Batuk di malam hari saat tidur tentunya mengganggu waktu istirahat anak. Hal ini berpotensi mengganggu tumbuh kembangnya.
Gejala batuk memang cenderung memburuk pada malam hari. Ini karena posisi berbaring membuat lendir dari rongga hidung, saluran telinga, dan sinus mengalir ke tenggorokan.
Selain itu, saat tidur respons tubuh terhadap peradangan tidak sebaik siang hari. Maka dari itu, gejala batuk bisa lebih menonjol. Saluran pernapasan juga cenderung lebih sensitif pada malam hari. Jika Mama dan Papa melihat kondisi batuk pada anak tidak kunjung mereda, sebaiknya segeralah konusltasi dengan dokter anak
Lalu, bagaimana cara mengatasi batuk pada anak saat tidur?
1. Tinggikan Posisi Kepala Anak
Meninggikan posisi kepala anak saat tidur dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi batuk di malam hari. Anak akan bernapas dengan lebih baik dan lendir yang turun ke tenggorokan berkurang.
Namun, pada anak bayi yang belum berusia satu tahun, hindari penggunaan bantal yang terlalu tinggi karena dapat mengganggu jalan napasnya.
Sebagai gantinya, kamu bisa meletakkan bantal di bawah kasur si Kecil agar posisi kepala sedikit lebih tinggi.
Artikel Lainnya: Ketika Batuk Pilek pada Anak Terjadi Berulang Kali
2. Istirahat yang Cukup
Hindarilah godaan untuk membangunkan anak pada saat ia batuk pada malam hari. Biarkan agar anak tidur nyenyak saat batuk.
Si Kecil membutuhkan waktu istirahat yang optimal ketika ia batuk. Dengan begitu, proses penyembuhannya juga dapat berjalan dengan baik.
Jika tidur anak di malam hari banyak terpotong, berikan waktu tidur siang yang cukup untuk menggantikan waktu tidur yang terambil di malam hari.
Artikel Lainnya: Makanan yang Dilarang Saat Batuk
3. Memberikan Madu
Penelitian menunjukkan, pemberian madu sebanyak 2-5 ml sebelum tidur untuk anak usia 1 tahun ke atas dapat membantu meredakan batuk anak saat tidur.
Madu bekerja dengan cara mengencerkan dahak dan mengurangi batuk.
Perhatikan bahwa madu tidak boleh diberikan kepada anak dengan usia di bawah 1 tahun karena bahaya racun botulisme.
4. Mengoleskan Vapor Rub
Menurut penelitian, penggunaan vapor rub yang dioleskan di dada dapat mengurangi gejala batuk pada malam hari dan membantu agar anak tidur nyenyak saat batuk.
Namun, waspadai efek samping vapor rub yang berupa iritasi kulit. Konsultasikan dengan dokter apabila terjadi iritasi. Mengganti merek vapor rub juga bisa dilakukan.
Anak berusia 2 tahun ke atas dapat diolesi vapor rub cukup tebal pada bagian dada dan leher. Setelah itu, segera simpan di tempat yang tidak bisa dijangkau anak.
Artikel Lainnya: Waspada, Inilah Gejala Batuk Bayi yang Berbahaya
5. Pastikan Anak Cukup Cairan
Jumlah cairan di tubuh yang cukup akan membuat lendir di saluran pernapasan cenderung lebih encer, sehingga lebih mudah dikeluarkan.
Oleh sebab itu, mencukupi kebutuhan cairan bisa menjadi cara mengatasi batuk pada anak di malam hari saat tidur.
Orang tua bisa memberikan cairan hangat sebelum tidur, atau ketika anak terbangun karena batuk.
Salah satu tanda bahwa anak cukup cairan adalah air seninya yang berwarna kuning pucat.
6. Kenali dan Kontrol Alergen
Batuk malam sering kali berhubungan dengan alergi. Karena itu, jika batuk malam terjadi terus-menerus, orang tua perlu berdiskusi dengan dokter.
Dengan begitu, dapat diketahui kemungkinan sumber alergi yang memicu batuk anak, supaya ayah Ibu bisa menghindarinya.
Alergen atau zat penyebab alergi yang sering ditemukan, antara lain:
- Debu.
- Tungau atau kutu kasur.
- Bulu hewan.
- Serbuk sari.
- Makanan: contohnya susu sapi, kacang tanah, ikan laut, telur, dan lain-lain.
Perlu diperhatikan bahwa tidak semua anak memiliki alergi. Alergi pada anak juga tidak akan sama.
Jadi, hindari eliminasi makanan yang berlebihan dan belum terbukti sebagai alergen. Dengan demikian, gizi anak tidak terganggu.
