Tidak ada orangtua yang ingin melihat anaknya tumbuh sebagai remaja nakal dan sulit diatur. Namun, perlu diketahui bahwa kenakalan remaja bisa disebabkan oleh stres anak yang tidak ditangani dengan baik.
Peristiwa-peristiwa berat dalam hidup dapat membuat anak mengalami stres. Untuk mengetahui hubungan antara stres dengan kenakalan remaja dan bagaimana cara mengatasinya, simak penjelasan dari psikolog berikut.
Kenakalan Remaja Bisa Dipengaruhi Oleh Stres
Psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi, mengatakan adanya hubungan antara perilaku negatif dengan tingkat stres yang dialami anak.
“Kebanyakan anak belum mengerti apa yang sedang mereka rasakan atau yang menjadi sumber stres. Yang mereka rasakan hanya rasa tidak nyaman atau rasa ada keinginan yang harus dipenuhi saja,” jelasnya.
Karena hal yang anak inginkan tidak terpenuhi atau tersampaikan dengan baik, anak dapat mencari cara untuk mengatasi perasaannya sendiri.
Sayangnya, kebanyakan anak belum tahu cara tepat untuk mengatasi stres atau pemenuhan keinginannya tersebut.
Tidak jarang, anak jadi salah langkah dengan menunjukkan sikap tidak bisa diatur atau mencari perhatian berlebih.
Artikel Lainnya: Bolehkah Orangtua Mengecek Isi Ponsel Remaja? Ini Kata Psikolog
Melansir dari Very Well, otak anak berada dalam periode perkembangan yang cepat. Oleh karena itu, respons stres yang tidak ditangani dengan baik dapat merusak kemampuan dan perilaku belajar anak.
Tanda-tanda anak sedang mengalami stres meliputi kemarahan, perilaku agresif, menangis tanpa sebab, dan sifat membangkang.
Jika biasanya anak berperilaku baik, namun tiba-tiba mulai mengamuk atau berbuat masalah di sekolah, hal itu bisa menjadi tanda bahwa anak sedang mengalami stres.
Sejumlah gejala stres lain yang bisa orangtua perhatikan misalnya anak mengompol, mengeluh sakit perut atau sakit kepala, dan juga menurunnya prestasi belajar.
Cara Mengatasi Stres Anak dan Menghindari Perilaku Negatif
Berikut beberapa cara yang dapat orangtua lakukan untuk membantu mengendalikan perilaku negatif anak akibat stres.
1. Cari Tahu Sumber Stres Anak
Hal pertama yang perlu orangtua lakukan adalah dengan mencari tahu sumber stres buah hati. Stres dapat disebabkan oleh konflik di rumah, perasaan berduka, atau tekanan dari faktor akademis dan lingkungan sosial anak.
“Cari tahu dulu apa yang menjadi sumber stres anak. Apakah karena anak sedang mengalami kesulitan dalam memahami materi di sekolahnya sehingga dia jadi menolak belajar atau karena hal lainnya,” ucap psikolog Ikhsan.
Artikel Lainnya: Kerja Otak Remaja Sulit Dimengerti, Ini Alasannya
2. Mencoba Mengerti Perasaan Anak
Tidak semua anak bisa menyampaikan perasaan mereka dengan baik. Untuk mengatasi hal ini, orangtua bisa menunjukkan rasa peduli dengan bertanya secara baik-baik.
Ajari anak untuk mengenali perasaan dan mengutarakan hal yang mengganggu pikirannya. Setelah anak bercerita, Anda bisa mengakui atau memvalidasi perasaannya.
3. Tunjukkan Cara Mengelola Stres yang Baik
Anda bisa memberikan contoh baik untuk mengelola stres. Misalnya, jika anak stres dan cemas karena ingin pindah ke kota baru atau memulai sekolah baru.
Untuk mengatasi stres tersebut, katakan kepada anak mengenai kecemasan yang juga Anda rasakan. Kemudian yakinkan ia bahwa Anda akan selalu ada menemani anak mereka sedih atau kesepian.
Orangtua bisa mengajak anak untuk melakukan kegiatan menyenangkan seperti pergi ke tempat bermain untuk menurunkan tingkat stresnya.
4. Cari Bantuan Profesional
Jika cara di atas sudah dilakukan, namun tidak ada perubahan pada perilaku anak, orangtua bisa mencari bantuan profesional seperti pergi ke psikolog.
Psikolog dapat membantu memetakan sumber stres dan mencari cara mengatasi perilaku anak yang nakal.
Untuk berkonsultasi dengan psikolog, Anda dapat menggunakan fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter.
(OVI/AYU)
Referensi:
- Wawancara Ikhsan Bella Persada, M.Psi, Psikolog
- Very Well. Diakses 2022. How Stressful Life Events Affect a Child's Behavior
- Medline Plus. Diakses 2022. Stress in childhood
- Kids Health. Diakses 2022. Childhood Stress