Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun bisa sembelit. Ketika anak sembelit, orang tua biasanya resah, sebab dalam kondisi tersebut si Kecil akan sangat tersiksa karena tidak bisa buang air besar (BAB).
Jika anak mengalami gangguan kesehatan tersebut, apa yang seharusnya dilakukan orang tua?
Anak Sembelit karena Terlalu Banyak Serat?
Sembelit juga sering disebut dengan istilah konstipasi. Mulai dari bayi, balita, maupun anak usia sekolah bisa mengalaminya. Pada bayi, sembelit biasanya terjadi saat dirinya mulai diberi makanan padat atau sudah masuk fase makanan pendamping ASI (MPASI).
"Pada anak saat awal fase MPASI, sembelit biasanya terjadi karena perubahan tekstur makanan. Sebelum MPASI, mereka hanya menikmati makanan berbentuk cair, yakni ASI, kini pencernaan harus bergerak karena makanan padat mulai masuk,” ujar dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter.
Selain itu, ternyata jenis makanan yang terlalu berserat juga bisa sebabkan bayi sembelit. Tak seperti orang dewasa, bayi pada awal MPASI justru harus mendapatkan makanan yang lebih mudah dicerna.
“Kalau orang dewasa sangat butuh serat, berbanding terbalik dengan anak yang masih awal MPASI dan ini biasanya menyulitkan untuk anak BAB. Makanya anak-anak jangan terlalu banyak buah dan sayur, mereka justru butuh lemak dan protein," sambung dr. Sepri.
Kenali Penyebab Sembelit pada Anak
Secara garis besar, sembelit pada si Kecil disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kekurangan cairan dan akibat susu formula, termasuk alergi makanan, kelainan hormon tiroid, kelainan metabolik, maupun kondisi medis lainnya.
Sembelit memberikan gejala yang bervariasi. Namun pada umumnya, kondisi ini menyebabkan frekuensi buang air besar yang berkurang, disertai feses yang konsistensinya keras dan kadang bercampur darah.
Jika bayi biasanya buang air besar beberapa kali dalam sehari, maka saat sembelit, bayi akan buang air besar hanya sekali sehari. Konsistensi feses si Kecil pun menjadi lebih keras daripada biasanya.
Sementara pada balita atau anak usia sekolah, sembelit menyebabkan mereka hanya buang air besar satu kali dalam kurun waktu tiga atau empat hari. Selain itu, biasanya si Kecil juga tampak tidak nyaman, rewel, dan harus mengejan dengan keras saat buang air besar.
Menurut dr. Sepri, kurang cairan juga berdampak pada pencernaan anak. Orang tua harus memberikan air minum yang banyak agar anak juga belajar minum air putih. Sebab, anak-anak itu pada dasarnya tak suka minum air putih.
“Orang tua juga bisa memberikan makanan yang lebih banyak mengandung lemak pada anak-anaknya. Lemak tambahan, seperti margarin dan santan boleh diberikan karena dibutuhkan untuk perkembangan otak mereka," jelas dr. Sepri.
Mengatasi Sembelit pada Anak
Jika si Kecil mengalami sembelit, ada beberapa hal yang harus Anda lakukan agar si Kecil kembali mudah BAB, yakni:
1. Pilih Buah dan Sayur yang Mudah Dicerna
"Buah dan sayur tetap boleh dilanjutkan untuk diberikan, tapi usahakan buah dan sayur yang mudah dicerna. Justru jangan buah dan sayur yang terlalu tinggi serat," kata dr. Sepriani.
Hindari buah dan sayur yang dapat menyebabkan sembelit, seperti pisang, wortel, dan beras merah. Saat keluhan sembelit membaik, Anda dapat memberikan kembali makanan-makanan tersebut secara bertahap.
2. Ajak Anak Melakukan Gerakan Seperti Mengayuh Sepeda
Di antara waktu makan, posisikan bayi telentang dan kakinya digerakkan seperti gerakan mengayuh sepeda. Hal ini agar udara di usus bergerak dan jadi tak terlalu berat tugasnya.
3. Pijat Perut
Pijatan juga bisa dilakukan untuk membantu si Kecil BAB dengan lancar, tapi jangan terlalu keras. Yang harus diperhatikan adalah arahnya harus benar. Arahnya mengikuti searah jarum jam atau huruf "U" terbalik.
4. Hindari Makanan Ini
Selain itu, sebisa mungkin hindari makanan seperti oatmeal, gandum, beras merah, dan beras hitam. Deretan makanan tersebut mengandung banyak serat dan anak akan sulit mencernanya.
5. Ganti Susu Formula Si Kecil
Bila si Kecil mengonsumsi susu formula, konsultasikan dengan dokter untuk mempertimbangkan menggantinya dengan susu formula jenis lain. Bayi dan anak yang mendapat ASI cenderung lebih jarang mengalami sembelit.
Saat anak sembelit, orang tua pasti resah karena anak menjadi lebih rewel karena menahan nyeri akibat tidak bisa BAB dengan lancar. Beberapa kiat yang dipaparkan di atas bisa Anda coba untuk mengatasi kondisi tersebut. Namun jika kondisinya sudah sangat menganggu, segera periksakan ke dokter. Jangan berikan obat-obatan apa pun, terutama obat pencahar (laksatif), tanpa adanya anjuran dari dokter.
[MS/ RVS]