Anak-anak terkenal dengan kejujuran dan kepolosannya. Namun, bukan berarti mereka sama sekali tidak pernah berbohong. Bahkan, karena kepolosannya itulah, pola atau tanda anak sedang berbohong bisa dengan mudah dipelajari oleh orangtua.
Sebelum menjabarkan lebih lanjut tentang tanda-tanda anak berbohong, Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog mengingatkan bahwa hal ini bukanlah patokan pasti.
“Apapun tandanya, orangtua sebenarnya bisa menilai sendiri perubahan atau keanehan dari sikap anak saat menyampaikan pernyataannya,” terang Gracia.
“Orangtua merupakan pihak yang paling kenal dekat dengan anaknya. Jadi, sebenarnya, tanpa berfokus pada tanda-tanda di bawah ini, secara pengamatan umum pun Anda bisa menangkap kemungkinan anak sedang berbohong,” sambungnya.
Artikel Lainnya: Apa yang Harus Dilakukan Ketika Anak Suka Berbohong?
Adapun bahasa tubuh yang bisa mengindikasikan bahwa si kecil sedang menyembunyikan sesuatu, yaitu:
1. Jeda Waktu antara Pertanyaan dan Respons
Sikap ini bisa terlihat ketika Anda mengajukan pertanyaan yang sebenarnya mudah diingat dan dijawab.
Karena anak ingin berbohong, mereka membalasnya dengan jeda waktu yang cukup lama. Jeda tersebut dimanfaatkan si kecil untuk membuat cerita atau kejadian fiktif.
2. Mengubah Topik atau Mengatakan Hal yang Tidak Relevan
Anak dan remaja yang menjawab dengan tanggapan mengelak atau di luar topik kemungkinan besar sedang menghindari dan menyembunyikan suatu masalah.
3. Suara Lebih Tinggi dari Biasanya
Suara seseorang biasanya meningkat, khususnya di akhir kalimat, ketika ia sedang cemas dan takut.
Kecemasan dan ketakutan tersebut menjadi indikasi bahwa anak sedang menutup-nutupi sesuatu dari orang lain, termasuk dari orangtuanya sendiri.
4. Mendadak Gagap
Jika anak yang biasanya tidak gagap kemudian mengalami kondisi tersebut ketika ia menceritakan sesuatu, ada kemungkinan si kecil sedang berbohong.
Menceritakan hal yang bukan sebenarnya membuat seseorang gugup dan bersikap defensif. Karena itulah, respons gagap mendadak muncul.
5. Menghindari Kontak Mata dan Gerakan Matanya Cepat
Menghindari kontak mata saat berbicara dapat diartikan sebagai ketidakjujuran. Kedua mata yang terus ke arah bawah juga dapat menunjukkan emosi negatif, seperti kesedihan, ketakutan, keputusasaan, dan rasa bersalah.
Artikel Lainnya: Kebiasaan Bohong Gejala Bipolar?
6. Berjarak secara Fisik dan Sambil Memegang Benda
Dilansir dari Psychology Today, saat berkomunikasi dengan seorang anak tentang masalah penting, Anda mesti amati apakah dia memegang sebuah benda di depan dadanya untuk melindungi diri?
Lalu, amati pula apakah anak memberi jarak yang cukup jauh dan cenderung bersembunyi di belakang benda yang lebih besar?
Isyarat non-verbal tersebut mungkin tidak menandakan kebohongan secara langsung. Namun, hal itu menunjukkan adanya masalah emosional dan kurangnya keterbukaan dari si kecil.
7. Menggaruk Hidung
Saat seseorang tidak jujur, alam bawah sadar otak mengirimkan sinyal saraf yang muncul sebagai “isyarat”.
Isyarat tersebut berupa reaksi kimia yang menyebabkan wajah, khususnya hidung, menjadi gatal.
Tak sedikit anak-anak atau bahkan orang dewasa yang menggaruk hidung atau telinga ketika mereka sedang berbohong.
8. Tersenyum Kaku
Sebagai orangtua, Anda tentu hafal dengan senyum bahagia dan senyum palsu yang ditampilkan oleh anak.
Anak-anak yang mengaku senang padahal tidak, akan memberikan senyum yang kaku. Hal itu bisa dilihat dari pergerakan bibir yang terbatas, serta kerut mata yang tidak terlihat.
9. Sering Berkedip dan Menutup Mata
Normalnya, individu akan berkedip antara 5 hingga 6 kali dalam semenit, atau 1 kali per 10 hingga 12 detik.
Jika kedipan mata anak lebih dari itu dan dia tidak dalam kondisi sakit, kemungkinan ada sesuatu yang sedang ditutup-tutupinya.
Seringnya anak menutup mata ketika merespons juga menjadi pertanda bahwa ia tengah “mengarang” dan bertahan dari sesuatu.
10. Mendadak Batuk atau Berkeringat
Bahasa tubuh orang berbohong yang satu ini mungkin sangat umum, bahkan bisa dengan mudahnya Anda lihat di film-film.
Orang yang jujur tetapi terpaksa melakukan kebohongan biasanya cenderung menunjukkan gejala fisik, seperti berkeringat atau batuk-batuk mendadak. Semuanya muncul karena perasaan gugup.
Artikel Lainnya: Anak Berbohong atau Berimajinasi, Bagaimana Membedakannya?
Ingat, tanda-tanda di atas bukanlah patokan pasti anak yang sedang berbohong. Oleh karena itu, orangtua sebaiknya tidak langsung main hakim sendiri.
“Lebih baik konfirmasi terlebih dulu dengan pertanyaan terbuka, bukan pertanyaan atau pernyataan menuduh,” saran Gracia.
“Penting bagi orangtua untuk memahami alasan anak berbohong. Fokuskan cara-cara menemukan solusi tanpa perlu berbohong. Setiap orang pasti pernah menyembunyikan sesuatu. Kita harus paham bahwa ada pula kebohongan yang dipicu oleh alasan baik atau white lies,” pungkas Gracia.
Masih ada pertanyaan seputar pola asuh, perkembangan, dan kesehatan anak? Yuk, konsultasikan dengan ahlinya melalui layanan LiveChat 24 jam atau di aplikasi KlikDokter!
(NB/JKT)