Saat pagi hari, apakah Anda sering mendapati anak Anda menguap atau mengeluh masih mengantuk sebelum sekolah? Atau si Kecil terlihat lesu, murung, atau justru jadi rewel dan pemarah? Saat ini anak berperilaku demikian, Anda harus waspada bahwa mungkin anak mengalami insomnia.
Ya, tak hanya orang dewasa, insomnia juga bisa menyerang remaja dan anak-anak.Rasa lesu yang ditunjukkan anak pada pagi bisa menjadi salah satu gejala insomnia yang menyerang anak.
Anak-anak dan insomnia
Umumnya, ciri-ciri orang yang terkena insomnia, baik itu anak maupun dewasa, adalah mereka mengantuk di siang hari. Namun, ada juga ciri lain yang tampak, yaitu:
- Terlihat lesu, murung, dan tidak bersemangat
- Mudah tersinggung dan marah
- Hiperaktif dan agresif
- Sulit untuk fokus atau konsentrasi
- Menjadi pelupa
Dilansir dari Very Well Family, salah satu alasan umum mengapa banyak anak yang tidak cukup tidur adalah karena mereka tidur terlalu larut. Penyebabnya bisa berbagai faktor, seperti terlalu banyak aktivitas di rumah misalnya bermain gim, belajar, menonton TV, atau karena ada penyakit tertentu yang mendasari.
Nah, gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan insomnia pada anak meliputi:
- Asma dan batuk
- Eksem (gatal-gatal)
- Gangguan perkembangan saraf, misalnya autisme dan sindrom Asperger
- Depresi
- Obstructive sleep apnea (mendengkur)
- Restless legs syndrome (sindrom kaki gelisah).
Sementara itu, anak yang terlalu banyak minum kafein dan tengah mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat ADHD, antidepresan, kortikosteroid, dan antikonvulsan juga bisa terkena insomnia.
Cara mengatasi insomnia pada anak
Pertama, ketahui dulu penyebab insomnia pada anak. Jika Anda langsung memberikan obat tidur tanpa tahu penyebabnya, insomnia anak tidak akan sembuh dan malah semakin parah. Dan hal ini juga sangat tidak disarankan, apalagi tanpa pengawasan dokter.
Sebagai contoh, jika anak susah tidur karena obstructive sleep apnea sehingga ia selalu mendengkur keras dan napasnya kerap terhenti, ini berarti perlu adanya operasi amandel atau kelenjar adrenal. Di sisi lain, jika asma si Kecil sering kambuh karena suhu udara yang panas meski pada malam hari, bisa jadi ia membutuhkan dosis obat yang lebih sesuai dengan kondisi yang sekarang. Jadi, obat tidur bukanlah solusi utamanya dan Anda perlu mengonsultasikan hal tersebut kepada dokter.
Namun, apabila insomnia bukan disebabkan oleh penyakit, adapun hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi susah tidur pada anak, yaitu:
- Saat anak sudah berada di tempat tidur, batasi kegiatannya. Hindari membaca, bermain gawai, mengerjakan pekerjaan rumah, dan menonton TV di tempat tidur supaya anak terbiasa bahwa jika sudah di kasur, berarti mereka harus tidur.
- Miliki jadwal tidur yang konsisten, baik waktu tidur maupun bangun. Terapkan juga saat akhir pekan dan hari libur.
- Hentikan aktivitas 1 jam sebelum waktu tidur anak agar timbul rasa mengantuk.
- Jangan biarkan dulu anak meminum kafein.
- Ajari anak meditasi dan berolahraga secara teratur.
- Jika anak insomnia karena ada permasalahan tertentu, jangan segan untuk membawanya ke psikolog anak.
Insomnia bisa dialami siapa pun, termasuk anak-anak. Jika Si Kecil sudah menunjukkan gejala-gejala insomnia, Anda wajib menerapkan cara-cara di atas agar masalah sulit tidur pada anak bisa segera diatasi. Jika anak sering kurang tidur dapat berakibat buruk pada kondisi kesehatan fisik, mental, serta tumbuh kembangnya.
[RN/ RVS]