Disleksia adalah sebuah gangguan belajar yang memengaruhi kemampuan otak untuk memproses tulisan dan bahasa lisan. Kondisi ini dapat menyerang segala usia, namun paling sering ditemukan pada anak-anak.
Anak dengan disleksia mempunyai kesulitan memecah kata-kata menjadi bunyi sederhana. Ia berusaha mempelajari bagaimana suara berhubungan dengan huruf dan kata, sehingga cenderung akan membaca lebih lambat dengan pemahaman buruk.
Meski begitu, disleksia tidak berhubungan dengan intelegensi. Namun, kondisi ini merupakan gangguan pada neurobiologis yang mengganggu bagian otak dalam pemrosesan bahasa.
Ciri disleksia pada anak dapat berbeda-beda tergantung usianya. Tanda anak disleksia yang awal sudah mulai tampak di usia 1 tahun saat ia mulai belajar bicara dan mengucapkan kata pertamanya.
Seiring bertambahnya usia, ciri-ciri anak disleksia akan semakin jelas. Berikut tanda-tanda disleksia pada anak yang dapat Mama dan Papa pantau berdasarkan usianya:
Artikel lainnya: Tes untuk Mendeteksi Disleksia pada Anak
Usia 1-2 Tahun
Ciri disleksia pada anak 1-2 tahun tidak terlalu banyak, meliputi:
- Tidak mengungkapkan kata pertama hingga usia 15 bulan sampai 2 tahun
- Mengalami keterlambatan bicara
Usia 2-5 Tahun
Pada umur 2-5 tahun, inilah ciri-ciri anak disleksia yang dapat diperhatikan:
- Sulit mengingat nama alfabet
- Sulit mempelajari nama dan bunyi huruf
- Sulit mempelajari kata-kata
- Sulit mempelajari lirik lagu dalam nyanyian sederhana
- Sering salah mengucapkan kata-kata yang familier
- Tidak mengenali pola dalam bernyanyi
- Tidak mampu mengenali huruf-huruf dalam namanya sendiri
- Sulit mempelajari kata-kata
Usia 5-6 Tahun
Berikut sejumlah tanda anak disleksia di umur 5-6 tahun:
- Kesulitan belajar membaca
- Tidak mampu memecah kata menjadi suara-suara
- Sering salah membaca kata
- Sering mengeluh tentang sulitnya belajar membaca
- Mulai muncul keengganan untuk pergi sekolah
Artikel lainnya: Latihan Membaca dan Menulis untuk Anak Disleksia
Usia 6-15 Tahun
Pada umur 6-15 tahun, tanda-tanda disleksia pada anak berikut ini yang bisa terlihat:
- Sangat lambat saat membaca
- Kesulitan mengenal kata-kata baru
- Menghindari membaca dengan suara keras di hadapan umum
- Menolak mencari kata-kata dan menjawab pertanyaan
- Sering bergumam saat berbicara
- Sering salah dalam mengeja kata yang panjang dan kata baru
- Sulit mengingat nama dan tanggal
- Cenderung menulis dengan huruf yang sulit dibaca
Usia 15 Tahun atau Lebih
Ketika berusia 15 tahun ke atas, ciri disleksia pada anak meliputi:
- Mengalami tantangan akademik
- Sulit memahami bacaan, terutama bila harus dibaca cepat
- Menghindari membaca keras dalam situasi apa pun
- Sering berhenti atau tampak ragu saat membaca dan berbicara
- Saat berbicara, banyak menggunakan kata ”hmmm”
- Menggunakan bahasa yang tidak jelas dan tidak tepat
- Tidak merespons cepat dalam percakapan
- Kosa kata dalam percakapan amat terbatas
- Kesulitan dalam berbagai tes, seperti tes pilihan ganda
Artikel Lainnya: Bisakah Disleksia Disembuhkan?
Tak dimungkiri, berbagai tanda anak disleksia tersebut dapat berdampak pada kondisi psikologis anak. Tak jarang ia akan menganggap diri sendiri sebagai orang bodoh, meski sebenarnya mampu mendapatkan nilai cukup bagus. Karenanya, dukungan penuh Mama dan Papa sangat penting!
Disleksia pada anak juga tidak selalu menunjukkan gejala serupa. Jadi, orangtua sebaiknya melakukan pengamatan saksama, apalagi jika memiliki faktor risiko disleksia dalam keluarga.
Jika ragu dengan ada atau tidaknya tanda anak disleksia, jangan ragu berkonsultasi ke dokter anak lewat layanan Tanya Dokter di KlikDokter.
(FR/JKT)