Data menunjukkan, angka obesitas pada anak kian hari kian meningkat. Perubahan kebiasaan dan pola hidup merupakan beberapa faktor penyebab obesitas pada anak. Sebagai orang tua, Anda harus aktif mencari cara untuk menurunkan berat badan berlebih pada anak.
Dalam rangka memperingati Hari Obesitas Sedunia, Anda perlu tahu bahwa obesitas pada anak akan menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan, baik dampak jangka pendek maupun jangka panjang. Sebut saja gejala diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi atau hipertensi, asma, hingga gangguan psikologis seperti minder dan depresi.
Meski tahu bahayanya, tetapi menurunkan berat badan Anak harus dilakukan secara aman dan perlahan, yaitu sekitar 0,5-1 kg per bulan pada anak 6-11 tahun. Karena bagaimanapun juga, Anda harus ingat bahwa anak masih dalam masa pertumbuhan. Jangan sampai penurunan berat badan yang terlalu ekstrem malah mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
Artikel lainnya: Penyebab Anak Obesitas Rentan Menjadi Korban Bullying
Cara Menurunkan Berat Badan Anak Dengan Aman
Program menurunkan berat badan pada anak obesitas tidak mudah. Dibutuhkan niat yang besar, ketekunan, dan dukungan dari orang-orang sekitar. Berikut uraian mengenai beberapa cara menurunkan berat badan pada anak obesitas.
1. Mengubah Pola Makan
Perubahan pola makan adalah kunci utama penurunan berat badan pada anak dengan obesitas. Beberapa perubahan yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan berat badan anak antara lain:
- Membatasi minuman manis seperti soda, jus yang ditambahkan gula, teh atau kopi kemasan, milkshake, es krim, bubble tea, atau minuman manis lainnya.
- Sediakan makanan ringan yang sehat seperti buah-buahan dan sayuran. Namun, hindari pemberian buah-buahan yang terlalu manis seperti durian, anggur, dan kelengkeng.
- Batasi konsumsi makanan cepat saji (fast food) karena mengandung kadar lemak dan gula yang tinggi.
- Hindari kebiasaan makan atau ngemil di depan televisi dan gawai. Biasakan makan bersama di meja makan, supaya Anda bisa memantau porsi makan anak.
- Sajikan porsi yang sesuai. Baik makan di rumah maupun di restoran, pastikan anak mendapatkan porsi makanan yang sesuai untuk usianya.
- Sebagai orang tua, beri ia contoh tentang kebiasaan makan yang sehat. Anak akan lebih mudah mengubah pola makannya jika Anda dan/atau anggota keluarga yang lain juga menerapkan pola makan yang sama.
2. Aktivitas Fisik
Selain mengatur pola makan, aktivitas fisik juga sangat penting dalam membantu menurunkan berat badan anak yang obesitas.
Perbanyak aktivitas anak. Tak hanya bermain di luar rumah, Anda juga bisa mengajak si Kecil berolahraga bersama. Cari dan kembangkan aktivitas fisik yang merupakan hobi anak, seperti bersepeda, bermain di taman, atau berkebun.
Supaya anak tak malas bergerak, batasi waktu di depan layar (televisi atau gawai), yaitu maksimal 2 jam per hari.
Artikel lainnya: Waspada, Obesitas Bisa Pengaruhi Perkembangan Otak Anak
3. Obat-obatan
Obat-obatan juga bisa menjadi salah satu solusi untuk menurunkan anak dengan obesitas ekstrem atau obesitas dengan komplikasi seperti penyakit diabetes, hipertensi, dan peningkatan kolesterol dalam darah.
Obat-obatan ini harus diberikan atas pemeriksaan dan resep dokter, supaya bisa dilakukan pemantauan efek terapi dan efek samping yang mungkin terjadi.
4. Operasi
Bila cara-cara di atas tak jua berhasil, operasi merupakan jalan terakhir yang dapat dilakukan untuk menurunkan berat badan pada anak dengan obesitas ekstrem. Operasi yang dimaksud adalah operasi pemotongan sebagian usus dan/atau penjahitan sebagian lambung.
Tindakan tersebut bertujuan untuk mengurangi penyerapan usus dan membatasi ruang lambung dalam hal menampung makanan. Tentu tindakan operasi ini memiliki efek samping yang juga harus dipertimbangkan secara matang untuk anak dengan obesitas.
Penyakit Obesitas adalah kondisi medis serius yang dapat memengaruhi perkembangan fisik dan mental anak. Untuk itu, lakukan cara-cara di atas untuk membantu menurunkan berat badan anak yang obesitas, sebelum muncul komplikasi. Pastikan Anda melakukan konsultasi terlebih dulu dengan dokter spesialis anak, apalagi jika ia membutuhkan penanganan khusus.
[HNS/RN]
Artikel lainnya: Belajar di Rumah Tingkatkan Risiko Obesitas pada Anak