Campak merupakan salah satu penyakit yang cukup terkenal di Indonesia. Di dunia medis, campak dikenal sebagai rubeola.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus campak paramyxoviridae. Gejala penyakit campak akan muncul dua minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh.
Tingkat keparahan campak tergantung dengan status gizi seseorang. Penderita campak yang sebelumnya sudah menderita penyakit kekurangan gizi (malnutrisi) akan mengalami gejala semakin berat.
Salah satu asupan nutrisi yang berhubungan dengan tingkat keparahan penyakit campak adalah defisiensi (kekurangan) vitamin A.
Saat penderita campak mengalami defisiensi vitamin A, risiko terjadi kebutaan atau bahkan kematian akan meningkat.
Vitamin A adalah gizi penting yang berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh. Apabila seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan terinfeksi campak, risiko komplikasi bisa terjadi.
Oleh karena itu, penderita penyakit campak sangat membutuhkan asupan vitamin A yang cukup.
Sebuah penelitian di Afrika Selatan melakukan uji klinis acak kepada 189 anak. Anak-anak tersebut menderita campak, diare, komplikasi pneumonia, dan infeksi saluran pernapasan atas.
Dari 189 anak dibagi menjadi dua kelompok, ada yang diberi vitamin A dengan dosis 400 IU dan ada yang menerima plasebo. Obat tersebut diberikan selama lima hari setelah muncul ruam merah.
Sebanyak 12 anak dilaporkan meninggal dan 10 di antaranya merupakan anak yang diberikan plasebo. Bisa disimpulkan bahwa pemberian vitamin A merupakan nutrisi penting untuk anak yang kena campak.
Artikel Lainnya: Apa Beda Campak pada Anak dan Orang Dewasa?
Dosis Vitamin A untuk Anak yang Kena Campak
Penyakit campak masih menjadi masalah di banyak negara, khususnya negara berkembang. Berikut gejala campak yang perlu Anda ketahui:
- Suhu tubuh meningkat atau demam.
- Muncul ruam merah di tubuh, dimulai dari belakang telinga, sekitar kepala, leher lalu menyebar ke seluruh tubuh.
- Mata merah.
- Terdapat gejala infeksi pernapasan seperti pilek dan radang tenggorokan.
Sampai saat ini belum tersedia obat antivirus khusus untuk mengatasi campak. Namun, perawatan dokter, seperti memastikan asupan nutrisi dan cairan, istirahat cukup, pemberian obat-obatan untuk mengurangi gejala (misalnya parasetamol untuk demam) bisa diberikan.
Obat antibiotik bisa saja diberikan apabila terdapat infeksi sekunder atau penyakit lain, misalnya pneumonia.
Selain itu, semua anak yang mengalami campak diberikan suplementasi vitamin A sebanyak 2 dosis.
Pemberian vitamin A kepada penderita campak dapat mengurangi risiko munculnya komplikasi dan kematian, serta perbaikan perawatan yang lebih cepat. Berikut dosis vitamin A untuk anak berdasarkan usianya :
- Usia 0-6 bulan : 50.000 IU/hari selama 2 hari.
- Usia 6-11 bulan : 100.000 IU/hari selama 2 hari.
- Usia diatas 12 bulan : 200.000 IU/hari selama 2 hari.
Kepada anak dengan kondisi gizi buruk, pemberian vitamin A diberikan sebanyak 3 kali dosis, yaitu hari pertama, hari kedua, dan 2-4 minggu setelah dosis kedua.
Artikel Lainnya: Sudah Pernah Kena Campak, Perlukah Diimunisasi Lagi?
Sumber Vitamin A untuk Anak Terkena Campak
Selain mendapatkan suplementasi vitamin A, pemenuhan vitamin A bisa didapatkan dari asupan makanan yang dikonsumsi si kecil. Berikut, beberapa sumber makanan yang kaya akan vitamin A:
- Sayuran, seperti bayam, wortel, brokoli, labu, paprika, dan ubi.
- Buah, seperti melon, mangga, aprikot, tomat, pepaya, jeruk bali
- Susu, keju, dan yoghurt.
- Daging (ayam, sapi), hati sapi, hati ayam, atau ikan (tuna,salmon).
- Telur .
- Sereal dan kacang-kacangan.
Salah satu terapi atau cara mengobati penyakit campak adalah memberikan vitamin A kepada anak. Vitamin A juga berguna untuk membantu proses pemulihan anak. Selain itu, pemberian vitamin A harus sesuai dengan dosisnya agar manfaatnya terasa.
Jangan menunda untuk ke dokter apabila gejala campak agar komplikasi bisa dihindari.
Apabila masih ada yang ingin ditanyakan, konsultasikan langsung dengan dokter kami lewat fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter.
(OVI/AYU)