Tahun ajaran baru telah dimulai. Setelah melewati libur panjang, kini si Kecil mulai masuk sekolah kembali. Salah satu hal yang sering diperbincangkan oleh para orang tua adalah mengenai keputusan memberikan uang jajan kepada anak.
Sebagian orang tua berpendapat tidak masalah memberikan uang jajan untuk anak di sekolah. Namun, sebagian lagi berpendapat memberikan uang jajan tidak baik untuk tumbuh kembang anak, karena dikhawatirkan anak akan membeli makanan yang tidak sehat.
Fungsi Uang Jajan Untuk Si Kecil
Uang jajan sebenarnya memiliki banyak fungsi untuk si Kecil yang bersekolah. Berikut adalah di antaranya:
1. Biaya Transportasi
Bagi anak dengan jarak rumah dan sekolah yang jauh, uang jajan dapat digunakan untuk biaya transportasi.
2. Sebagai Biaya Tak Terduga
Uang jajan dapat digunakan untuk membeli hal-hal yang tidak terduga. Misalnya jika alat tulis si Kecil hilang di sekolah, ia dapat mempergunakan uang tersebut untuk membelinya.
3. Untuk Beramal
Anak dapat mempergunakan uang jajan sebagai dana sumbangan jika ada pengumpulan sumbangan di sekolah untuk suatu hal, misalnya saat ada anak lain yang mendapatkan musibah.
4. Alat Untuk Bersosialisasi
Mungkin Anda lebih suka membawakan bekal makanan dan minuman daripada memberikan uang jajan. Tapi, agar anak tidak dijauhi temannya, sebaiknya perbolehkan ia untuk jajan sesekali. Yang terpenting adalah mengajari anak pengetahuan soal asupan makanan sehat.
Artikel lainnya: Tips Ajari Anak untuk Cermat Memilih Jajanan
Sisi Positif Memberikan Uang Jajan Pada Si Kecil
Hingga saat ini memberikan uang jajan masih menjadi kontroversi di kalangan orang tua. Pada kenyataannya sebagian besar orang tua masih memberikan uang jajan kepada anaknya yang bersekolah.
Dengan uang jajan, anak memiliki kesempatan untuk membeli makanan atau minuman bersama teman-temannya, sehingga ia tidak terlihat berbeda. Selain itu, dengan memiliki uang jajan, anak memiliki uang yang bisa ditabung. Jika sewaktu-sewatu membutuhkan uang, ia tidak perlu meminjam uang kepada teman-temannya.
Apa yang Membuat Uang Jajan Menjadi Tidak Baik?
Dampak negatif memberikan uang jajan adalah anak bebas membeli jajanan di sekolah. Namun biasanya makanan tersebut belum tentu terjamin kebersihan, kesehatan, dan kandungan nutrisinya. Dalam hal ini, membawa bekal untuk anak memang lebih aman. Karena makanan rumah biasanya memiliki kualitas yang lebih baik.
Selain itu, tidak jarang juga anak yang mempergunakan uang jajan untuk membeli mainan yang tidak perlu. Memiliki uang jajan yang banyak juga dapat menyebabkan anak menjadi korban palak temannya yang nakal di sekolah.
Artikel lainnya: Ini Alasan Pentingnya Anak Bawa Bekal ke Sekolah
Nominal Ideal Uang Jajan Anak
Nah, untuk mencegah anak menggunakan uang jajan untuk hal-hal yang tidak penting, orang tua perlu membatasi nominalnya. Memberikan uang jajan dengan nominal yang berlebihan tidak baik, karena dapat membentuk kebiasaan boros pada anak.
Jadi, berikan uang jajan yang sesuai dengan kebutuhan si Kecil, berdasarkan tingkatan sekolahnya. Pertimbangkan biaya transportasi dan makanan di sekolahnya. Bila perlu, Anda dapat melakukan survei harga makanan di sekolah anak.
Selain itu, berikan pula sedikit biaya tak terduga kepada anak. Jika khawatir biaya tersebut digunakan untuk hal lain, diskusikanlah dengan guru di sekolah mengenai pengawasannya.
Uang Jajan Diberikan Harian, Mingguan, atau Bulanan?
Keputusan memberikan uang jajan harian, mingguan, atau bulanan sangat tergantung pada usia dan karakter si Kecil. Pada anak yang masih muda, memberikan uang jajan harian lebih baik, karena anak belum memiliki kemampuan mengatur uang dengan baik.
Pada anak yang lebih besar, memberikan uang jajan mingguan dapat melatih anak untuk mengatur uang jajannya, agar dapat disisihkan sebagai tabungan. Memberikan uang jajan bulanan dapat dilakukan pada anak yang sudah beranjak ke bangku SMA atau kuliah. Hal itu bisa Anda lakukan sepanjang Anda yakin benar bahwa anak dapat mengatur keuangannya dengan baik.
Memberikan uang jajan untuk anak selama di sekolah memang memiliki dampak positif dan negatif. Jadi, keputusan untuk memberikannya atau tidak kepada anak bisa Anda pertimbangkan baik-baik. Jika Anda memilih untuk memberikan uang jajan, berikan dengan bijak dan dalam jumlah yang wajar.
[NP/ RVS]