Tak hanya campak, ada banyak kondisi yang dapat menimbulkan gejala berupa bercak merah dan demam pada anak. Umumnya, dokter akan memeriksa bercak tersebut. Bentuk dan persebaran bercak dapat menjadi petunjuk dalam menentukan diagnosis.
Berikut beberapa yang paling sering dijumpai di antaranya:
Campak
Penyakit ini disebabkan oleh virus. Gejalanya diawali dengan demam, yang diikuti munculnya bercak merah di kulit pada sekitar hari keempat. Bercak biasanya dimulai dari area kepala dan menyebar ke bawah, kecuali telapak tangan dan kaki. Bercak dapat bertahan selama empat hingga enam hari.
Artikel Lainnya: 4 Penyebab Bercak Putih pada Kulit Anak
Rubella
Rubella atau disebut juga campak Jerman memiliki gejala yang serupa dengan campak. Namun, pada umumnya rubella memiliki tingkat keparahan yang lebih rendah. Bercak pada rubella juga bertahan lebih singkat, sekitar dua hingga tiga hari.
Roseola
Seperti campak dan rubella, roseola juga disebabkan oleh virus. Penyakit ini disebut juga exanthema subitum dan terjadi pada anak berusia kurang dari tiga tahun.
Bercak umumnya muncul setelah terjadi demam selama beberapa hari. Persebaran bercak umumnya tidak mencapai area wajah dan hanya bertahan selama tiga hari.
Selain beberapa kondisi infeksi virus di atas, ternyata alergi juga dapat menimbulkan bercak merah. Bercak pada alergi umumnya disertai rasa gatal dan dapat muncul di mana saja.
Selain itu, bercak sering muncul sekitar 48 jam setelah paparan dengan allergen atau penyebab timbulnya reaksi alergi. Kondisi ini umumnya tidak disertai demam.
Berbagai kondisi dapat menyebabkan munculnya bercak merah pada kulit anak. Penyakit infeksi virus seperti campak, rubella, dan roseola menimbulkan gejala yang mirip dengan demam dan bercak merah yang muncul setelahnya. Pada kondisi alergi, bercak umumnya gatal dan muncul setelah adanya paparan dengan alergen.
[NP/ RH]