Kesehatan Anak

Asupan Alternatif untuk Anak yang Alergi Makanan

dr. Alberta Jesslyn Gunardi. BMedSc Hons, 17 Feb 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Berikan anak asupan alternatif, agar alergi makanan yang dialaminya tidak menghambat proses tumbuh kembang.

Asupan Alternatif untuk Anak yang Alergi Makanan

Apakah anak Anda punya alergi terhadap makanan tertentu? Jika ya, Anda harus melakukan tindakan sekarang juga. Pasalnya, alergi makanan dapat menjadi salah satu faktor yang menghambat pasokan gizi pada anak, sehingga anak akan berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang.

Nah, sebagai upaya untuk mencegah terjadinya hal tersebut, berikut adalah beberapa alternatif asupan untuk anak yang alergi terhadap makanan tertentu:

Alergi susu

Susu adalah salah satu jenis makanan yang paling umum membuat anak-anak alergi. Padahal, susu menyediakan sumber gizi yang penting untuk pertumbuhan dan mineralisasi tulang, yaitu protein, kalsium, vitamin D, vitamin A, vitamin B12, riboflavin dan fosfor.

Agar anak bisa mendapatkan pasokan gizi tersebut, Anda harus memilih pengganti makanan yang tepat. Misalnya, daging, unggas, telur, ikan, dan kacang-kacangan. Untuk kalsium, Anda bisa mendapatkannya dari sayur-sayuran. Faktanya, satu cangkir sayuran hijau mengandung kalsium setara dengan 4 ons susu. Seorang anak yang membutuhkan 500 miligram kalsium setiap hari harus makan sebanyak 4 cangkir sayuran hijau untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

Selain makanan alternatif, Anda juga dapat menggunakan susu lain yang ramah di tubuh anak. Misalnya, susu kedelai, susu beras, susu gandum, atau susu kacang.

Alergi telur

Telur menyediakan protein berkualitas, zat besi, biotin, folacin, asam pantotenat, riboflavin, selenium, serta vitamin A, D, E dan B12. Bagi anak yang alergi terhadap telur, mereka bisa mendapatkan pasokan gizi tersebut melalui sumber lain, seperti susu, daging merah dan unggas, ikan, sayuran hijau, serta kacang-kacangan. Pastikan anak Anda tidak alergi terhadap makanan pengganti ini.

Alergi kacang

Kacang tinggi akan kandungan protein. Selain itu, kacang juga menjadi sumber niasin, magnesium, vitamin E dan B6, mangan, asam pantotenat, kromium, folacin, tembaga, serta biotin.

Jika anak Anda perlu menghindari kacang jenis apapun, ia tidak berisiko kekurangan gizi. Anak Anda bisa mendapatkan kebaikan zat gizi yang ada pada kacang dengan mengonsumsi daging, unggas, telur, ikan, dan sayuran.

Alergi kedelai

Kedelai mengandung protein berkualitas tinggi, juga thiamin, riboflavin, zat besi, fosfor, magnesium, kalsium, seng dan vitamin B6. Diet bebas kedelai tidak menimbulkan masalah gizi jika anak Anda makan berbagai buah, sayuran, dan biji-bijian yang diperkaya dengan protein.

Alergi gandum

Bila anak alergi gandum, Anda bisa menggantinya dengan biji-bijian lain seperti jagung dan beras. Anda harus memilih biji-bijian alternatif dengan hati-hati untuk menghindari terjadinya kontak silang. Selain itu, pastikan pula untuk memilih biji-bijian alternatif dari sumber yang berkualitas, karena proses penggilingan dapat menghilangkan gizi penting di di dalamnya.

Satu atau dua porsi biji-bijian pada setiap menu makan anak akan berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan vitamin B, folacin dan zat besi harian.

Alergi ikan

Ikan adalah sumber protein yang baik. Ikan mengandung niacin, vitamin B6, B12, A, E fosfor, selenium, magnesium, zat besi, dan seng. Jika anak Anda harus menghindari ikan, Anda dapat menemukan rangkaian gizi yang sama pada daging, biji-bijian dan kacang-kacangan.

Jangan biarkan buah hati Anda mengalami gangguan tumbuh kembang gara-gara menderita alergi makanan. Segera siasati dengan mencari tahu makanan apa saja yang tidak bisa diterima oleh si Kecil, dan makanan apa saja yang bisa dijadikan sebagai alternatifnya. Jangan ragu bila Anda ingin berkonsultasi lebih lanjut pada dokter spesialis anak atau ahli gizi.

Apabila masih ada pertanyaan lainnya seputar topik ini, jangan ragu konsultasikan dengan dokter langsung lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

(NB/ RVS)

Anak
Tumbuh kembang
alergi ikan
Alergi Makanan
Alergi
alergi susu