Aktivitas fisik untuk anak penyandang disabilitas fisik sangat penting bagi kesehatan mereka. Berdasarkan informasi jurnal yang dirilis oleh National Center for Biotechnology Information, Amerika Serikat, disarankan anak-anak disabilitas fisik mendapat kurang lebih 60 menit atau lebih untuk beraktivitas fisik setiap hari.
Umumnya, anak-anak dengan disabilitas fisik jauh lebih sedikit aktif secara fisik dibanding anak-anak seusia mereka tanpa disabilitas. Aktivitas fisik yang mereka kerjakan juga cenderung lebih terbatas pada waktu luang yang sudah dijadwalkan.
Karena keterbatasan kemampuan fisiknya, sejumlah penyandang disabilitas fisik lebih memilih untuk tidak melakukan apapun. Pola hidup yang tidak aktif ini yang mengakibatkan anak-anak dengan disabilitas fisik memiliki peningkatan risiko penurunan fungsi fisik,
Hal ini dapat mengakibatkan masalah kesehatan tambahan yang terkait dengan disabilitas utama mereka. Untuk mengatasi peningkatan risiko kesehatan ini, dibutuhkan pemahaman yang lebih baik tentang segala hal yang terkait dengan aktivitas fisik untuk anak-anak penyandang disabilitas fisik.
Cara-cara yang dapat membantu anak dengan disabilitas fisik
Dilansir dari Child Care USDA, terdapat beberapa cara khusus yang dapat mendukung pembelajaran dan perkembangan anak-anak penyandang disabilitas fisik. Mari cari tahu di sini!
-
Berikan kemudahan bagi mereka untuk dapat bergerak
Gunakan peralatan yang berat dan stabil agar tidak mudah terguling. Hindari penggunaan karpet atau alat lainnya yang dapat menyebabkan anak tersandung. Lalu, atur peralatan di tempat yang luas agar anak dapat bergerak lebih bebas. Sediakan tempat yang aman untuk pejalan kaki, kursi roda, atau tongkat agar anak-anak lain tidak tersandung.
Sebaiknya, bekerjasama dengan orang tua agar dapat menemukan cara yang nyaman bagi anak untuk duduk. Agar anak penyandang disabilitas dapat beraktivitas lebih maksimal, buatlah sebuah sudut dengan dua dinding untuk penyangga, kursi dengan sabuk pengaman, atau kursi roda dengan penyangga yang besar di lengan.
-
Perkenalkan kegiatan belajar
Sediakan alat yang dapat mendukung motoriknya, seperti menggenggam, memegang, memberi, dan melepaskan. Pastikan juga objek sesuai usia. Misalnya, bean bag yang terbuat dari kain lebih cocok untuk anak berusia 5 tahun dibanding mainan berbahan plastik keras atau mainan bayi. Pastikan area aktivitas lebih terang.
Buat sebuah kegiatan fisik berkelompok agar anak dapat menggerakkan semua bagian tubuh. Dijelaskan oleh WebMD, diskusikan dengan terapis atau pihak yang ahli dalam menangani anak dengan disabilitas fisik untuk memilih latihan yang tepat.
Agar lebih mudah digenggam, beri selotip pada krayon atau spidol yang akan digunakan. Sebaiknya, beli gunting yang terbuka secara otomatis saat digunakan. Bisa juga gunting yang tidak mengharuskan anak menggunakan lubang jari.
-
Ajari teman sebaya membantu aktivitas penyandang disabilitas fisik
Teman bermain biasanya ingin membantu anak penyandang disabilitas fisik, tetapi kadang caranya kurang tepat. Oleh karena itu, ajari teman-teman si Kecil cara menawarkan bantuan dengan penuh rasa hormat. Beri tahu mereka untuk bertanya apakah anak tersebut mau menerima bantuan atau tidak.
Bantu anak-anak untuk menemukan cara kreatif untuk mengajak anak penyandang disabilitas fisik dalam kegiatan bermain mereka. Misalnya, memindahkan balok ke meja mungkin memudahkan anak di kursi roda untuk berpartisipasi.
Aktivitas fisik sangat penting untuk kesehatan dan perkembangan anak penyandang disabilitas fisik. Terutama di rumah dan sekolah yang menjadi lokasi utama untuk belajar dan berkembang. Berikan dorongan bagi mereka untuk mencoba melakukan sesuatu sendiri. Ini supaya mandiri dan membangun kepercayaan diri.
(FR/AYU)