Pasta gigi orang dewasa dengan anak-anak jelas berbeda, mulai dari kandungannya, dosis fluoride-nya, rasanya, kemasan, dan warna pasta gigi itu sendiri.
Pada pasta gigi anak, sering kali ditemukan berbagai macam rasa, seperti buah-buahan, meskipun rasanya tidak begitu kentara.
Tujuan penambahan rasa tersebut adalah untuk membuat anak merasa lebih tertarik dan mau menyikat gigi.
Artikel Lainnya: Trik Agar Sikat Gigi Jadi Menyenangkan untuk Anak
Selain itu, pasta gigi anak-anak mengandung bahan-bahan yang tergolong aman, misalnya kandungan fluoride-nya yang sedikit atau bahkan tidak mengandung fluoride sama sekali. Dengan begitu, pasta gigi aman untuk anak jika tidak sengaja tertelan.
Tak hanya itu, pasta gigi untuk anak biasanya tidak mengandung bahan penghasil busa yang berlebihan dan tidak mengandung pengawet.
Sebaliknya, pasta gigi dewasa memiliki rasa yang kuat karena biasanya mengandung menthol atau mint yang sangat pedas. Busa pasta gigi dewasa juga lebih banyak dan biasanya mengandung pengawet.
Kapan Anak Boleh Gunakan Pasta Gigi Dewasa?
Orang tua perlu mengetahui kapan waktu yang tepat bagi anak untuk beralih dari pasta gigi khusus anak menjadi pasta gigi orang dewasa.
Melansir Dental Associates,sejak usia 1 tahun atau ketika gigi pertama anak tumbuh, menyikat gigi disarankan tanpa pasta gigi.
Saat anak sudah berusia 2 tahun, anak boleh menggunakan pasta gigi khusus yang bebas kandungan fluoride.
Barulah setelah usia 3 tahun ke atas dan jika sudah bisa berkumur dan meludah, anak mulai bisa menggunakan pasta gigi rendah fluoride.
Jadi, penggunaan pasta gigi dewasa untuk anak diperbolehkan apabila mereka sudah mampu meludah sendiri usai menyikat gigi.
Faktor yang juga penting adalah bila mereka sudah mampu dan kuat menyikat gigi dengan pasta gigi yang memiliki rasa pedas.
Pasalnya, anak dikhawatirkan tidak kuat dengan rasa pedasnya. Pada akhirnya, mereka akan menyikat gigi dengan terburu-buru sehingga gigi tidak bersih maksimal, sekalipun mulut terasa segar.
Kondisi tersebut berbahaya karena berpotensi menyebabkan penumpukan plak dan karies gigi.
Artikel Lainnya: Tips Merawat Gigi Susu Anak
Akibat Penggunaan Pasta Gigi Dewasa untuk Anak di Usia Terlalu Dini
Pasta gigi orang dewasa memiliki kandungan fluoride yang cukup tinggi. Jika anak belum bisa berkumur dan meludah sendiri, bisa saja pasta gigi tersebut malah tertelan. Hal ini dapat meningkatkan risiko fluorosis.
Terlalu sering menelan pasta gigi dapat menimbulkan bercak keputihan di gigi. Meski tidak sakit dan tidak akan merusak struktur gigi, kondisi ini akan mengganggu penampilan atau estetika.
Ada pula hal lain yang perlu diperhatikan terkait penggunaan pasta gigi dewasa untuk anak.
American Academy of Pediatrics (AAP) menyatakan bahwa penggunaan pasta gigi ber-fluoride untuk anak usia 3 sampai 6 tahun hanya boleh seukuran kacang polong.
Artikel Lainnya: Tips Memilih Sikat Gigi Anak dengan Tepat
Agar lebih aman, orang tua juga perlu melakukan hal-hal berikut ini pada anak yang sedang belajar menyikat gigi menggunakan pasta gigi orang dewasa:
- Selalu dampingi anak saat menyikat gigi, setidaknya sampai usia 7 tahun.
- Optimalkan penerangan sambil menghadap cermin, agar orang tua bisa sekaligus mengarahkan.
- Pastikan anak tidak mengoleskan pasta giginya sendiri.
- Jauhkan pasta gigi dari jangkauan anak-anak.
Penting bagi orang tua untuk memastikan anak tidak menggunakan pasta gigi dalam jumlah berlebih. Hal ini dapat meningkatkan risiko tertelan, yang kemudian bisa mengakibatkan efek samping seperti sakit perut.
Apabila anak telanjur menelan pasta gigi ber-fluoride, menurut National Capital Poison Center, segera beri ia susu atau produk turunannya.
Kalsium pada susu atau produk turunannya dapat mengikat fluoride di perut sehingga menurunkan potensi sakit perut.
Jika anak tetap mengalami sakit perut dan kondisinya cukup mengkhawatirkan, segera bawa anak berobat ke dokter agar dapat segera ditangani.
Ragu atau butuh saran dari dokter terkait penggunaan pasta gigi dewasa untuk anak? Konsultasikan lebih lanjut melalui fitur Tanya Dokter.
Untuk #JagaSehatmu dan keluarga, jangan lupa download aplikasi KlikDokter untuk mendapatkan berbagai informasi kesehatan lainnya.
[WA]