Anak-anak sekarang menghabiskan rata-rata 7 jam sehari di media elektronik, termasuk televisi, komputer, ponsel dan perangkat elektronik lainnya.
Untuk membantu anak-anak dalam memilih media yang bijak, orangtua harus memantau “diet media elektronik” mereka. Pasalnya, perkembangan zaman seperti sekarang ini membuat anak-anak lebih mahir dalam teknologi, dan ada efek negatif yang bisa saja terjadi.
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media elektronik yang berlebihan dapat menyebabkan masalah perhatian, kesulitan sekolah, tidur, gangguan makan, dan obesitas. Selain itu, masalah kesehatan pada mata juga dapat dijumpai karena penggunaan media elektronik yang berlebihan, salah satunya adalah mata kering.
Berkedip merupakan refleks normal yang melindungi mata dari kekeringan, cahaya terang, dan objek yang mengancam mata. Selain itu, berkedip juga mengatur pengeluaran air mata yang membantu melembapkan dan membersihkan permukaan mata. Bayi baru lahir rata-rata hanya berkedip 2 kali permenit, hal ini akan meningkat menjadi 14-17 kali permenit pada remaja sampai dewasa. Pada pengguna gadget, khususnya pemain game, mereka bisa hanya 3-5 kali berkedip per menit.
Dengan gadget yang anak-anak gunakan dalam waktu yang lama, semakin banyak anak akan memiliki mata kering. Menggunakan gadget dalam waktu yang lama dapat membuat kornea di bagian depan mata menjadi kering, dan bisa menyebabkan iritasi. Selain itu, penggunaan gadget dalam waktu yang lama juga akan membuat mata menjadi merah, sering berkedip, dan berair.
Menurut Dr. Pik Sha Chan-Uy – seorang dokter spesialis mata yang mengkhususkan diri pada katarak, retina, strabismus, penyakit mata anak-anak (pediatric ophthalmologist) dan operasi laser – mengatakan bahwa anak-anak dengan mata kering dapat diberikan pelumas mata yang sangat aman dan tidak merusak, bahkan jika digunakan setiap hari.
Dr. Pik Sha Can-Uy menekankan perlunya orangtua untuk memperhatikan kesehatan mata anak-anak mereka. Selain itu, Dr. Pik Sha Can-Uy juga menyatakan bahwa anak-anak tidak bisa mengekspresikan diri, terkadang mereka tidak dapat memberitahu Anda atau tidak dapat mengeluhkan masalah mata yang terjadi pada dirinya. Jadi, jika Anda tidak menangkap masalah mata yang terjadi pada anak lebih awal, penglihatan anak bisa terganggu.
Beberapa kondisi mata yang reversibel tetapi hanya jika tertangkap cukup dini, salah satunya adalah mata malas (amblyopia). Mata malas, atau amblyopia, adalah keadaan di mana seseorang tidak bisa melihat dengan normal, bahkan jika ia menggunakan kacamata yang benar. Terjadinya hal ini sehubungan dengan penglihatan yang tidak berkembang dengan baik.
Berikut ini beberapa tips yang penting diperhatikan bagi para orangtua untuk menjaga kesehatan mata anaknya:
- Bila orangtua mengamati adanya perilaku yang tidak biasa pada anak, seperti menghadap ke satu sisi ketika menonton televisi, berulang kali menabrak benda, atau ketidakmampuan untuk mengambil mainan, bawa segera anak Anda ke dokter untuk diperiksa.
- Anak tanpa gejala pun harus dibawa untuk tes skrining penglihatan pada usia 3 tahun. Dalam kondisi dengan keturunan rabun jauh (myopia) dalam keluarga, sebaiknya anak dibawa untuk tes skrining penglihatan lebih awal, karena rabuh jauh yang berat dapat menyebabkan penyakit mata malas (amblyopia).
- Batasi waktu penggunaan gadget anak hanya satu jam per hari, dan usahakan setiap 30 menit anak beristirahat selama 5 menit. Atau, terapkan rumus 20, 20, 20. Maksudnya, setiap 20 menit penggunaan gadget, istirahatkan selama 20 detik dan ajak anak melihat benda-benda berjarak 20 kaki atau 6 meter. Selain itu, jangan lupa juga ingatkan anak untuk berkedip guna membasahi matanya agar tidak menimbulkan mata kering.
- Berikan anak sayuran, terutama wortel, sayuran berwarna gelap, dan buah-buahan.