Ciri Si Kecil Alami Alergi Susu Sapi

Si Kecil justru menunjukkan gejala tidak biasa, beberapa saat usai mengonsumsi susu sapi? Hati-hati, bisa jadi dia mengalami alergi susu sapi. Untuk itu, Bunda sebaiknya mengetahui apa saja ciri-ciri alergi susu sapi. Dengan mengetahuinya sejak dini, Si Kecil akan mendapatkan penanganan yang tepat dan optimal.

Alergi protein susu sapi

Alergi susu sapi adalah suatu reaksi alergi yang terjadi karena hipersensitivitas tubuh terhadap protein susu sapi. Protein susu sapi yang seharusnya aman-aman saja, malah dikenali sebagai zat yang berbahaya oleh tubuh. Sebagai upaya untuk menyingkirkan ‘benda berbahaya’ tersebut, timbullah reaksi alergi oleh sel-sel sistem kekebalan tubuh.

Alergi ini biasanya mulai timbul pada anak di bawah usia satu tahun. Setengah di antaranya akan sembuh dalam kurun waktu satu tahun. Gejala alergi bisa saja terlihat tidak lama setelah pengenalan susu sapi yang pertama kalinya, baik melalui makanan yang dikonsumsi Bunda ataupun susu oleh Si Kecil.

Gejala alergi akan menghilang setelah tiga tahun pada sebagian besar anak. Namun pada sebagian anak, alergi yang akan terus dibawa hingga dewasa.

Alergi susu sapi dapat bervariasi, mulai dari ringan, sedang, hingga berat. Kebanyakan gejala alergi yang muncul bersifat ringan atau sedang. Hanya sedikit (0,1-1%) yang memiliki gejala berat.

• Alergi susu sapi ringan

Si Kecil dengan gejala alergi ringan masih diperbolehkan mengonsumsi yoghurt, keju, dan es krim dalam jumlah terbatas. Mereka juga memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk sembuh lebih cepat.

• Alergi susu sapi sedang

Si Kecil dengan alergi susu sapi sedang masih diperbolehkan mengonsumsi makanan yang dimasak dengan sedikit kandungan susu sapi, seperti kue dan puding. Namun, mereka tetap disarankan untuk tidak mengonsumsi susu, krim, keju, yoghurt, dan es krim.

• Alergi susu sapi berat

Si Kecil dengan alergi yang berat, gejala dapat timbul dengan hanya satu tetes susu. Gejalanya pun berpotensi membahayakan jiwa, seperti pita suara bengkak yang membuat sulit atau tidak bisa bernapas, asma berat, dan syok anafilaksis yang berdampak serius.

Oleh karena itu, orang dengan alergi susu sapi yang berat sama sekali tidak boleh mengonsumsi makanan yang mengandung susu sapi dan produk turunannya.

Kenali cirinya pada Si Kecil

Alergi susu sapi dapat mengenai tiga sistem, yaitu pencernaan (50-60%), kulit (50-60%), dan pernapasan (20-30%). Tanda Si Kecil terkena alergi biasanya dapat timbul sangat cepat, yakni di bawah satu jam, atau satu minggu setelah mengonsumsi susu sapi.

Ada beberapa hal yang bisa Bunda amati jika Si Kecil terkena alergi susu sapi. Ciri-ciri alergi pada sistem pencernaan dapat berupa kembung, nyeri perut, muntah, diare, diare berdarah, dan kolik.

Sementara itu, gejala pada saluran pernapasan adalah batuk, sesak napas, asma, hidung meler dan bersin-bersin dengan mata yang berair. Pada kulit, Si Kecil dapat mengalami bengkak pada mata dan bibir, ruam kemerahan yang gatal (dermatitis atopik), dan kaligata atau biduran.

Apabila Anda melihat ciri-ciri di atas pada Si Kecil, jangan segan-segan untuk membawanya ke dokter. Diagnosis dan penanganan yang cepat dan tepat sangat penting agar tumbuh kembang buah hati Anda tetap optimal meski memiliki alergi susu sapi.

Penuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil

Untuk memastikan Si Kecil yang mengalami alergi susu sapi tetap terpenuhi nutrisinya, Bunda harus menyediakan asupan pengganti yang memiliki gizi yang setara. Nah, susu Morinaga Chil Kid Soya MoriCare+ Prodiges adalah solusinya!

Terbuat dari 100% protein soya, Morinaga Chil Kid Soya MoriCare+ Prodiges juga diperkaya dengan L-Metionin, Karnitin, Asam Amino Esensial, serta vitamin dan mineral. Dengan formula MoriCare+ Prodiges, susu anak ini memiliki sinergi nutrisi untuk kecerdasan multitalenta, pertahanan tubuh ganda, serta tumbuh kembang yang optimal.

Kini, Bunda tidak perlu pusing lagi dengan kecukupan nutrisi Si Kecil yang alergi susu sapi. Dengan Morinaga Chil Kid Soya MoriCare+ Prodiges, kebutuhan nutrisi Si Kecil akan terpenuhi sehingga tumbuh kembangnya optimal dan tetap berprestasi.

[HNS/ RH]