Eksplorasi soal orientasi seksual lazimnya dimulai ketika anak memasuki usia remaja atau masa pubertas. Anak dapat menunjukkan ketertarikan seksual di rentang waktu tersebut, karena mengalami perubahan hormonal yang memicu pertumbuhan serta pematangan organ seksual.
Ketertarikan seksual yang dialami anak di masa pubertas bisa terasa intens, membingungkan, bahkan bisa membuatnya kewalahan. Remaja mulai menemukan apa artinya tertarik secara romantis dan fisik kepada orang lain. Proses tersebut membuat mereka mengenali orientasi seksual secara perlahan.
Umumnya anak akan tertarik kepada lawan jenisnya. Namun, tidak menutup kemungkinan anak memiliki orientasi seksual yang berbeda dan menyukai sesama jenis. Di bawah ini ciri-ciri anak suka sesama jenis yang perlu Ayah dan Bunda tahu.
Artikel lainnya: Anak Bertanya tentang Seks, Ini Cara Tepat Menjawabnya
Sekilas Seputar Orientasi Seksual
Orientasi seksual adalah bentuk ketertarikan seseorang kepada jenis kelamin tertentu, baik secara seksual ataupun emosional. Ada beberapa jenis orientasi seksual, di antaranya:
1. Heteroseksual
Orang heteroseksual tertarik secara romantis dan fisik kepada lawan jenis. Anak laki-laki yang heteroseksual akan tertarik kepada perempuan. Begitu pula sebaliknya, anak perempuan heteroseksual akan menyukai laki-laki.
2. Homoseksual
Orang homoseksual tertarik secara romantis dan fisik kepada yang berjenis kelamin sama. Anak perempuan dengan orientasi seksual ini akan menyukai perempuan. Sementara, anak laki-laki tertarik dengan laki-laki.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) dan American Psychological Association (APA), orientasi seksual adalah bagian dari sifat seseorang. Oleh karena itu, menyukai sesama jenis tidak dianggap sebagai kelainan mental, tetapi merupakan preferensi seksual.
3. Biseksual
Biseksual diartikan sebagai ketertarikan secara fisik dan romantis terhadap pria dan wanita sekaligus. Baik anak laki-laki maupun perempuan biseksual bisa menyukai laki-laki dan perempuan sekaligus.
Artikel lainnya: Anak Akui Sudah Berhubungan Seks, Apa yang Harus Ortu Lakukan?
Tanda-tanda Anak Punya Orientasi Seksual Berbeda
Untuk mengetahui apakah ada penyimpangan orientasi seksual pada anak, berikut tanda-tanda yang bisa Ayah dan Bunda perhatikan:
- Keinginan berulang untuk menjadi lawan jenis yang ditampilkan dari sikap dan perilaku anak sehari-hari.
- Ketertarikan pada cross-dress (lintas busana).
- Memiliki kecenderungan yang kuat dan terus-menerus untuk memerankan lintas gender dalam pretend play dan berfantasi berlebihan menjadi lawan jenis.
- Keinginan kuat untuk berpartisipasi dalam permainan stereotipe dan hobi lawan jenis.
- Punya kecenderungan kuat menyukai teman sesama jenis.
- Memiliki pertanyaan tentang identitas gender atau seksualitas.
Pada masa eksplorasi ketertarikan seksual, anak mungkin bereksperimen mencari tahu berbagai pilihan yang ada. Hal tersebut merupakan salah satu proses anak membangun identitasnya.
Dalam berbagai penelitian, anak yang sejak kecil tomboi tidak selalu tumbuh menjadi seorang homoseksual. Begitu pun anak laki-laki yang lebih menyukai aktivitas feminin seperti memasak tidak dapat secara pasti tumbuh menjadi homoseksual.
Artikel lainnya: Cara Tepat Lindungi Anak dari Pelecehan Seksual
Lalu, apakah anak dengan orientasi seksual menyimpang perlu “diobati”? Faktanya, ketika Ayah dan Bunda terlalu khawatir dan terobsesi memastikan orientasi seksual anak, hal tersebut justru membahayakan. Sebab, orang tua bisa saja menarik kesimpulan yang salah dan justru menghambat perkembangan anak.
Pada prinsipnya, Ayah dan Bunda perlu mengenalkan anak soal orientasi seksual sedini dan sesering mungkin. Tidak ada patokan usia pasti, tetapi pengenalan orientasi seksual bisa dilakukan pada awal pubertas, misalnya usia 8-9 tahun untuk anak perempuan dan 9-10 tahun untuk anak laki-laki.
Pada usia tersebut, anak sebaiknya mulai mengenal dasar hubungan yang sehat dengan teman, mengenal tubuh mereka sendiri, serta memahami soal hubungan romantis.
Jika Ayah dan Bunda melihat adanya ciri-ciri anak suka sesama jenis, jangan ragu untuk meminta bantuan profesional.
Bantuan profesional baik untuk anak dan orangtua. Dengan bantuan profesional, Ayah dan Bunda dapat mengikis kekhawatiran soal penyimpangan seksual pada anak. Profesional juga bisa memberikan penanganan yang tepat untuk anak.
Ayah dan Bunda juga bisa berkonsultasi secara langsung melalui fitur konsultasi psikolog online di KlikDokteratau Temu Dokter untuk buat janji dengan psikolog. Yuk, #JagaSehatmu dan anak dengan download aplikasi KlikDokter untuk mengetahui informasi seputar kesehatan lainnya.
(ADT/JKT)