Untuk memenuhi kebutuhan gizi, banyak orang tua menambahkan asupan susu sapi pada menu sehari-hari anak. Tapi tunggu dulu! Anda tidak boleh sembarangan membiarkan anak minum susu sapi, apalagi pada usia yang masih kecil. Jadi, kapan sih anak boleh minum susu sapi?
Susu sapi sejak lama dikonsumsi anak-anak karena kaya akan berbagai nutrisi yang dibutuhkan di masa pertumbuhan. Dikutip dari Healthline, satu cangkir (240 ml) susu sapi mengandung lemak 3,25 persen; kalori 149; air 88 persen; protein 7,7 gram; karbohidrat 11,7 gram; gula 12,3 gram; dan lemak 8 gram.
Akan tetapi, meski menyediakan beragam nutrisi, Badan Kesehatan Dunia (WHO) tidak menyarankan pemberian susu sapi pada bayi. Menurut WHO, ASI adalah makanan paling sehat untuk bayi.
Karena itu, bayi berusia di bawah 6 bulan tidak membutuhkan makanan lain untuk memenuhi asupan nutrisi tubuh bayi. Setelah berusia 6 bulan, asupan bayi dapat ditambahkan dengan pemberian ASI dan makanan pendamping ASI (MPASI) sampai berusia 12 bulan.
Jadi, kapan susu sapi bisa diberikan?
Sebaiknya, susu sapi tidak diberikan pada anak yang masih berusia di bawah 12 bulan atau 1 tahun. Hal ini disampaikan dr. Sara Elise Wijono dari KlikDokter.
“Susu sapi boleh diberikan pada anak yang sudah berusia di atas 1 tahun. Pada umur tersebut, sistem pencernaan bayi sudah mulai terbentuk dengan sempurna. Susu sapi pun tidak lagi membuat sistem pencernaan bayi terkena infeksi,” ucap dr. Sara.
Akan tetapi, susu sapi yang dimaksud dr. Sara adalah susu sapi yang sudah diproses menjadi susu UHT (ultra-high temperature), atau susu yang sudah dipanaskan selama 2-4 detik dengan suhu yang sangat tinggi.
“Susu UHT biasanya terbuat dari susu sapi yang diproses dengan cara dipanaskan dengan suhu 137 derajat Celsius selama 2-4 detik. Meski singkat, proses pemanasan tersebut dapat membunuh kuman lebih efektif dibandingkan proses pasteurisasi,” jelasnya.
Selain itu, proses UHT juga membuat susu dapat disimpan lebih lama dalam suhu ruangan, asalkan kemasannya masih tertutup rapat.
“Itu sebabnya, dapat dikatakan, susu UHT lebih aman untuk diberikan pada anak berusia di atas 1 tahun,” ujar dr. Sara lagi.
Meski aman, konsumsi susu UHT juga perlu diperhatikan porsinya.
“Anak yang masih berusia di bawah 5 tahun hanya boleh mengonsumsi 2-3 gelas berukuran 250 ml dalam sehari. Tujuannya agar anak tidak menjadi kekenyangan, yang membuat mereka tidak lagi ingin mengonsumsi makanan lain yang sehat dan bergizi seimbang,” kata dr. Sara.
Jika hal ini sampai terjadi, bukan tidak mungkin anak jadi kekurangan gizi sehingga proses tumbuh kembangnya jadi mengalami gangguan.
Panduan memberikan susu sapi pada anak
Jika Anda ingin memberikan susu sapi pada anak, berikanlah susu sapi yang tinggi lemak. Anak-anak membutuhkan asupan lemak yang banyak agar tumbuh kembangnya bisa berjalan lebih optimal.
Selain itu, menurut dr. Sara, hindari susu sapi dengan berbagai macam rasa. Susu yang diberikan macam-macam penambah rasa biasanya memiliki kandungan gula yang lebih dan tidak baik untuk kesehatan anak.
“Sebagai gantinya, pilihlah susu yang rasa plain (tawar). Meski rasanya tidak seenak susu dengan rasa buah, susu yang tidak mengandung rasa jauh lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi si Kecil,” ujar dr. Sara.
Selanjutnya yang terakhir, segera hentikan pemberian susu sapi jika muncul dampak alergi, seperti anak mual, muntah, batuk, sesak napas dan gatal-gatal. Jika anak memperlihatkan gejala-gejala tadi setelah minum susu sapi, besar kemungkinan si Kecil memiliki alergi susu sapi.
Susu sapi merupakan asupan yang penting untuk dikonsumsi anak. Akan tetapi, pastikan anak minum susu sapi di atas usia 1 tahun agar sistem pencernaannya sempurna dahulu. Setelah itu, susu sapi dapat diberikan sebagai makanan pendamping ASI di samping asupan lainnya.
[HNS/ RH]