Batuk adalah penyakit yang sering menyerang anak tanpa mengenal musim. Bahkan, batuk pada si Kecil bisa tak kunjung reda meski sudah diberi obat. Lantas, apakah anak sering batuk ini bisa menjadi gejala penyakit tertentu?
Batuk pada dasarnya adalah bentuk mekanisme pertahanan tubuh untuk ‘mengusir’ benda asing dalam tubuh, seperti kuman dan zat yang mengiritasi. Disampaikan dr. Sara Elise Wijono, M.Res dari KlikDokter, untuk mendeteksi penyakit penyebab batuk, Anda bisa menghitung durasi batuk pada anak.
“Jika batuk yang dialami anak di bawah dua minggu, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah virus pada saluran napas,” ujar dr. Sara saat ditemui.
Ditambahkan dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter, batuk dan pilek pada anak sebagian besar disebabkan oleh virus.
“Ada lebih dari 200 jenis virus yang dapat menyebabkan batuk pilek pada anak. Seiring pertambahan usia dan banyaknya orang yang ditemui, anak akan lebih mudah terpapar oleh virus tersebut,” ujar dr. Karin.
Meski demikian, ketika sudah sembuh, anak akan mendapatkan kekebalan terhadap virus pencetus kondisi tersebut. Oleh karena itu, orang tua tidak perlu khawatir berlebihan.
Artikel lainnya: Cara Mengatasi Batuk Kering pada Anak Tanpa ke Dokter
Penyebab anak sering batuk
Sementara itu, apabila batuk yang dialami anak sudah terjadi lebih dari dua minggu, kemungkinan ada penyakit lain menderanya. Terlebih lagi, jika batuk yang dialami si Kecil sering berulang.
Adapun gangguan kesehatan dan penyakit itu antara lain:
Alergi
Batuk tidak melulu disebabkan infeksi, tapi bisa juga karena alergi. Jika si Kecil batuk akibat alergi, maka akan ada cairan yang keluar dari hidung ke tenggorokan. Inilah yang nantinya akan menyebabkan batuk kronis dan berdahak.
Gejala lain yang mungkin muncul ketika anak batuk karena alergi adalah mata gatal, mata mengeluarkan air, dan tenggorokan gatal.
Asma
Selain karena alergi, penyakit asma juga bisa menjadi faktor lain anak alami batuk kronis. Anak yang mengalami asma akan mengalami gejala yang bersangkutan dengan saluran napas, seperti sulit untuk bernapas dan batuk. Biasanya, gejala batuk ini akan dialami pada malam hari maupun ketika anak sedang tidur.
GERD
Anak yang menderita gastroesophageal reflux disease (GERD) juga cenderung mengalami batuk kronik. Asam lambung bisa naik dan masuk ke dalam tenggorokan, terutama pada malam hari. Kondisi ini akan mengiritasi saluran napas dan pada akhirnya menyebabkan batuk.
Artikel lainnya: Ketika Batuk Pilek pada Anak Terjadi Berulang Kali
Mengatasi batuk pada anak
Mendapati sang buah hati batuk tak kunjung sembuh, tak sedikit orang tua yang lantas memberinya antiobiotik. Padahal menurut dr. Karin, hal itu tidak tepat.
“Pemberian antibiotik sebenarnya tidak akan memberikan efek yang signifikan terhadap proses penyembuhan batuk dan pilek yang dialami anak, khususnya karena alergi,” kata dr. Karin.
Dia melanjutkan, antibiotik adalah obat untuk membunuh bakteri, sementara penyebab tersering batuk pada anak adalah virus. Jadi, jangan sembarang memberi obat antibiotik pada anak sebelum berkonsultasi dengan dokter.
Untuk mengatasi batuk pada anak, Anda bisa memberikannya cukup air putih dan mengawasi pola makan anak. Untuk sementara waktu, hindari makanan yang mengandung lemak tinggi, serta makanan digoreng maupun dibakar.
Beri anak makanan yang mengandung banyak vitamin C. Misalnya, jeruk, wortel, dan stroberi, tomat, dan sayuran hijau lainnya. Pastikan juga si Kecil meminum obat yang telah diresepkan dokter untuk mempercepat proses penyembuhan.
Artikel lainnya: Cara Mengatasi Batuk pada Anak Saat Tidur
Anak sering batuk memang bikin cemas. Untuk mencegahnya kembali berulang, penuhi kebutuhan nutrisi dan jaga kebersihan si Kecil. Biasakan anak untuk rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah dari toilet, sebelum makan, serta saat menyentuh hidung, mulut, dan mata.
Jangan lupa, perhatikan juga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar. Siapa tahu, pemicu anak sering batuk bukan datang dari luar, tapi dari debu dan tungau yang menumpuk di dalam rumah.
[HNS/ RH]