Seiring bertambahnya usia, kebutuhan kalsium anak pun akan terus bertambah. Kalsium merupakan mineral utama yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan tulang dan gigi pada masa anak-anak dan remaja.
Selain itu, kalsium turut membantu perkembangan saraf dan otot serta melancarkan aliran darah. Mineral ini juga mengaktifkan enzim-enzim penting dalam tubuh untuk menghasilkan energi serta melindungi anak dari berbagai penyakit.
Sebagian besar kalsium dalam tubuh disimpan pada tulang dan gigi. Tulang itu sendiri melakukan proses remodeling dengan menyerap dan menyimpan kalsium dalam tulang. Remodeling adalah proses seumur hidup, dimana sel-sel tulang tua diganti dengan sel-sel tulang baru.
Kurangnya asupan kalsium dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Bahkan anak Anda berisiko menderita berbagai penyakit di usia lanjut jika mengalami hal ini.
Menurut Kementerian Kesehatan, anak berusia di atas 3 tahun membutuhkan minimal 1.000 mg kalsium per hari, tergantung jenis kelamin dan usia. Akan tetapi, hingga usia 4- 18 tahun kebutuhan kalsium antara anak laki dan perempuan tidak sama.
Berikut adalah tabel kebutuhan kalsium harian anak:
Usia | Laki-laki | Perempuan |
0-6 Bulan | 200 mg | 200 mg |
7-12 bulan | 250 mg | 260 mg |
1-3 tahun | 650 mg | 700 mg |
4-6 tahun | 1.000 mg | 1.000 mg |
7-9 tahun | 1.000 mg | 1.000 mg |
10-12 tahun | 1.200 mg | 1.300 mg |
13-15 tahun | 1.200 mg | 1.200 mg |
16-18 tahun | 1.200 mg | 1.200 mg |
Sumber utama kalsium dapat diperoleh dari yoghurt, keju, mentega, dan susu. Membiasakan anak untuk mengonsumsi segelas susu sesaat sebelum tidur, serta menambahkan keju dan mentega pada setiap masakan.
Menjaga asupan kebutuhan kalsium selama masa anak-anak sangat penting untuk mencapai kepadatan tulang yang maksimal. Ingatlah bahwa hal ini akan menghindarkan anak Anda risiko penyakit osteoporosis saat dewasa.
(DA/ RH)