Kesehatan Anak

Ketombe pada Anak, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

dr. Dyah Novita Anggraini, 17 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tak hanya mengganggu orang dewasa, ketombe juga bisa terjadi pada anak. Ketahui apa saja penyebab dan cara mengatasinya.

Ketombe pada Anak, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Seperti pada orang dewasa, ketombe pada anak juga bisa mengganggu. Orangtua perlu mengenali apa saja penyebab dan cara mengatasinya, supaya kondisi tersebut tak menghalangi tumbuh kembangnya.

Gejala anak memiliki ketombe antara lain sering mengeluh gatal di kulit kepala dan menggaruk kepala, serta rambut rontok

Meski tidak menular, ketombe bisa mengganggu aktivitas dan menurunkan kepercayaan diri.

Oleh karena itu, ketombe harus segera dibasmi. Jika tidak, bukan tak mungkin kulit kepala anak terluka dan terinfeksi.

1 dari 3

Penyebab Ketombe pada Anak

Beberapa penyebab ketombe di kulit kepala anak antara lain:

  1. Malassezia

Jamur Malassezia bisa menjadi salah satu penyebab ketombe pada anak. Jamur bisa tumbuh berlebihan di kulit kepala tanpa menimbulkan masalah apa pun. 

Namun, kondisi tersebut berkontribusi pada tingkat pembelahan sel kulit mati. Akibatnya, produksi sel kulit mati yang bercampur dengan minyak rambut makin banyak, lalu membentuk serpihan putih. 

Beberapa penyakit atau perubahan hormonal bisa memicu jamur tersebut tumbuh berlebihan.

Artikel Lainnya: Atasi Ketombe di Kepala dengan Cara Tepat Ini 

  1. Eksem

Anak-anak dengan eksem rentan berketombe. Kulit kering, bersisik, dan pecah-pecah bisa terjadi di seluruh kulit, tak terkecuali kulit kepala. 

Eksem bisa makin parah jika pola makan anak tidak sehat atau ada alergen di sekitar anak. Gatal-gatal bisa menyebabkan infeksi jika terus-menerus digaruk.

  1. Produksi minyak berlebih

Biasanya hal ini terjadi ketika anak mengalami pubertas. Kelebihan hormon dapat meningkatkan produksi minyak pada kulit, termasuk kulit kepala. 

Minyak berlebih inilah yang akan menumpuk pada folikel rambut. Pada akhirnya timbullah ketombe.

  1. Dermatitis kontak

Dermatitis kontak adalah kondisi kulit meradang yang ditandai munculnya ruam merah. 

Kondisi ini bisa berkembang sebagai akibat dari sensitivitas terhadap produk perawatan rambut yang bisa menyebabkan ketombe, misalnya sampo atau serum rambut. 

Reaksinya bisa berupa kulit mengelupas, gatal, kemerahan, dan kerak di kulit kepala.

Penggunaan produk sampo atau produk perawatan rambut lainnya yang tidak cocok bisa mengakibatkan iritasi di kulit kepala. Akibatnya ketombe bisa muncul.

Faktor penyebab ketombe anak lainnya adalah kulit kering akibat cuaca terlalu dingin ataupun panas, jerawatpsoriasis, dan terlalu sering keramas ataupun tidak cukup sering.

Artikel Lainnya: Cara Menjaga Kesehatan Rambut Anak

2 dari 3

Cara Menghilangkan Ketombe pada Anak

Agar anak tidak terus menggaruk kulit kepala hingga mengakibatkan iritasi, lakukan ini untuk menangani ketombe:

  • Sisir rambut anak dengan lembut sebelum keramas

Cara ini bisa membantu membuang serpihan kulit mati. Usahakan tidak menyisir terlalu kuat atau kasar, agar tidak terjadi iritasi kulit.

  • Keramas teratur 

Cuci rambut anak sambil melakukan pemijatan dengan sampo. Lakukan selama kurang lebih lima menit, lalu bilas hingga bersih.

  • Perhatikan pilihan produk

Hindari penggunaan kondisioner dan produk rambut yang berminyak. Hal ini bertujuan menghindari rambut tambah berminyak dan terjadi penumpukan ketombe. 

  • Hindari stres

Jaga anak dari hal-hal yang membuatnya stres. Stres dapat mencetuskan munculnya ketombe karena imunitas menurun. Dampaknya, paparan bakteri akan mudah menyebabkan iritasi dan ketombe.

  • Penuhi kebutuhan gizinya

Perbanyak asupan zink dari makanan seperti ikan, kacang kedelai, daging, kuning telur, gandum utuh, biji bunga matahari, dan lain-lain.

  • Perbanyak konsumsi cairan

Hati-hati, kurang minum membuat kulit menjadi lebih kering dan mudah mengelupas. 

Artikel Lainnya: Ini Alasan Rambut Balita Tipis dan Susah Tumbuh!

3 dari 3

Perlukah Periksa ke Dokter?

Bila sudah melakukan tips di atas tetapi ketombe masih saja membandel, sebaiknya ajak anak periksa ke dokter spesialis kulit. 

Dokter mungkin akan meresepkan sampo atau krim obat yang mengandung ketaconazole, selenium sulfida, asam salisilat, atau coal tar.

Selain itu, anak juga perlu diperiksakan ke dokter jika terdapat tanda-tanda ini:

  • Ketombe tidak membaik setelah 2-3 minggu perawatan.
  • Muncul bercak tebal dan bersisik pada kulit kepala anak. Ini bisa menjadi tanda awal psoriasis.
  • Anak tetap menggaruk kulit kepala walau sudah melakukan perawatan.
  • Rambut anak mengalami kerontokan dan kulit kepalanya merah.
  • Ketombe terjadi berulang.

Ingat, ketombe bisa bersumber dari stres. Karenanya, luangkan waktu untuk mengajak anak mengobrol tentang hari-harinya di sekolah atau tentang teman-temannya. Cermati perilaku anak dan lihat apakah ada tingkahnya yang tidak biasa.

Pada kebanyakan kasus, mencuci rambut rutin bisa membantu mengurangi dan menangani ketombe. 

Umumnya ketombe akan mereda selama beberapa minggu. Jika kondisinya makin parah, lebih baik cari bantuan tenaga medis. Gunakan LiveChat dokter kulit di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi lebih cepat.

(FR/AYU)

Anak
Ketombe