Akhir-akhir ini semakin banyak kejadian alergi dan sensitivitas terhadap makanan yang telah diketahui, di antaranya alergi susu sapi, intoleransi laktosa, dan intoleransi terhadap gluten yang disebut juga penyakit celiac.
Gluten adalah sejenis protein yang terdapat dalam gandum. Meskipun makanan pokok bangsa Indonesia adalah beras, namun makanan yang mengandung gandum juga banyak dikonsumsi oleh masyarakat kita. Jenis makanan yang terbuat dari gandum, antara lain roti, pasta, sereal, dan lain-lain.
Karena masyarakat di belahan bumi Barat sebagian besar mengonsumsi makanan yang terbuat dari gandum, maka tak heran jika penyakit celiac lebih banyak ditemukan di sana.
Penyakit celiac disebabkan oleh reaksi penolakan sistem kekebalan tubuh terhadap gluten. Reaksi tersebut akan menimbulkan inflamasi atau peradangan pada dinding usus halus yang akan merusak komponen usus yang berfungsi untuk menyerap makanan. Hal ini nantinya dapat menimbulkan masalah dalam penyerapan zat gizi dari makanan dan jika berlangsung dalam waktu yang lama akan menimbulkan gangguan pada tumbuh kembang anak.
Artikel lainnya: Siapa Saja yang Perlu Diet Bebas Gluten?
Bagaimana dengan gejalanya? Halaman berikut penjelasan selengkapnya.
Diet Gluten untuk Anak dengan Alergi Susu Sapi
Gejala penyakit celiac mirip dengan alergi susu sapi maupun intoleransi laktosa, yaitu nyeri perut, kembung, dan diare. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan darah untuk memastikan diagnosis penyakit ini.
Ketika usus sedang mengalami peradangan akibat reaksi terhadap gluten, konsumsi susu dapat memperparah gejala penyakit celiac. Hal ini disebabkan karena usus yang mengalami peradangan tidak dapat mengeluarkan enzim laktase yang cukup untuk menyerap susu.
Sebaliknya, anak yang alergi terhadap susu sapi belum tentu memiliki alergi terhadap gluten. Jika buah hati Anda tidak alergi terhadap gluten, ia bebas saja mengonsumsi makanan seperti roti, pasta, dan sereal tanpa harus khawatir. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan buah hati Anda memiliki alergi terhadap susu sapi dan gluten. Karena itu, segeralah berkonsultasi kepada dokter jika Anda mencurigai dua kemungkinan tersebut.
Artikel lainnya: Ini Bahayanya Jika Sembarangan Diet Bebas Gluten