Kesehatan Anak

Anak Kurus Belum Tentu Kurang Gizi

dr. Nadia Octavia, 25 Jan 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bagi sebagian besar masyarakat, anak gemuk identik dengan gizi yang terpenuhi. Sebaliknya, anak yang kurus sering dianggap kurang gizi. Benarkah demikian?

Anak Kurus Belum Tentu Kurang Gizi

Para ibu kerap kali membanding berat badan anaknya dengan anak lain. Ini masih ditambah dengan tekanan dari lingkungan sekitar dan media yang memberikan stigma bahwa anak yang gemuk berarti sudah tercukupi gizinya. Sedangkan anak kurus berarti kurang gizi.

Seorang anak dapat dikategorikan sehat apabila berat badan dan tinggi badannya sesuai dengan usia, perkembangan motorik serta kognitifnya. Selain itu juga harus berbanding seimbang dengan tingkat perkembangan usianya.

Penentuan standar seorang anak dikategorikan berdasarkan underweight (berat badan kurang) atau obesitas (berat badan berlebih). Hal ini diungkapkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang mengacu pada kurva pertumbuhan WHO (World Health Organization).

Pada tahun 2006, WHO mengeluarkan sebuah kurva pertumbuhan standar yang menggambarkan pertumbuhan anak umur 0-59 bulan. Indikator pertumbuhan yang digunakan adalah tinggi badan terhadap umur, berat badan terhadap umur, berat badan terhadap tinggi badan serta indeks massa tubuh terhadap umur.

Artikel Lainnya : Bayi Kurus, Benarkah Pasti Karena ASI Tidak Bergizi?

Jadi sebetulnya, meski anak Anda terkesan kurus, perlu dilihat kembali dari kurva pertumbuhan WHO. Apakah sudah sesuai dengan standar pertumbuhan. Karena seringkali seorang anak terlihat kurus namun berat badannya masih tergolong normal menurut kurva pertumbuhan.

Pastikan kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi dengan mencukupi makanan sehari–harinya dengan:

  • Protein Anda bisa memilih makanan laut, daging, ayam, telur atau kacang–kacangan yang kaya akan protein.
  • Buah–buahan Biasakan anak untuk rajin makan buah–buahan setiap harinya. Berikan anak buah segar ketimbang buah kalengan atau makanan manis lainnya.
  • Sayuran Pastikan anak makan sayuran segar setiap harinya. Berikan variasi menu agar anak tidak bosan. Hindari juga memberikan sayuran beku atau kalengan karena tinggi akan sodium.
  • Produk olahan susu Susu dan produk olahannya seperti yoghurt atau keju tinggi akan kalsium yang baik untuk pertumbuhan tulang anak. Namun bagi anak yang usianya sudah lebih besar dan memiliki berat badan berlebih, Anda bisa memilih susu yang rendah lemak.

Kebutuhan gizi anak berbeda–beda dan bervariasi bergantung dari usia dan jenis kelaminnya. Hindari membanding–bandingkan anak Anda dengan anak lain. Anda bisa mencatat perkembangannya dalam jurnal pribadi dan berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis anak mengenai tumbuh kembangnya.

(DA/ RH)

makanan bergizi
Anak
Anak kurang gizi