KlikDokter.com - Anemia merupakan sebuah kondisi yang terjadi ketika jumlah sel darah merah sehat atau hemoglobin tidak mencukupi untuk membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh. Sel-sel di dalam tubuh membutuhkan oksigen untuk dapat bertahan dan menjalankan fungsinya dengan baik.
Anak Anda dapat mengalami anemia akibat beberapa hal berikut:
- Tubuh anak tidak memproduksi sel darah merah dalam jumlah cukup
- Tubuh Anak menghancurkan atau kehilangan (dari perdarahan) terlalu banyak sel darah merah
- Jumlah hemoglobin di dalam sel darah merah tidak mencukupi. Hemoglobin merupakan protein di dalam sel darah merah yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen ke seluruh sel di dalam tubuh dan membuang karbondioksida.
Pada anak-anak anemia dapat menimbulkan beberapa gejala seperti berikut, selengkapnya di halaman selanjutnya:
- Anak terlihat pucat, “keabu-abuan” (wajah, kelopak mata, kuku anak terlihat pucat)
- Anak rewel
- Anak mudah lelah
- Anak lesu, lemas
Bila anemia memberat, anak Anda dapat mengalami beberapa gejala berikut:
- Sesak napas
- Jantung berdebar
- Tangan dan kaki bengkak
Bayi baru lahir yang mengalami anemia hemolisis dapat terlihat kuning, meskipun demikian tidak semua bayi baru lahir yang kuning mengalami anemia hemolisis.
Anak-anak yang kekurangan zat besi dari makanannya sehari-hari dapat menunjukkan gejala unik seperti memakan benda aneh seperti kotoran, clay. Perilaku ini dalam istilah medis dikenal sebagai “pica”. Hal ini tidak membahayakan, kecuali anak Anda memakan sesuatu yang bersifat toksik, seperti cat timbal. Biasanya gejala pica ini akan sembuh dengan sendirinya setelah anemia akibat kekurangan zat besi pada anak diatasi dan seiring pertumbuhan anak menjadi lebih dewasa.
Bila Anak Anda menunjukan salah satu gejala di atas segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis anak. Pemeriksaan darah dapat dilakukan untuk mendiagnosis anemia.
Bila terkena anemia, berikut adalah beberapa cara untuk mencegah dan mengatasinya:
Anemia yang disebabkan oleh gangguan nutrisi sepeti kekurangan zat besi dan vitamin lainnya sangat mudah sekali untuk dicegah. Pastikan anak mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan mengikuti saran berikut:
- Hindari memberikan anak Anda susu sapi hingga usianya 12 bulan
- Bila anak Anda menyusui ASI, berikan MPASI yang mengandung zat besi seperti sereal (tentunya ketika Anda sudah dapat memberikannya makanan padat). Hingga usia 6 bulan, bila anka Anda masih ASI ekslusif maka ia akan mendapatkan zat besi yang cukup hanya dari air susu ibu.
- Bila Anda memberikan susu formula pada si kecil pastikan untuk memilih susu formula yang mengandung tambahan zat besi
- Bila anak sudah cukup besar dan dapat makan sesuai makanan orang dewasa, pastikan anak Anda memakan makanan yang mengandung zat besi. Zat besi dapat ditemukan di telur, daging merah, kentang, tomat, sayuran hijau. Selain itu untuk meningkatkan penyerapan zat besi pada si kecil, tambahkan jeruk (jus, buah) atau makanan yang mengandung vitamin C lainnya untuk membantu penyerapan zat besi.
Dengan penanganan yang baik, anemia pada anak dapat membaik dengan cepat. Pastikan untuk menghubungi dokter spesialis anak Anda bila Anda curiga anak Anda mengalami anemia.