Hati-hati, Ini Dia 5 Pemicu Depresi pada Anak Anda

Depresi ternyata tidak hanya dapat terjadi pada orang dewasa akan tetapi juga dapat terjadi pada anak. Kondisi depresi pada anak ini ditandai dengan perasaan sedih, malas berinteraksi, malas beraktivitas, gangguan tidur, hilang nafsu makan, bahkan dapat menimbulkan pikiran untuk bunuh diri.

Hal ini tentunya berbahaya karena dapat mengganggu aktivitas dan prestasi si kecil. Selain itu, depresi juga dapat memengaruhi perkembangan psikologis anak.

Lantas apa saja penyebab depresi pada anak? Berikut ini adalah uraiannya:

1. Faktor genetik

Jika salah satu orang tua memiliki depresi, sekitar 40% kemungkinan anak dapat mengalami depresi juga. Semakin muda usia orang tua saat mengalami depresi dan semakin berat depresi yang dialaminya, risiko anak mengalami depresi juga semakin besar.

2. Masalah neuropsikiatri

Anak dengan kelainan psikologis tertentu seperti hiperaktif, autis, gangguan belajar, gangguan cemas dan gangguan obsesif kompulsif lebih sering mengalami depresi dibandingkan anak tanpa masalah psikologis tersebut.

3. Masalah medis

Seorang anak yang memiliki masalah medis seperti epilepsi atau riwayat cedera kepala juga memiliki risiko yang lebih besar dalam mengalami depresi. Selain itu, anak dengan penyakit kronis seperti diabetes, asma berat, atau penyakit ginjal kronis juga lebih mudah mengalami depresi.

4. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan juga berperan dalam mencetuskan depresi pada anak. Kemiskinan, bencana alam, masalah keluarga, pola asuh yang salah, kehilangan orang tua, masalah di sekolah atau lingkungan bermain juga dapat memicu depresi pada anak.

5. Alkohol dan narkoba

Selain faktor-faktor di atas, remaja yang mengonsumsi alkohol dan menggunakan obat-obatan terlarang juga lebih mudah mengalami depresi karena penggunaan narkoba dan alkohol yang bersifat adiktif tersebut.

Seperti yang telah diuraikan di atas, banyak hal yang dapat menyebabkan depresi pada anak. Untuk itu, jika anak Anda mengalami gejala depresi, jangan anggap enteng. Segera bawa anak Anda ke dokter, terutama ahli psikiatri anak, agar anak dapat memperoleh terapi dan penanganan yang sesuai.

[NP/ RVS]