Wajar jika orangtua merasa kesal atau jengkel dengan anak-anak, apalagi jika mereka berperilaku tidak baik. Namun, hal ini bukan menjadi alasan orangtua dapat mengucapkan kata-kata kasar kepada anak.
Cara orangtua meluapkan emosi pada anak nyatanya dapat memengaruhi perkembangan, kepribadian, dan kesehatan mental anak jangka panjang.
Jika orangtua berkata kasar kepada anak, inilah sejumlah dampak psikologis yang bisa terjadi pada anak:
1. Anak Memiliki Perilaku Lebih Buruk
Orangtua mungkin berpikir, saat menegur dengan kata-kata kasar, anak akan jera dan tidak lagi berbuat kesalahan.
Namun, penelitian menemukan kedisiplinan verbal kasar (harsh verbal discipline) dengan berteriak menggunakan kata-kata tak pantas tidak akan mengatasi perilaku anak yang bermasalah.
Cara didik anak ini justru dapat membuat lebih banyak masalah pada anak.
Artikel Lainnya: Orang Tua Sering Mengkritik, Anak Bisa Terkena Gangguan Mental
Sebuah studi yang bersumber dari Society for Research in Child Development, AS, menemukan anak berusia 13 tahun yang dimarahi orangtuanya dengan kata kasar menunjukkan perilaku lebih buruk pada tahun berikutnya.
Studi ini juga menemukan, masalah perilaku lebih buruk kerap terjadi pada anak yang ditegur menggunakan kata-kata kasar.
2. Depresi pada Anak
Mungkin dampak yang satu ini tidak langsung terjadi pada anak setelah orangtua berkata kasar.
Namun, penelitian menemukan orangtua yang sering menegur anak dengan kata kasar dapat mengakibatkan depresi pada anak.
Studi dari University of Pittsburgh dan University of Michigan dalam jurnal Child Development mengungkapkan, disiplin verbal terjadi ketika orangtua menggunakan kekuatan psikologis untuk membuat anak merasa bersalah.
Para peneliti melihat, tingkat keparahan disiplin verbal bisa bervariasi, mulai dari berteriak kepada anak hingga menghina dan menggunakan kata-kata tidak pantas yang dapat mempermalukan anak.
Peneliti juga melihat, banyak orangtua yang beralih dari disiplin fisik ke verbal ketika anak-anak mereka memasuki masa remaja.
Studi ini menemukan, anak-anak dari orangtua yang menggunakan kedisiplinan verbal keras ketika mereka berusia 13 tahun lebih banyak mengalami gejala depresi. Hal ini dibandingkan dengan anak yang tidak dididik dengan cara tersebut.
Para peneliti juga menemukan, anak-anak yang merasakan bentuk disiplin verbal dari orangtua lebih mungkin memiliki masalah perilaku, seperti nakal di sekolah, berbohong kepada orangtua, mencuri, atau berkelahi.
Artikel Lainnya: Penyebab dan Cara Mengatasi Anak yang Berperilaku Kasar
3. Anak Memandang Rendah Diri Sendiri
Dijelaskan Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, anak mengembangkan penilaian terhadap diri sendiri berdasarkan lingkungan. Salah satu sumber utamanya dari hubungan anak dengan orangtua.
“Kalau orangtua menegur anak dengan kata-kata kasar, anak itu bisa menginternalisasi dan menilai 'Oh, berarti orangtua saya saja melihat saya seperti ini, jadi saya memang orang yang seperti ini’,” Gracia mencontohkan.
Kata-kata kasar itu akan berpengaruh pada self-esteem anak dan penilaiannya pada diri sendiri. Hal ini juga berpengaruh pada bagaimana anak menempatkan diri di lingkungannya.
4. Mengubah Cara Kerja Otak Anak
Melansir Healthline, berteriak dan menggunakan teknik pengasuhan keras dapat mengubah cara otak anak berkembang.
Karena, manusia memproses informasi dan peristiwa negatif lebih cepat dan menyeluruh, dibandingkan yang positif.
Studi yang dipublikasikan National Library of Medicine, AS, membandingkan pemindaian MRI otak anak-anak dengan riwayat pelecehan verbal dari orangtua, dengan otak anak yang tidak memiliki riwayat tersebut.
Hasilnya, ada perbedaan fisik mencolok di bagian otak yang bertanggung jawab memproses suara dan bahasa.
Artikel Lainnya: Apa yang Bisa Dilakukan Ortu saat Anak Sering Bilang Benci?
5. Kata-Kata Kasar Bisa Pengaruhi Kesehatan Fisik Anak
Studi dalam Journal of Clinical Psychology menemukan hubungan antara pengalaman masa kecil yang negatif (termasuk pelecehan verbal dan lainnya) pada kondisi kesehatan kronis.
Kondisi medis yang berkaitan meliputi radang sendi, sakit kepala parah, masalah punggung dan leher, serta nyeri kronis lainnya.
Selain itu, penelitian yang diterbitkan National Center for Biotechnology Information juga menunjukkan, anak-anak yang dibesarkan dalam kemiskinan atau dianiaya orangtua sangat rentan terhadap penyakit pembuluh darah, autoimun, dan kematian dini.
Itulah beberapa dampak akibat orangtua berkata kasar kepada anak. Mengingat bahayanya, sebaiknya gunakan kata-kata yang sopan kepada anak.
Jika merasa sulit mengontrol emosi dan sering kehilangan kesabaran, jangan ragu untuk meminta bantuan tenaga profesional seperti psikolog. Gunakan LiveChat psikolog untuk konsultasi lebih mudah.
(FR/AYU)