Terkadang mengajarkan anak sikat gigi bisa membuat Anda frustrasi. Sebab, anak belum mengerti pentingnya sikat gigi untuk dirinya. Walaupun begitu, sebagai orang tua Anda wajib tetap melakukan usaha-usaha dalam mengajarkan sikat gigi.
Saat Anda mulai frustrasi dalam menghadapi si Kecil yang tidak mau menyikat gigi, ketahuilah bahwa hal ini adalah sesuatu baru bagi mereka. Tentu saja mereka belum terbiasa dengan ritual ini maupun sensasinya menyikat gigi.
Selain itu bagi anak yang sedang tumbuh gigi, pasti merasakan gusinya sedang sensitif. Sebagian besar akan menolak sikat gigi karena ada rasa tidak nyaman jika terkena bulu sikat gigi.
Artikel lainnya: Tips Memilih Sikat Gigi Anak dengan Tepat
Berikut ini langkah-langkah dalam mengajarkan sikat gigi pada anak :
1. Ajak Si Kecil ke Supermarket untuk Memilih Sikat Gigi dan Pasta Gigi yang Mereka Sukai
Mungkin hal ini terlihat sepele tapi ternyata dampaknya besar karena dapat memotivasi si anak untuk menyenangi kegiatan menyikat gigi. Selain itu akan lebih baik lagi jika Anda bisa menyediakan 2 sikat gigi sekaligus. Karena bisa memilih dan berganti-ganti sikat gigi setiap malam bisa membuat suasana jadi lebih seru.
2. Penggunaan Pasta Gigi Secukupnya
The American Dental Association menyarankan pemberian pasta gigi yang rendah fluoride untuk anak di bawah 3 tahun, yaitu sebesar biji beras. Sedangkan untuk anak 3 tahun ke atas berukuran sebesar biji kacang polong. Aturan ini diterapkan untuk menghindari banyaknya fluoride tertelan supaya tidak terjadi fluorosis.
Fluorosis akan terlihat pada gigi tetapnya berupa garis-garis putih di permukaan gigi depannya. Hal ini bisa berdampak pada segi estetis gigi, yang bisa menyebabkan kepercayaan diri si anak menurun ketika ia remaja nanti.
3. Menyikat Gigi Bersama Anda
Agar anak tidak merasa bahwa dia satu-satunya yang harus menyikat gigi, maka lakukanlah bersama. Jika Anda berdua bisa menyikat gigi sambil berkaca akan lebih menyenangkan, karena dia akan senang mencontoh yang sedang Anda lakukan. Ajak kakaknya menyikat gigi bersama jika ada. Atau bisa mulai dari berpura-pura menyikat gigi bonekanya, atau mainan lainnya, jadi dia bisa mulai menerima ritual ini.
4. Beri Tontonan Berdurasi 2 Menit yang Bisa Memotivasinya Menyikat Gigi
Sekarang sudah banyak aplikasi atau video untuk membantu ritual sikat gigi jadi lebih menyenangkan. Hal ini juga sekaligus dapat menarik perhatiannya untuk bertahan selama 2 menit saat Anda menyikati giginya.
5. Katakan Bahwa Anda Hanya “Memeriksa” Apakah Sudah Tidak Ada Lagi Makanan yang Tertinggal di Mulut
Bagi anak batita biasanya di awal mereka hanya menggigit-gigit sikat giginya. Biarkan untuk beberapa saat sampai ia merasa nyaman dengan kondisi sikat gigi di dalam mulutnya, baru Anda membantu untuk menyelesaikannya. Saat Anda “memeriksa” katakan bahwa Anda mau menangkap kucing atau ikan atau kuman di mulutnya. Atau Anda juga bisa sambil menghitung gigi-giginya.
Artikel lainnya: Waktu yang Tepat Mengajarkan Anak Sikat Gigi Sendiri
6. Jangan Menyikat Giginya Terlalu Lama
Walaupun anak Anda masih bayi, pasti juga akan merasa tidak nyaman bila mulutnya digosok-gosok terlalu lama. Sambil Anda “memeriksa” dalam artian menyikat seluruh permukaan giginya dengan cepat, Anda bisa lakukan sambil menyanyi misalnya : "The toothbrush in the mouth goes round and round atau lagu favorit lainnya. Dengan demikian mereka tahu kalau lagunya habis mereka pun akan selesai dalam ritual menyikat giginya.
7. Gunakan Bunyi-bunyian Agar Dia Mau Membuka Mulut Dengan Lebar
Misalnya bilang Teeeeeeth! untuk membersihkan gigi depan dan Aaahhh! untuk gigi belakangnya. Atau Roarrr! seperti harimau supaya mulutnya terbuka dan suasana menjadi lebih seru.
Jika anak sudah mulai terbiasa dengan ritual menyikat gigi 2 kali sehari, maka mulai perhatikan teknik menyikat giginya. Untuk menyikat gigi anak mulailah dari permukaan gigi bagian dalam.
Arahkan bulu sikat gigi ke garis gusi dengan miring 45 derajat, gerakkan sikat maju mundur per 2 gigi. Lalu lanjutkan menyikat permukaan gigi bagian luar. Arahkan bulu sikat gigi ke garis gusi, lakukan sama seperti sebelumnya.
Lalu terakhir sikat bagian permukaan kunyah gigi. Dan kalau anak mulai capek, tidak ada salahnya stop sebentar kemudian melanjutkannya lagi.
Mengajarkan anak sikat gigi memang tidak mudah dan perlu waktu. Tapi orang tua tidak boleh putus asa. Buatlah cara-cara yang menyenangkan agar anak juga termotivitasi untuk rutin menyikat gigi.
[NP/ RVS]
Artikel lainnya: Alasan Mengapa Anak Harus Menggosok Gigi di Malam Hari