Semakin ke sini, semain banyak makanan yang memiliki tampilan menarik tanpa kandungan gizi memadai. Jika anak Anda hanya mengonsumsi makanan yang seperti itu, bukan tak mungkin gizi buruk akan menimpanya kemudian.
Jika Anda bertanya mengapa, jawabannya adalah karena makanan yang hanya terasa enak tanpa mengandung zat gizi penting tak dapat memenuhi apa yang dibutuhkan tubuh. Jika demikian, maka berbagai fungsi yang dimiliki tubuh akan mengalami gangguan atau rusak sama sekali.
Gizi buruk akibat salah pilih makanan
Menurut dr. Alberta Jesslyn Gunardi dari KlikDokter, gizi buruk biasanya disebabkan oleh kekurangan makronutrisi seperti karbohidrat, protein dan lemak. Keadaan ini terjadi saat anak tak mendapatkan asupan makanan dengan kandungan gizi yang cukup.
Saat anak masuk ke dalam kategori gizi buruk, dirinya akan mengalami hal-hal berikut:
- Pucat, kurus, perut cembung, dan kehilangan massa otot pada keempat anggota gerak.
- Sering gelisah.
- Terjadi gangguan pertumbuhan, meliputi berat badan dan tinggi badan,
- Rambutnya menjadi mudah lepas, tampak kusam, kering, dan sering terjadi perubahan warna.
- Adanya perubahan kulit menjadi bersisik, terdapat bercak-bercak putih dan merah muda dengan tepi kehitaman.
- Anemia atau kurang darah akibat kekurangan zat besi dan vitamin B kompleks.
Cegah sekarang juga!
Fakta menyebutkan, gizi buruk atau malnutrisi kebanyakan menyerang anak di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, sebanyak 54% kematian bayi dan balita di negara tersebut disebabkan oleh gizi buruk.
Agar anak Anda tak menjadi korban berikutnya, pastikan dirinya selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang. Berikut beberapa tips yang bisa Anda jadikan patokan:
- Berikan ASI eksklusif
ASI alias air susu ibu adalah makanan terbaik untuk si Kecil yang baru lahir. Asupan yang diproduksi langsung oleh kelenjar tubuh ibu ini mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi usia 0-6 bulan.
- Jangan lupakan MPASI
Jika si Kecil sudah berusia 6 bulan atau lebih, pemberian ASI dapat Anda sandingkan dengan makanan pendamping (MPASI).
MPASI yang Anda berikan harus dapat memenuhi kebutuhan gizi si Kecil setiap hari. Mulai dari protein, karbohidrat, zat besi, seng, vitamin dan mineral. Beberapa contoh asupan MPASI, di antaranya apel, wortel, kentang, ubi jalar, labu kuning dan madu.
- Olah makanan sendiri
Sebisa mungkin, olah sendiri makanan yang Anda berikan pada si Kecil. Ini bertujuan agar makanan tersebut tetap berkualitas, serta mengandung zat gizi penting yang dibutuhkan anak selama proses tumbuh kembangnya.
Dalam menyiapkan menu makanan untuk si Kecil, pastikan Anda memberikan sajian yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral, yang sebagian besarnya berasal dari sayur dan buah. Pastikan pula setiap menu yang Anda sajikan tidak kurang ataupun berlebihan.
- Hindari makanan cepat saji
Makanan cepat saji atau junk food memang terasa enak dan banyak disukai anak. Namun, makanan jenis ini tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi anak, sekalipun dikonsumsi secara berlebihan.
Pasalnya, makanan cepat saji umumnya tak mengandung sejumlah zat gizi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Bahkan, jika dikonsumsi secara berlebihan dan terus-menerus, bukan tak mungkin penyakit jantung dan stroke akan terjadi di kemudian hari.
Jangan biarkan anak Anda mengalami gizi buruk gara-gara konsumsi sembarang makanan. Cari tahu gejalanya dan tindak sekarang juga. Dengan demikian, proses tumbuh kembang si Kecil tak akan mengalami gangguan.
[RVS]