Hampir sebagian besar orangtua menganggap kemerahan pada kulit dengan alergi. Padahal, semua ruam merah pada tubuh anak belum tentu disebabkan oleh alergi.
Ada beberapa hal yang dapat membedakan penyebab kemerahan pada kulit anak. Apakah terasa gatal atau nyeri, apakah ada demam atau gejala penyerta yang lain, setelah mengonsumsi makanan apa, dan sebagainya.
Berikut adalah beberapa penyebab kemerahan pada tubuh anak:
1. Campak
Campak adalah penyakit virus yang sangat menular. Anak dapat terinfeksi campak apabila belum mendapatkan vaksinasi. Penyakit ini umumnya menyerang anak yang berusia satu hingga empat tahun.
Didahului oleh demam selama kurang lebih tiga hari, ruam-ruam merah di tubuh akan muncul mulai dari belakang telinga, wajah, leher, lengan, tungkai dan seluruh tubuh. Selain itu, campak juga memberikan gejala batuk, mata merah, dan hidung meler atau tersumbat.
2. Impetigo
Impetigo disebabkan oleh infeksi bakteri pada kulit. Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak, terutama yang berusia dua hingga enam tahun. Impetigo sangat menular dan dapat menyebar melalui kontak langsung. Selain itu, penyakit infeksi ini mudah mengenai anak yang telah memiliki alergi di kulit sebelumnya, tinggal di negara beriklim tropis, atau yang kurang menjaga kebersihan dengan baik.
Kelainan yang terjadi adalah luka dan koreng berwarna merah kecokelatan yang terdapat di sekitar hidung dan mulut. Untuk pengobatannya, dapat diberikan krim antibiotik atau antibiotik minum untuk kelainan yang lebih luas.
3. Gigitan Serangga
Gigitan serangga akan menimbulkan bentol berwarna kemerahan yang gatal. Kelainan ini paling sering disebabkan oleh gigitan nyamuk atau kutu yang ada di sekitar tempat tidur anak.
Untuk mencegah agar anak tidak digigit nyamuk, Anda dapat memberikannya losion antinyamuk, menaruh serai, atau minyak esensial lavender di kamar anak. Sementara itu, gatal dapat diminimalkan dengan mengoleskan losion yang mengandung kalamin atau minyak telon.
Perlu diingat, potong pendek kuku anak supaya garukan yang ia lakukan tidak menimbulkan luka pada kulit.
Artikel lainnya: Penyebab Bintik Merah pada Kulit Bayi, Berbahayakah?
4. Urtikaria
Urtikaria – atau biasa disebut juga dengan biduran – adalah kelainan kulit berupa bentol-bentol kemerahan dengan warna putih di tengahnya. Bentol tersebut terasa gatal, timbul mendadak, dan umumnya berjumlah banyak.
Urtikaria merupakan bentol akibat alergi, yang dapat dicetuskan oleh berbagai penyebab seperti makanan, udara dingin, kutu, lateks, obat, atau panas.
Bentol ini umumnya dapat hilang sendiri dengan obat. Jika belum hilang, dapat diobati dengan obat minum antihistamin. Meskipun demikian, obat antialergi bukanlah solusi utama. Anda harus menelusuri biang kerok urtikaria pada anak dan menghindarinya, agar biduran tidak datang kembali.
5. Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik atau biasa disebut eksim adalah kelainan kulit yang disebabkan oleh alergi, yang dipengaruhi oleh bakat yang diturunkan oleh orangtua. Kelainan ini berupa bercak merah yang kering, bersisik, dan gatal. Lama-kelamaan dapat menebal dan timbul luka akibat garukan.
Pada bayi, kemerahan ini umumya hanya tampak di wajah. Namun pada kasus yang berat, dapat menyebar hingga ke seluruh tubuh. Sementara itu pada anak, bercak merah terutama terdapat pada lipat siku dan lutut – yang dapat pula menyebar apabila tidak mendapat pengobatan yang tepat.
Pemicu lesi dermatitis atopik umumnya adalah makanan, seperti susu sapi, makanan laut, kacang, dan telur. Dermatitis atopik dapat diobati dengan krim dan obat minum dari dokter. Selain itu, memantang makanan penyebab dan tidak menggaruk adalah hal penting yang tidak boleh dilupakan.
Artikel lainnya: Kulit si Kecil Kering? Lakukan Ini untuk Mengatasinya