Antibiotik masih menjadi salah satu jenis obat yang paling sering digunakan pada pengobatan berbagai penyakit. Saat ini, terdapat lebih dari 100 jenis antibiotik yang dapat menangani penyakit akibat infeksi ringan hingga penyakit akibat infeksi berat yang dapat mengancam jiwa. Meski demikian, antibiotik bukanlah penyembuh segala macam penyakit.
Bahaya Resistansi Antibiotik
Faktanya, antibiotik seharusnya hanya digunakan pada penyakit yang disebabkan infeksi bakteri. Ketika antibiotik diberikan pada penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus atau jamur, maka tidak bermanfaat.
Namun sayang, saat ini sebagian orang tua menganggap bahwa setiap kali anak sakit maka perlu diberikan pengobatan dengan antibiotik. Ada orang tua yang terbiasa memberikan antibiotik sejak hari pertama anak sakit. Bahkan, tak sedikit yang memberikan pengobatan antibiotik pada anaknya tanpa pemeriksaan terlebih dahulu oleh dokter.
Antibiotik yang digunakan tidak sesuai aturan bisa dibilang termasuk dalam penyalahgunaan antibiotik. Pemakaian antibiotik yang tidak sesuai indikasi dan anjuran dokter, tentu dapat menimbulkan efek lain di tubuh seperti resistansi antibiotik. Resistansi antibiotik adalah kondisi ketika bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik.
Penelitian yang dilakukan oleh Antimicrobial Resistance in Indonesia (AMRIN) tahun 2000–2005 pada 781 pasien yang dirawat di rumah sakit, mendapatkan bahwa 81% bakteri Eschericia coli sudah resistan terhadap berbagai jenis antibiotik. Di antaranya antibiotik ampisilin sebanyak 73%, kotrimoksazol sebanyak 56%, kloramfenikol sebanyak 43%, siprofloksasin sebanyak 22%, dan gentamisin sebanyak 18%.
Hasil tersebut sungguh memprihatinkan. Bila sudah terjadi resistansi antibiotik, tentu akan sulit dalam menentukan pilihan pengobatan yang memadai untuk setiap penyakit sehingga dapat menimbulkan masalah baru di dunia kesehatan. Untuk mencegah terjadinya resistansi antibiotik, tidak hanya tenaga kesehatan yang memilki andil, tetapi harus melibatkan semua lapisan masyarakat.
Mencegah Resistansi Antibiotik
Salah satu cara untuk mendapatkan hasil pengobatan antibiotik yang baik sekaligus mencegah resistansi antibiotik adalah menggunakan antibiotik sesuai indikasi. Beberapa masalah kesehatan pada anak yang tidak perlu diberikan antibiotik, antara lain:
- Demam
Demam hanya salah satu gejala dari proses infeksi di dalam tubuh. Biasanya untuk meredakan demam, Anda dapat memberikan obat penurun panas. Selama belum jelas penyebab dari timbulnya demam, jangan memberikan antibiotik.
- Pilek dan batuk akibat infeksi virus
Ada beberapa penyakit yang dapat menyebabkan gejala batuk pilek, di antaranya influenza dan selesma. Keduanya merupakan penyakit yang timbul akibat infeksi virus, sehingga tidak membutuhkan antibiotik.
- Pilek dan batuk akibat reaksi alergi
Pilek dan batuk pada anak sering kali berhubungan dengan reaksi alergi. Apalagi bila gejala batuk dan pilek hilang timbul dan berkepanjangan.
Perlu dicari tahu, jangan-jangan anak Anda mengalami alergi. Contohnya alergi terhadap debu, bulu hewan, udara dingin, atau makanan tertentu. Pengobatan alergi terbaik adalah mencegah paparan dengan alergen, bukan pemberian antibiotik.
- Sakit tenggorokan
Sakit tenggorokan sering disebabkan oleh infeksi virus. Karena itu, kondisi ini tidak membutuhkan antibiotik. Namun, bila memang sudah dipastikan sakit tenggorokan akibat infeksi bakteri, seperti oleh bakteri Streptococcus pyogenes, maka perlu pemberian antibiotik.
- Keluar cairan dari telinga
Keluar cairan dari telinga pada anak menjadi salah satu gejala yang sering dikeluhkan. Kondisi ini bisa timbul akibat infeksi. Namun, antibiotik hanya diberikan jika memang infeksi disebabkan oleh bakteri, seperti Streptococcus pneumonia atau Haemophilus influenzae. Sementara kondisi lain seperti otitis media efusi (OME) tidak membutuhkan antibiotik.
- Batuk berdahak, sesak napas, panas dingin, demam
Kondisi ini dapat berhubungan dengan penyakit bronkitis akut. Biasanya bronkitis akut disebabkan oleh virus influenza sehingga tidak membutuhkan antibiotik. Antibiotik diberikan bila memang sudah dipastikan adanya infeksi bakteri.
Bagi para orang tua, kini sudah tahu, kan, beberapa penyakit yang tidak perlu antibiotik? Mulai sekarang, gunakanlah antibiotik secara bijaksana. Ketika anak sakit, berikanlah pengobatan yang benar-benar tepat sebagai bukti tanda sayang kepada buah hati Anda.
[RS/ RH]