Belum lama ini, Megan Fox menjadi perbincangan penuh kontroversi di media sosial. Putra tertuanya yang berusia 4 tahun, Noah, tertangkap kamera mengenakan gaun biru ala Putri Elsa ‘Frozen’ saat bepergian bersama ibunya.
Banyak netizen yang tidak setuju dengan sikap Megan terhadap anaknya ini. Sebagian berpendapat bahwa hal tersebut akan membuat anak bingung akan identitas gendernya. Sementara itu, Megan tenang-tenang saja dan berkata, “Dia boleh menjadi apa pun yang dia inginkan” sebagaimana dikutip dari Mirror.co.uk.
Psikiater anak dan remaja sekaligus Kepala dari Child Mind Institute, dr. Harold Koplewicz, berpendapat orang tua tidak perlu panik jika anak ingin memakai pakaian lawan jenisnya.
Pada anak di bawah usia 5 tahun, menurut Koplewicz, wajar saja jika mereka senang bermain peran dengan memakai pakaian lawan jenisnya.
Akan menjadi masalah jika anak laki-laki tidak mau memakai pakaian laki-laki dan hanya ingin pakaian wanita karena merasa dirinya bukan laki-laki. Jika itu yang terjadi, maka sudah berkaitan dengan gangguan identitas gender yang perlu dikonsultasikan langsung dengan psikolog.
Solusi untuk Orang Tua
Untuk kasus ini, Anda berada di pendapat yang mana? Apa pun pilihannya, tentunya Anda sebagai orang tua yang paling mengetahui apa yang terbaik untuk anak Anda.
Apabila Anda tidak setuju jika anak diberi kebebasan untuk memilih pakaian yang tidak sesuai dengan gendernya, sebaiknya pahami dulu apa yang menjadi alasan si anak.
Penting untuk diketahui bahwa anak di bawah usia 5 tahun cenderung suka meniru dan memainkan peran sebagai orang lain yang ada di lingkungan rumahnya. Anak mulai menyadari adanya perbedaan seks ketika memasuki usia 4 tahun. Menurut teori Sigmund Freud, usia 2 sampai 3 tahun adalah masa krusial bagi anak untuk belajar mengenai gender.
Anda perlu menjelaskan kepada anak mengenai perbedaan gender tersebut. Penyampaiannya harus bertahap dan menyenangkan sesuai dengan dunia anak.
Jelaskan kepada anak bahwa pakaian yang ingin dikenakannya tidak sesuai dengan gendernya, dan Anda dapat memberikan contoh pakaian yang biasa dipakai ayah untuk anak laki-laki atau pakaian yang biasa dipakai ibu untuk anak perempuan.
Yang perlu Anda tanamkan, jangan berikan hukuman kepada anak saat anak memilih pakaian yang tidak sesuai dengan gendernya. Berikan pengertian dengan berbicara secara pelan-pelan. Karena penghakiman dalam bentuk apa pun malah akan membuat anak tidak mau berbagi perasaannya kepada Anda.
Jika anak ingin berpakaian yang tidak sesuai dengan gendernya, hanya karena ingin mencontoh karakter animasi tertentu dan anak sudah memahami gender yang dimilikinya, Anda tidak perlu khawatir. Hal yang perlu Anda lakukan adalah membimbing dan mengarahkan anak.
Orang tua sangat berperan dalam mengajarkan serta mengarahkan anak mengenai perbedaan gender, terutama saat anak masih di bawah usia 5 tahun. Bersikaplah bijak dengan memberikan pengertian dan contoh, sehingga anak perlahan akan mengerti apa yang sesuai dan tidak sesuai terkait perbedaan gender antara laki-laki dan perempuan.
[RS/ RVS]