme meliputi:

  • Kesulitan dalam komunikasi verbal dan nonverbal.
  • Kesulitan dalam interaksi sosial.
  • Pola perilaku repetitif dan minat yang terbatas.
  • Sensitivitas yang berlebihan atau kurang terhadap rangsangan sensorik.

Disabilitas intelektual

Disabilitas intelektual adalah kondisi yang ditandai dengan keterbatasan yang signifikan dalam fungsi intelektual dan adaptif. Fungsi intelektual mengacu pada kemampuan kognitif seperti belajar, berpikir, dan memecahkan masalah.

Fungsi adaptif mengacu pada kemampuan untuk menjalani kehidupan sehari-hari seperti berkomunikasi, merawat diri sendiri, dan berinteraksi sosial.

2. Hubungan antara Autisme dan Disabilitas Intelektual

Tidak semua anak dengan autisme mengalami disabilitas intelektual. Namun, ada hubungan yang signifikan antara keduanya.

Beberapa studi menunjukkan bahwa sekitar 30-50% anak dengan autisme juga memiliki disabilitas intelektual. Namun, persentase ini dapat bervariasi tergantung pada kriteria diagnostik yang digunakan dan populasi yang diteliti.

3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi

Tingkat keparahan autisme

Tingkat keparahan autisme dapat memengaruhi apakah seorang anak juga mengalami disabilitas intelektual. Anak dengan autisme berat cenderung lebih mungkin memiliki disabilitas intelektual dibandingkan anak dengan autisme ringan atau sedang.

Diagnostik dan evaluasi

Proses diagnostik dan evaluasi yang digunakan untuk mengidentifikasi autisme dan disabilitas intelektual dapat mempengaruhi deteksi kedua kondisi ini.

Penilaian yang komprehensif oleh tim multidisiplin yang melibatkan psikolog, psikiater, ahli saraf, dan terapis dapat membantu mengidentifikasi kedua kondisi ini secara akurat.

Faktor Genetik dan lingkungan

Faktor genetik dan lingkungan juga berperan dalam perkembangan autisme dan disabilitas intelektual.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dapat meningkatkan risiko kedua kondisi ini. Faktor lingkungan seperti paparan zat beracun atau infeksi selama kehamilan juga dapat berkontribusi.

Artikel lainnya: Bisa Dicoba, Ini Manfaat Olahraga Yoga untuk Anak Autis

4. Perbedaan antara Autisme dan Disabilitas Intelektual

Fungsi kognitif

Anak dengan disabilitas intelektual biasanya memiliki keterbatasan dalam fungsi kognitif yang memengaruhi kemampuan belajar dan berpikir secara umum.

Sementara itu, anak dengan autisme mungkin memiliki kemampuan kognitif yang bervariasi, dari di bawah rata-rata hingga di atas rata-rata. Beberapa anak dengan autisme bahkan menunjukkan keunggulan dalam area tertentu seperti matematika atau musik.

Pola perilaku

Anak dengan autisme cenderung menunjukkan pola perilaku repetitif dan minat yang terbatas, yang tidak selalu ditemukan pada anak dengan disabilitas intelektual.

Sebaliknya, anak dengan disabilitas intelektual mungkin menunjukkan keterlambatan perkembangan yang lebih luas tanpa pola perilaku yang spesifik.

5. Pendekatan Intervensi dan Pendidikan

Intervensi awal

Intervensi awal sangat penting untuk anak dengan autisme atau disabilitas intelektual. Terapi berbasis bukti seperti terapi perilaku, terapi okupasi, dan terapi wicara dapat membantu meningkatkan kemampuan komunikasi, interaksi sosial, dan adaptif.

Pendidikan khusus

Pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan individu sangat penting. Anak dengan autisme mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda dari anak dengan disabilitas intelektual.

Misalnya, anak dengan autisme mungkin memerlukan dukungan untuk mengatasi sensitivitas sensorik, sementara anak dengan disabilitas intelektual mungkin memerlukan dukungan lebih dalam keterampilan akademik dasar.

Dukungan keluarga

Keluarga memainkan peran kunci dalam mendukung perkembangan anak dengan autisme dan/atau disabilitas intelektual. Pelatihan dan dukungan untuk orang tua dapat membantu mereka mengelola tantangan sehari-hari dan memaksimalkan potensi anak mereka.

Sobat KlikDokter, bisa disimpulkan bahwa tidak semua anak dengan autisme mengalami disabilitas intelektual, tetapi ada hubungan yang signifikan antara keduanya.

Faktor-faktor seperti tingkat keparahan autisme, proses diagnostik, dan faktor genetik dan lingkungan dapat mempengaruhi apakah seorang anak dengan autisme juga memiliki disabilitas intelektual.

Pendekatan intervensi dan pendidikan yang tepat sangat penting untuk membantu anak dengan autisme dan/atau disabilitas intelektual mencapai potensi maksimal mereka.

Dukungan keluarga juga memainkan peran penting dalam mendukung perkembangan anak-anak ini. Artikel ini juga akan di-publish di website Yayasan MPATI https://autismindonesia.org/

Untuk lebih banyak pembahasan mengenai kesehatan pribadi, keluarga, parenting, kehamilan, hingga hewan peliharaan, unduh aplikasi KlikDokter atau pilih langsung topik kesehatannya.