Kedatangan obat Fomepizole diusahakan dipercepat oleh pemerintah Indonesia. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin pada Senin (24/10/2022).
Sebelumnya, Indonesia telah menerima 26 vial obat Fomepizole dari Singapura. Selanjutnya, 500 vial obat akan didatangkan dari Australia, Amerika Serikat, dan Jepang.
Obat Fomepizole diduga bisa memberikan dampak positif pada kesehatan anak yang mengidap gagal ginjal akut misterius.
Mama dan Papa mungkin penasaran Fomepizole ini sebenarnya obat apa, sih? Berikut fakta seputar Fomepizole yang perlu diketahui.
1. Mengobati Keracunan Etilen Glikol
Disampaikan dr. Reza Fahlevi, Sp.A, Fomepizole bekerja sebagai antidotum alias obat yang dapat mengatasi racun. Obat ini digunakan untuk menawar racun dari kandungan etilen glikol.
Etilen glikol adalah zat pelarut tambahan yang digunakan pada beberapa obat. Diduga, cemaran etilen glikol jadi penyebab gagal ginjal akut pada anak.
“Nah, obat fomepizole itu cara kerjanya menghambat enzim yang bisa mengubah etilen glikol menjadi asam glikol yang berbahaya,” jelas dr. Reza.
Fomepizole akan mencegah aktivitas enzim alkohol dehidrogenase membentuk metabolik toksik.
Ketika seseorang mengonsumsi etilen glikol, senyawa ini akan diubah menjadi glikoaldehida. Glikoaldehida yang mengalami oksidasi lebih lanjut akan berubah menjadi glikolat, glioksilat, dan oksalat.
Nah, glikolat dan oksalat inilah yang bertanggung jawab menyebabkan asidosis metabolik (kadar asam dalam tubuh sangat tinggi) dan kerusakan ginjal.
Menurut penelitian yang dihimpun History of Modern Clinical Toxicology, efektivitas Fomepizole dalam menawar racun bisa diperoleh ketika obat antidotum ini diberikan secepat mungkin setelah mengalami keracunan etilen glikol ataupun methanol.
Artikel Lainnya: Anak Terlanjur Minum Obat Mengandung Etilen Glikol, Lakukan Hal Ini
2. Membantu Memulihkan Pasien Gagal Ginjal Akut
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah memberikan obat Fomepizole kepada 11 pasien anak penderita gagal ginjal akut misterius yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Sebanyak 7 anak di antaranya positif keracunan etilen glikol, dietilen glikol, dan etilen glikol butyl ether (EGBE) dari obat yang tercemar.
Hasilnya, 10 dari 11 pasien gagal ginjal akut kondisinya berangsur membaik setelah menerima Fomepizole selama perawatan. Fomepizole diberikan melalui injeksi lewat pembuluh darah vena.
Pasien yang awalnya tidak bisa pipis, secara perlahan mulai bisa buang air kecil. Selain itu, pasien yang sebelumnya tidak sadarkan diri, mulai tersadar kembali setelah mengonsumsi obat antidotum tersebut.
Artikel Lainnya: Rekomendasi IDAI Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak
3. Memiliki Efek Samping
Fomepizole memang efektif untuk mengatasi keracunan etilen glikol sehingga digunakan sebagai obat untuk gagal ginjal akut pada anak.
Meski begitu, penggunaan obat antidotum ini bisa menimbulkan efek samping. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 78 pasien keracunan etilen glikol dan 63 relawan dalam kondisi normal, Fomepizole dapat menyebabkan sejumlah kondisi di bawah ini:
- Sakit kepala
- Mual
- Diare
- Pusing dan mengantuk
- Mulut terasa tidak enak atau ada sensasi rasa logam
- Nyeri dan peradangan di area suntikan
- Ruam
- Demam
- Sakit perut
- Jantung berdetak cepat
- Gangguan penglihatan, pendengaran, dan penciuman sementara
4. Akan Diberikan Gratis
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa obat antidotum Fomepizole akan diberikan secara gratis kepada pasien gagal ginjal akut. Saat ini, Kemenkes masih mengupayakan untuk mempercepat kedatangan obat Fomepizole ke Indonesia agar anak-anak bisa terselamatkan.
Nantinya, Fomepizole akan didistribusikan ke seluruh rumah sakit yang merawat pasien gagal ginjal akut.
Artikel Lainnya: Fakta Kasus Gagal Ginjal Misterius pada Anak di Indonesia
Fomepizole memang efektif untuk mengatasi keracunan etilen glikol yang dialami pasien gagal ginjal akut misterius. Namun, mencegah tetap lebih baik daripada mengobati.
Daripada gagal ginjal akut akut diatasi dengan Fomepizole, lebih baik Mama-Papa melakukan langkah preventif agar kesehatan ginjal anak terjaga.
Caranya, yaitu dengan menghindari penggunaan obat yang mengandung etilen glikol dan dilarang Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Biasakan anak rutin minum air putih, mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang, aktif bergerak, dan berolahraga.
Apabila anak mengalami demam, diare, batuk, pilek disertai berkurangnya produksi urine, segera bawa si kecil ke dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat.
#JagaSehatmu dan keluarga dengan mengikuti informasi kesehatan lengkap dan terpercaya melalui aplikasi KlikDokter. Unduh dan temukan beragam fitur menarik, termasuk konsultasi online bersama dokter spesialis anak melalui layanan Tanya Dokter.
(ADT/JKT)