Flu Singapura atau yang dikenal dengan penyakit Hand, Foot, Mouth Disease (HFMD) tergolong penyakit menular yang sering dialami anak-anak. Penyakit ini bisa menyebabkan luka seperti bintil di dalam mulut serta ruam atau lecet di tangan, kaki, atau punggung anak. Meskipun tidak berbahaya, penyakit ini tetap mengganggu aktivitas anak karena menimbulkan rasa nyeri.
Ada beberapa tanda ketika anak terserang Flu Singapura. Salah satu yang banyak diyakini adalah sering meneteskan air liur atau ngeces. Tapi, apakah tanda itu benar-benar berkaitan dengan Flu Singapura?
Artikel Lainnya: Anak Sering Flu, Apakah Gejala Amandel?
Ngeces Ada Hubungannya dengan Flu Singapura?
Dilansir dari Healthline, air liur pada manusia diproduksi oleh kelenjar ludah yang terdapat di bagian bawah mulut, pipi, dan dekat gigi depan. Kelenjar ini secara normal menghasilkan 2-4 liter air liur per hari.
Meskipun diproduksi dalam jumlah yang banyak, air liur tidak akan keluar dengan sendirinya dari mulut kita. Jika ini terjadi, maka disebut ngeces yang biasanya disebabkan oleh masih lemah atau belum berkembangnya otot di sekitar mulut. Itu sebabnya, ngeces banyak terjadi pada anak usia di bawah 2 tahun. Pada periode itu, otot di sekitar mulut anak memang belum memiliki kontrol penuh untuk menelan.
Lalu, bagaimana jika anak di atas usia tersebut sering ngeces? Atau ketika jumlah liur yang keluar pada bayi di bawah 2 tahun lebih banyak dari biasanya?
Apabila kondisi tersebut dibarengi dengan kehilangan nafsu makan, demam, dan sulit menelan, bisa saja itu merupakan gejala Flu Singapura. Apalagi ketika anak lebih sering ingin minum air dingin.
Artikel Lainnya: Jangan Remehkan, Penyakit Flu Bisa Mematikan bagi Penderitanya
Di samping itu, merujuk pada pernyataan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, sariawan yang muncul setelah anak mengalami demam selama 2 hari, bisa menjadi gejala tambahan Flu Singapura.
Sariawan ini dimulai dari bintik merah kecil di belakang mulut, terlihat seperti melepuh, dan menimbulkan rasa nyeri serta tidak nyaman pada mulut. Kondisi yang juga bisa menyebabkan anak sulit mengontrol air liur.
Meskipun bisa menjadi tanda anak terserang Flu Singapura, ngeces tidak selalu menjadi pertanda untuk penyakit itu saja. Ada beberapa penyakit lain yang gejalanya ditandai dengan kondisi tersebut.
Dokter Atika menyatakan, “Sering ngeces bukan pertanda mengidap Flu Singapura. Banyak penyebab lain yang lebih umum terjadi dibanding Flu Singapura.” Namun, karena biasanya Flu Singapura mengakibatkan sariawan, ngeces bisa menjadi gejala lanjutan dari kondisi itu.
Artikel Lainnya: Inilah Faktor Penyebab Flu Lama Sembuh
Gejala Lain dari Flu Singapura
Menurut dr. Atika, “Seorang anak yang terjangkit Flu Singapura akan mengalami demam, nyeri menelan, nyeri otot, nyeri sendi, kehilangan nafsu makan, munculnya ruam/ bintik merah di rongga mulut (yang akan pecah jadi sariawan). Bisa juga muncul bintik merah di telapak tangan dan kaki 1-2 hari setelah timbul ruam di mulut. Itu alasan Flu Singapura disebut HFMD.”
Penyakit HFMD disebabkan oleh virus Coxsackievirus A16, Coxsackievirus A6, dan Enterovirus 71. Selain yang tampak pada mulut, gejala lain yang muncul saat anak mengalami Flu Singapura adalah gejala mirip flu selama 3-6 hari setelah tertular virus.
Ruam kulit merupakan tanda utama seseorang mengidap Flu Singapura. Kondisi tersebut biasanya muncul di lutut, siku, bokong, atau area genital. Ruam yang muncul akan terlihat seperti bintik-bintik merah datar dan kadang-kadang dengan lepuh.
Cairan dalam lepuh ini juga bisa mengandung virus yang menyebabkan penyakit tangan, kaki, dan mulut. Jaga kulit lecet atau koreng tetap bersih dan hindari anak untuk menyentuhnya.
Itulah hubungan antara anak yang sering ngeces dengan gejala Flu Singapura pada anak. Jangan terlambat hubungi dokter jika anak ngeces lebih dari biasanya. Jika masih ada hal yang ingin ditanyakan seputar Flu Singapura, silakan hubungi dokter melalui Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(PUT/JKT)