KlikDokter.com - Seiring pertumbuhan anak, jumlah makanan dan frekuensi makannya pun bertambah. Dua hal yang menentukan kebutuhan makanan seorang anak antara lain kebutuhan energi dan kapasitas lambung anak, umumnya sekitar 30 ml per kg berat badan.
Sebagai contoh, anak yang memiliki berat badan 8 kg memiliki kapasitas lambung sebanyak 240 ml, sehingga dalam satu waktu makan, ia tidak mampu makan melebihi jumlah tersebut. Dalam perumpamaan lain, besar lambung seorang anak kurang lebih sebesar genggaman tangan mereka. Hal tersebut menggambarkan kisaran jumlah makanan yang mampu dikonsumsi anak dalam sekali makan. Namun, jumlah kapasitas lambung tidak menggambarkan jumlah zat gizi yang diserap oleh tubuh.
Pada usia pertumbuhan, mikronutrien yang penting untuk anak antara lain vitamin A, zat besi, yodium, seng, dan asam folat. Hal ini menjadi fokus dalam pemenuhan gizi anak dikarenakan anak rentan mengalami penyakit akibat kekurangan nutrien-nutrien tersebut. Untuk anak usia ASI, pemberian ASI yang optimal amat mendukung perkembangan optimal otak dan tubuh.
Berikut beberapa hal lainnya yang wajib Anda ketahui seputar gangguan pencernaan pada anak:
Tentunya menghitung setiap nutrien yang masuk ke dalam tubuh anak dapat menyulitkan bagi orangtua. Orangtua dapat mengetahui apakah nutrien yang diperoleh sudah tercukupi dengan cara memantau pertumbuhan anak melalui grafik pertumbuhan seusianya. Apabila ia berada dalam batas normal dan tidak mengalami perlambatan, maka gizinya tercukupi.
Selanjutnya adalah dengan memeriksa kondisi kesehatan anak dan adakah tanda-tanda kekurangan gizi. Apabila anak tampak sehat dan tumbuh kembangnya sesuai usianya, maka dapat dikatakan ia tidak mengalami masalah gizi.
Apabila anak sedang sakit terutama gangguan pencernaan, maka risiko gangguan penyerapan zat gizi ikut meningkat, sehingga anak rentan mengalami defisiensi nutrien atau kurang gizi. Segera periksakan anak ke dokter spesialis anak apabila anak mengalami gejala gangguan pencernaan agar diperoleh penanganan optimal.