Saat ini, semakin banyak anak yang harus menjalani cuci darah akibat penyakit ginjal kronis. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya asupan air putih.
Air putih merupakan komponen penting dalam menjaga fungsi ginjal yang optimal dan mencegah berbagai penyakit yang dapat berujung pada cuci darah.
Sebagai orang tua, kita memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan anak-anak kita mendapatkan cukup air setiap hari.
Bersama dr. Dyah Novita Anggraini, artikel ini akan membahas manfaat minum air putih, penyakit yang bisa timbul akibat kurangnya minum air putih, kebutuhan air putih untuk anak berdasarkan usia, serta 10 cara efektif untuk melatih anak agar disiplin dalam minum air putih.
Artikel lainnya: Serba-Serbi Prosedur Cuci Darah yang Perlu Kamu Tahu
Manfaat Minum Air Putih untuk Anak
Minum air putih memiliki banyak manfaat kesehatan, terutama bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Berikut adalah beberapa manfaat utama:
1. Menghidrasi tubuh
Air adalah komponen utama dalam tubuh manusia. Mengonsumsi air yang cukup membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh, mendukung fungsi organ, dan mengoptimalkan proses metabolisme.
2. Mendukung fungsi ginjal
Ginjal membutuhkan air untuk menyaring limbah dari darah dan mengeluarkannya melalui urin. Kekurangan air dapat membebani ginjal dan menyebabkan kerusakan jangka panjang.
3. Meningkatkan kinerja kognitif
Dehidrasi dapat memengaruhi konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajar anak. Minum air yang cukup membantu menjaga fungsi otak yang optimal.
4. Memelihara kesehatan kulit
Air membantu menjaga kelembapan kulit dan mencegah masalah kulit seperti kekeringan dan iritasi.
5. Mendukung sistem pencernaan
Air membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit pada anak-anak. Air putih juga membantu melunakkan feses, sehingga BAB lancar dan mengurangi risiko masalah pencernaan lainnya.
Jadi, pastikan si kecil minum cukup air putih setiap hari untuk pencernaan yang sehat dan nutrisi yang optimal.
Artikel lainnya: 15 Alasan Anak Kecil Cuci Darah, Dari Diabetes Hingga Obesitas
Penyakit yang Timbul Bila Anak Kurang Minum Air Putih
Kekurangan air putih dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk yang serius seperti penyakit ginjal yang memerlukan cuci darah. Berikut adalah beberapa penyakit yang bisa timbul:
- Dehidrasi: Kekurangan air menyebabkan dehidrasi yang dapat memengaruhi seluruh fungsi tubuh.
- Infeksi saluran kemih (ISK): Kurangnya asupan air dapat mengurangi frekuensi buang air kecil, meningkatkan risiko bakteri berkembang di saluran kemih.
- Batu ginjal: Air yang cukup membantu melarutkan mineral yang bisa membentuk batu ginjal.
- Penyakit ginjal kronis: Kurangnya air putih dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang tidak bisa diperbaiki, berujung pada penyakit ginjal kronis yang memerlukan cuci darah.
- Sembelit: Kekurangan air menyebabkan tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan, menyebabkan sembelit.
Kebutuhan Air Putih untuk Anak Berdasarkan Usia
Kebutuhan air putih setiap anak berbeda-beda tergantung pada usia, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan. Berikut adalah panduan umum kebutuhan air putih berdasarkan usia:
- Bayi (0-6 bulan): Umumnya, bayi mendapatkan cairan yang cukup dari ASI atau susu formula jika ada indikasi medis.
- Bayi (6-12 bulan): Selain ASI atau susu formula (dengan indikasi medis), bayi dapat mulai minum sekitar 0,8-1 liter air per hari.
- Anak usia 1-3 tahun: Kebutuhan air sekitar 1,3 liter per hari.
- Anak usia 4-8 tahun: Kebutuhan air meningkat menjadi sekitar 1,7 liter per hari.
- Anak usia 9-13 tahun: Anak perempuan membutuhkan sekitar 2,1 liter per hari, sedangkan anak laki-laki membutuhkan sekitar 2,4 liter per hari.
- Remaja (14-18 tahun): Remaja perempuan membutuhkan sekitar 2,3 liter per hari, sedangkan remaja laki-laki membutuhkan sekitar 3,3 liter per hari.
Cara Melatih Anak Agar Disiplin Minum Air Putih
Biar anak disiplin unuk minum air putih, yuk Mama dan Papa latih mereka dengan 10 cara berikut ini:
1. Memberikan contoh
Anak cenderung meniru orang tua mereka. Pastikan Mama dan Papa juga disiplin dalam minum air putih dan ajak anak untuk minum bersama.
2. Sediakan botol minum yang menarik
Pilih botol minum dengan desain yang disukai anak, sehingga mereka lebih termotivasi untuk minum.
3. Jadwal minum
Buat jadwal rutin untuk minum air, seperti setelah bangun tidur, sebelum makan, dan sebelum tidur.
4. Gunakan aplikasi pengingat
Ada banyak aplikasi yang bisa membantu mengingatkan anak untuk minum air pada waktu yang ditentukan.
5. Ajarkan manfaatnya
Edukasi anak tentang pentingnya minum air dan manfaatnya bagi kesehatan mereka. Mama dan Papa bisa lakukan ini saat makan bersama atau diskusi dengan anak.
6. Kombinasikan dengan buah
Tambahkan potongan buah segar ke dalam air untuk memberikan rasa yang menyegarkan dan menarik bagi anak.
7. Berikan pujian dan hadiah
Berikan pujian atau hadiah kecil saat anak berhasil mengikuti jadwal minum air. Puji dan hadiah kecil ini akan menstimulasi anak agar semakin rajin mengonsumsi air putih.
8. Buat permainan
Buat permainan atau tantangan yang melibatkan minum air, seperti lomba minum air dengan saudara atau teman.
9. Libatkan anak dalam memilih
Biarkan anak memilih jenis botol minum atau buah yang ingin ditambahkan ke dalam air mereka.
10. Pantau asupan air
Catat jumlah air yang diminum anak setiap hari untuk memastikan mereka mendapatkan cukup cairan.
Artikel lainnya: Kenali Tanda–Tanda Dehidrasi pada Anak
Minum air putih sangat penting untuk kesehatan anak, terutama dalam mencegah penyakit ginjal yang dapat berujung pada cuci darah. Orang tua harus memastikan anak-anak mereka mendapatkan cukup air setiap hari dan melatih mereka untuk disiplin dalam minum air putih.
Dengan cara-cara yang kreatif dan edukatif, kita bisa membantu anak-anak mengembangkan kebiasaan minum air putih yang baik sejak dini.
Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang untuk mendapatkan informasi kesehatan lainnya dan jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu ya!
- Popkin, B. M., D'Anci, K. E., & Rosenberg, I. H. (2010). Water, hydration, and health. Nutrition Reviews, 68(8), 439-458.
- Manz, F., & Wentz, A. (2005). Hydration in children. Journal of the American College of Nutrition, 24(suppl_6), 562S-569S.
- Mentes, J. C. (2006). A typology of oral hydration problems exhibited by frail nursing home residents. Journal of Gerontological Nursing, 32(1), 13-19.
- Perrier, E. T., et al. (2012). Hydration biomarkers and dietary fluid consumption of children in the United States. American Journal of Clinical Nutrition, 96(4), 840-846.
- Clark, W. F., et al. (2016). Evidence-based risk factors for chronic kidney disease: a systematic review. Clinical Kidney Journal, 9(5), 609-617.