Bagi anak-anak, menjalankan ibadah puasa memang tidak mudah, apalagi jika ini adalah kali pertamanya.
Karena sudah sangat lapar dan haus, saat berbuka puasa anak dapat menyantap seluruh makanan yang tersedia di meja sampai habis.
Sayangnya, perilaku makan berlebihan saat buka puasa tidak baik. Jika dibiarkan terus terjadi, hal itu dapat menyebabkan masalah kesehatan tertentu, seperti lemas, mual, dan perut begah!
Tips Cegah Anak Buka Puasa Berlebihan
Orangtua perlu mengajarkan anak agar tidak makan berlebihan saat buka puasa guna meminimalkan gangguan kesehatan yang dapat terjadi. Berikut adalah cara mencegahnya:
1. Sajikan Makanan Ringan
Tidak perlu terburu-buru memberikan hidangan utama kepada anak saat buka puasa. Anda bisa memberikan makanan yang ringan terlebih dahulu.
Misalnya, saat berbuka bisa diberikan makanan seperti satu gelar air mineral. Anda juga bisa menyediakan kurma atau buah potong yang dapat meningkatkan kadar gula alami di dalam tubuhnya.
Jangan langsung memberikan makan berat karena itu membuat pencernaan anak jadi ‘kaget’ dan berisiko mengalami rasa tidak nyaman di perut.
Artikel Lainnya: Menu Buka Puasa untuk Anak, Bagaimana Sebaiknya?
2. Ajarkan Untuk Membagi Waktu
Dokter Astrid Wulan Kusumoastuti menjelaskan, orangtua harus cermat dalam membagi waktu makan anak.
Misalnya, saat azan berkumandang, minta anak untuk minum air putih terlebih dahulu dan makan camilan.
Setelahnya, ajak anak untuk beribadah salat magrib, lalu lanjutkan dengan makan berat sebelum salat tarawih.
Apabila anak masih terlihat lapar, berikan mereka buah potong atau segelas susu untuk mengenyangkan perut mereka.
Jika orangtua sudah memberikan porsi makanan yang cukup kepada anak, maka si kecil tidak akan makan secara berlebihan.
3. Perhatikan Asupan Gula Anak
Melansir dari Childrens Health, gula merupakan zat yang asupannya harus dibatasi. Sebab, mengonsumsi gula secara berlebihan justru bisa buat anak jadi semakin lapar.
Gula, terutama gula buatan, memiliki kandungan karbohidrat yang sangat tinggi. Nantinya, gula semakin sulit dicerna dan menumpuk menjadi lemak. Dampaknya, anak menjadi tidak berenergi dan terus merasa lapar.
Untuk menghindari hal tersebut, orangtua bisa menyediakan asupan gula alami saat berbuka puasa.
Sediakan makanan mengandung gula alami, seperti buah potong, jus buah, atau semangkuk smoothies untuk berbuka puasa.
Artikel Lainnya: Kembalikan Energi Saat Buka Puasa dengan 5 Makanan Ini
4. Beri Jarak Makan
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dr. Astrid Wulan menyarankan para ortu untuk cermat membagi waktu makan anak.
Ia mengatakan, “Menerapkan jarak antar makan dapat memberikan waktu bagi lambung untuk mengirim sinyal ke otak bahwa perut sudah tidak lagi kosong. Sehingga pada sesi makan setelah beribadah maghrib, anak tidak lagi kalap atau makan secara berlebihan.”
5. Ulangi Setiap Hari
Jika keempat poin di atas sudah dilakukan dengan benar, maka ulangi terus kebiasaan makan ini setiap harinya.
Ketika anak sudah terbiasa dengan pola makan seperti ini, maka Anda tak perlu khawatir si kecil akan makan secara berlebihan. Jadi, tetap tegas dalam mengatur pola makan anak seperti yang telah dijelaskan di atas.
Bahaya Makan Berlebihan Saat Buka Puasa
Ketika mengonsumsi makanan secara berlebihan, otomatis asupan karbohidrat ke dalam tubuh juga meningkat.
Akibatnya, terdapat lonjakan kadar gula darah di dalam tubuh yang diikuti dengan penurunan kadar insulin. Dampaknya, tubuh anak jadi lemas dan ia pun cepat mengantuk.
Artikel Lainnya: Suka Kurma, Jangan Makan Terlalu Banyak Saat Buka Puasa!
Selain itu, makan berlebihan saat berbuka puasa dapat mengganggu pencernaan. Dampaknya, perut terasa kembung, nyeri, dan begah.
Bahkan, makan berlebihan bisa menyebabkan kondisi gastroesophageal reflux disease (GERD). Gejala GERD bisa berupa nyeri di ulu hati dan dada seperti terasa terbakar (heartburn).
Nah, agar terhindar dari kondisi tersebut, atur pola makan anak selama puasa baik, saat berbuka maupun sahur. Orangtua juga bisa ikut menerapkan pola makan di atas sebagai contoh yang baik bagi buah hati.
Untuk tahu informasi kesehatan anak atau tips parenting lainnya, baca terus artikel di aplikasi Klikdokter.
(OVI/AYU)