7. Jauhkan Benda-Benda Berdebu
Boneka bisa menjadi penyebab anak batuk di malam hari saat tidur, padahal anak-anak cenderung senang memeluknya sesaat sebelum tidur.
Namun jika anak memiliki alergi terhadap debu, maka semua benda yang dapat menjadi tempat debu bertumpuk harus dikeluarkan dari kamar.
Selain itu, jangan lupa bersihkan kamar tidur dan mencuci kain-kain secara berkala.
Artikel Lainnya: Anak Batuk-Batuk, Alergi Biasa atau Gejala Covid-19?
8. Jauhi Anak dari Asap Rokok dan Polutan Lainnya
Kualitas udara yang tidak baik dapat mengiritasi saluran pernapasan anak, menyebabkan produksi lendir meningkat, dan juga memicu batuk.
Jadi, hindari anak dari asap rokok dan polutan udara lain, misalnya asap, obat nyamuk, pewangi ruangan, dan zat kimia lainnya. Tidak hanya saat malam hari, tapi juga sepanjang hari.
Jika ada orang dewasa perokok dan berada dekat anak, pastikan ia sudah mandi dan berganti baju. Dengan begitu, asap rokok yang menempel pada tubuh dan bajunya tidak terhirup oleh anak.
Pertimbangkan juga untuk menggunakan obat nyamuk yang tidak terbuat dari bahan kimia, agar udara dalam rumah tidak tercemar.
9. Atur Suhu Kamar Anak
Untuk mengatasi batuk pada anak saat tidur, caranya bisa dengan mengatur suhu kamar.
Jika anak sedang mengalami infeksi saluran pernapasan, suhu kamar yang terlalu dingin dapat memperburuk gejala.
Kendati begitu, suhu kamar yang terlalu panas juga tidak baik. Oleh karena itu, atur suhu kamar pada suhu yang nyaman, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas.
10. Gunakan Humidifier
Kelembapan udara akan memengaruhi kelembapan saluran pernapasan. Jika udara terlalu kering, saluran pernapasan juga bisa menjadi kering dan iritasi.
Oleh sebab itu, kelembapan udara yang sehat perlu dijaga, yaitu 30-50%.
Jika udara terlalu kering, humidifier bisa digunakan untuk melembapkan udara. Namun, perhatikan bila humidifier yang digunakan adalah ultrasonic.
Jenis humidifier ini tidak hanya menyebarkan air, tapi juga apa pun yang terkandung di dalam air tersebut. Mineral, bakteri, virus, dan jamur berisiko ikut tersebar ke udara. Ini akan membahayakan jika terhirup.
Jadi, sangat penting untuk mengikuti instruksi penggunaan mesin humidifier tersebut.
Artikel Lainnya: Bolehkah Anak Minum Obat Batuk Dewasa? Ini Kata Dokter
Secara umum cara menggunakan humidifier dengan aman, antara lain:
- Gunakan air distilasi yang tidak mengandung mineral.
- Bersihkan secara berkala, jangan gunakan bahan kimia, ikuti petunjuk pabrik.
- Jangan biarkan air di dalam tangki humidifier jika tidak digunakan, langsung buang dan bersihkan.
- Jangan tambahkan minyak atsiri atau vapor rub.
11. Berikan Semprot Hidung
Ketika sakit flu, menyemprot hidung dengan cairan saline dapat membantu mengurangi keluhan pernapasan, termasuk batuk.
Pasalnya, cairan saline dapat melembapkan saluran pernapasan dan mengencerkan lendir.
Jadi, agar anak tidur nyenyak saat batuk, gunakan semprot hidung yang bisa dibeli bebas dan gunakan sesuai instruksi.
Cairan saline juga tersedia di pasaran dalam bentuk tetes. Efektivitasnya pun sama.
12. Memeriksakan Anak ke Dokter
Jika batuk anak terjadi lebih dari 3 hari, atau sering terjadi, periksakanlah ke dokter untuk mencari akar permasalahannya. Dengan begitu, penanganan dapat dilakukan.
Bila penyebabnya dapat dikendalikan, anak pun bisa memiliki tidur yang lebih berkualitas. Hal ini tentunya berdampak positif pada perkembangan dan pertumbuhannya.
Jika anak sudah didiagnosis dengan penyakit tertentu dan perlu minum obat secara rutin, pastikan anak minum obat sesuai anjuran dan kontrol sesuai jadwal.
Demikian beberapa cara mengatasi batuk pada anak saat tidur. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika keluhan batuk sudah benar-benar mengganggu si Kecil.
Jika masih punya pertanyaan mengenai topik ini, kamu bisa chat dokter melalui fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
[WA]