Diabetes tipe 1 merupakan penyakit metabolik yang kerap menjangkiti anak usia 4-7 tahun.
Meski begitu, Si Kecil juga berisiko mengalami jenis gangguan metabolik lainnya, seperti diabetes tipe 2. Penyakit ini utamanya terjadi jika ia memiliki riwayat keturunan keluarga pengidap diabetes tersebut.
Kedua tipe diabetes pada anak ini sama-sama menyebabkan kadar gula darah tidak terkontrol. Lebih dari itu, diabetes juga dapat memicu gangguan emosional anak.
Gangguan Emosional Anak Pengidap Diabetes
Penting bagi orangtua untuk memahami penyebab gangguan emosi pada anak penderita diabetes. Hal ini membantu agar lebih bijak dalam menyikapi tindakan Si Kecil.
Berikut beberapa gangguan emosional yang dapat dialami anak penderita diabetes:
1. Depresi
Mengontrol kadar gula darah merupakan tantangan paling sulit bagi anak pengidap diabetes. Pasalnya, anak harus menjalani rutinitas manajemen diabetes yang ketat dan disiplin.
Misalnya, ada banyak jenis makanan yang tidak boleh dikonsumsi atau harus dibatasi bagi anak pengidap diabetes. Sementara, si Kecil melihat anak lain seusianya diperbolehkan menyantap makanan sesuka hati.
Kondisi ini lambat laun dapat menyebabkan anak depresi. Jenis gangguan emosional pada anak pengidap diabetes ini juga dapat terjadi karena ia merasa putus asa dengan penyakit metabolik yang diidapnya.
Artikel Lainnya: Gejala Diabetes Mellitus pada Anak yang Perlu Anda Tahu
Bukan tidak mungkin anak merasa khawatir dengan masa depannya. Kekhawatiran ini dapat menimbulkan perasaan lelah berujung depresi.
Jika Anda melihat anak memiliki gejala depresi akibat diabetes, cobalah cari waktu yang tepat untuk mengobrol lebih jauh dengannya. Gali penyebab kesedihan maupun kekhawatiran yang ia rasakan.
Lalu, berikan pengertian, semangat, maupun ajak Si Kecil menemukan solusi bersama untuk menjalani hidup lebih baik.
2. Agresif
Dokter Dyah Novita Anggraini menjelaskan, diabetes dapat menyebabkan anak menjadi agresif, mudah emosi, dan hiperaktif. “Hal ini terjadi karena kadar gula darah tidak stabil,” jelasnya.
Gula darah tinggi dapat menyebabkan anak pengidap diabetes mengalami perasaan gelisah dan tidak nyaman. Di sisi lain, gula darah rendah menghambat kemampuan otak mengelola perasaan agresif.
Kadar gula darah yang naik dan turun secara drastis dapat memicu gangguan emosi pada anak.
Jika anak dengan diabetes menjadi agresif, cobalah untuk mengajaknya berdiskusi. Jelaskan kepadanya bahwa sikap agresif merupakan tindakan tidak tepat.
Artikel Lainnya: Tips Membesarkan Anak dengan Diabetes Tipe 1
Masalah Emosional Anak Diabetes Dapat Memengaruhi Mental Saudara Kandungnya
Gangguan emosional mungkin juga bisa dialami saudara kandung anak penderita diabetes. Pasalnya, anak dengan diabetes mendapatkan perhatian dan perawatan lebih besar, dibandingkan saudaranya yang tidak mengidap penyakit tersebut.
Melansir Diabetes.co.uk, bukan tidak mungkin kesenjangan ini menyebabkan saudara kandung anak pengidap diabetes merasa iri.
Hal ini bisa pula menyebabkan saudara kandung anak pengidap diabetes mengalami gangguan emosional. Contohnya, ia bisa marah maupun depresi karena ingin mendapatkan perhatian serupa dari orangtua.
Untuk mencegah hal ini, pastikan Anda memberikan perhatian dan waktu lebih untuk semua anak, tanpa terkecuali. Meski sulit, cara ini meminimalkan perasaan terasing, iri, maupun tidak diinginkan yang mungkin dialami saudara kandung anak diabetes.
Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar diabetes pada anak, Anda bisa berkonsultasi lebih mudah lewat Live Chat dokter anak di aplikasi Klikdokter.
(FR/JKT)