Sebagai salah satu nutrisi penting, anak tak boleh sampai kekurangan serat. Jika anak kurang serat, kesehatan sistem pencernaannya bisa terganggu. Bila dibiarkan terus-menerus, kondisi ini bisa mengganggu tumbuh kembangnya. Maka penting untuk mengenali tanda-tanda bila anak kurang serat.
Seperti ditulis dr. Fiona Amelia, MPH dari KlikDokter, serat merupakan prebiotik atau ‘makanan’ bagi banyak bakteri baik yang tinggal di dalam usus. Adanya serat membuat keseimbangan bakteri dalam usus jadi tetap terjaga. Saluran cerna pun akan berfungsi dengan baik secara keseluruhan.
Tanda anak kurang serat
Untuk itu, Anda wajib mengetahui apa saja gejala dan tanda anak yang mengalami kekurangan serat.
-
Sulit buang air besar
Menurut dr. Adeline Jaclyn dari KlikDokter, tanda paling umum si Kecil kekurangan serat adalah sulit untuk buang air besar (BAB). Sulit BAB atau yang bisa disebut dengan sembelit merupakan tanda yang paling nyata yang bisa dilihat ketika si Kecil kekurangan serat.
Jika kondisi ini berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama, anak dapat mengalami nyeri dan sakit di sekitar dubur. Bahkan, beberapa anak juga mungkin mengalami trauma karena sakit yang dia rasakan saat buang air besar.
-
Kenaikan berat badan signifikan
Tanda lain seorang anak kekurangan serat adalah kenaikan berat badan yang cukup signifikan. Perlu Anda ketahui, salah satu fungsi serat adalah memberikan efek rasa kenyang lebih lama.
Oleh karena itu, saat tubuh si Kecil kekurangan serat, mereka akan mencari camilan untuk mengganjal perut yang lapar. Bila kebiasaan ini terus berlanjut, berat badan si Kecil akan terus mengalami peningkatan.
-
Daya tahan tubuh turun
Selanjutnya, ketika seorang anak kekurangan serat maka saya tahan tubuh yang mereka miliki akan turun.
“Saat anak kekurangan serat, secara otomatis asupan vitamin dan mineralnya juga tidak terpenuhi. Padahal, kedua asupan itu sangat penting untuk melindungi sistem imun anak. Alhasil, anak jadi lebih rentan terserang penyakit dan juga peradangan,” ujar dr. Adeline.
-
Kadar gula darah tidak stabil
Gejala lain anak kekurangan serat adalah mereka memiliki kadar gula darah yang tidak stabil. Serat dapat menghambat penyerapan gula sehingga membantu menjaga kestabilan kadar gula darah di dalam tubuh.
Itu sebabnya, jika tubuh terus-menerus kekurangan serat, bukan tak mungkin anak mengalami diabetes di kemudian hari.
Tips memberi asupan serat bagi anak
Asupan serat bisa dengan mudah Anda temukan pada buah, sayur, kacang-kacangan, dan gandum. Namun, jika si Kecil tidak gemar mengonsumsi sayur maupun buah, jangan pusing. Anda bisa menyiasatinya dengan banyak cara.
Misalnya, mengubah sayur dan buah menjadi jus segar agar lebih mudah untuk dikonsumsi. Anda bisa mencampurkan aneka buah favoritnya, seperti pepaya, apel, dan sedikit brokoli.
Untuk sarapan, Anda sesekali bisa mengganti menu nasi dengan gandum utuh bersama potongan buah segar. Anda juga dapat menambahkan puding cokelat dan yoghurt sebagai menu camilan siangnya. Makanan-makanan ini kaya serat yang baik untuk pencernaan anak.
Menu makan siang atau malam juga dapat Anda subsitusi dengan nasi merah bersama sayur dan lauk pauk lainnya. Dengan variasi menu ini, si Kecil tidak merasa bosan mengonsumsinya.
Dengan asupan-asupan kaya serat di atas, anak akan terhindar dari kondisi kurang serat dan kesehatan ususnya pun terjaga. Selain baik untuk kesehatan, anak pun dapat terhindar dari risiko-risiko penyakit berbahaya di masa depan.
[HNS/ RH]