Anda mungkin sudah tahu bahwa salah satu tanda diabetes adalah sering haus. Dalam bahasa medis ini disebut dengan polidipsi. Akan tetapi, apakah jika anak sering haus itu artinya si Kecil mengidap diabetes?
Meski benar bahwa rasa haus yang berlebihan dapat menjadi tanda diabetes, sebenarnya sulit untuk menentukan apakah itu bisa jadi gejala diabetes pada anak. Pasalnya, anak kecil yang aktif dan sehat biasanya sering haus dan minum banyak cairan. Agar tidak bingung, ketahui dulu gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2 pada anak.
Diabetes pada anak
Menurut dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter, anak-anak sangat rentan mengalami diabetes mellitus tipe 1.
"Pada anak, yang paling sering terjadi adalah diabetes mellitus (DM) tipe 1. Kondisi ini didapat anak sejak awal kehidupan. Selain DM tipe 1, anak juga bisa mengalami DM tipe 2. Biasanya ini terjadi pada anak obesitas dan mulai terjadi pada usia remaja," ujar dr. Reza.
Namun, diabetes tipe 1 sebenarnya adalah tipe diabetes yang paling jarang, hanya memengaruhi 5 persen dari penderita penyakit ini. Diabetes tipe 2, yang dulu dianggap sebagai diabetes "dewasa", jauh lebih umum.
Banyak orang tua membawa anak-anak mereka untuk evaluasi diabetes karena mereka sering buang air kecil dan bertambah haus. Ini adalah tanda-tanda klasik diabetes, ketika ginjal tidak dapat memproses kelebihan glukosa dalam tubuh dengan baik dan cukup cepat, menyebabkan gula bercampur dan dikeluarkan melalui urine Anda.
Meski demikian, pada balita dan anak-anak prasekolah, banyak minum belum tentu gejala diabetes. Bisa jadi mereka memang haus atau melihat Anda minum mereka menjadi ikut-ikutan minum.
Gejala diabetes tipe 1
Sering haus memang menjadi tanda dari diabetes. Akan tetapi, perlu dilihat lagi gejala lainnya yang menyertai. Kekhawatiran tentang diabetes tipe 1 meningkat jika ada gejala diabetes lainnya, seperti:
- Sering buang air kecil
- Makan banyak atau terus-menerus lapar
- Penurunan berat badan yang tidak biasa
- Kelelahan ekstrem
- Mudah marah
- Penglihatan kabur
Penurunan berat badan adalah gejala yang sangat penting untuk diabetes tipe 1. Jika seorang anak memiliki gejala klasik diabetes, seperti sering buang air kecil, meningkatnya rasa haus, dan penurunan berat badan, dokter anak kemungkinan akan mencurigai diabetes bahkan sebelum urinalisis atau tes gula darah selesai.
Gejala diabetes tipe 2
Gejala diabetes tipe 2 tidak jauh berbeda dengan gejala diabetes tipe 1. Hanya saja, anak-anak dengan diabetes tipe 2 mungkin tidak memiliki gejala sama sekali, yang dapat membuat diagnosis dini menjadi sulit. Gejala diabetes tipe 2 ini berkembang secara bertahap.
Gejala diabetes tipe 2 meliputi:
- Peningkatan risiko infeksi, misalnya mudah terpapar virus dibandingkan dengan sebelumnya
- Luka dan memar sembuh dalam waktu yang lama
- Penglihatan kabur (kemungkinan gejala retinopati akibat diabetes)
- Kelelahan
- Mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki
Namun, gejala yang disebutkan di atas masih terlalu umum. Dokter anak dan orang tua harus mencari tanda-tanda lain dan faktor risiko untuk penyakit ini. Ini termasuk kelebihan berat badan, memiliki acanthosis nigricans (area kulit gelap, biasanya di belakang leher anak) atau stretch marks, dan riwayat keluarga yang memiliki diabetes tipe 2.
Jika anak sering haus dan memiliki tanda-tanda di atas, sudah sepatutnya orang tua menaruh curiga bahwa anak mengalami diabetes. Segeralah bawa ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Apabila masih ada pertanyaan lainnya seputar topik ini, jangan ragu konsultasikan dengan dokter langsung lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
[RS/ RVS]