Sistem imun manusia berfungsi menjaga tubuh dengan cara melawan infeksi yang menyerang. Tetapi pada kondisi tertentu, sistem imun malah menyerang sel-sel dalam tubuh (autoimun) sehingga timbul berbagai keluhan. Salah satu gangguan autoimun yang sering dijumpai adalah systemic lupus erythematous (SLE) atau lebih dikenal dengan penyakit lupus. Sebagai orang tua, Anda juga perlu mengenali gejala lupus pada anak.
Apa itu Lupus?
Lupus adalah suatu penyakit autoimun akibat tubuh memproduksi antibodi berlebihan, yang menyerang jaringan sendiri di berbagai organ. Keadaan tersebut menyebabkan kerusakan, dan lama-kelamaan memicu munculnya berbagai keluhan dan gejala.
Lupus jika terdeteksi saat usia anak-anak disebut Juvenile SLE. Penyakit ini lebih banyak mengenai anak perempuan, dan angka kejadiannya meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Lupus pada anak biasanya terjadi di usia 9–15 tahun (masa pubertas).
Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa lupus dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti genetik, hormon, kondisi lingkungan, dan kebiasaan yang dilakukan.
Mendeteksi Lupus Sejak Dini
Penyakit lupus sulit untuk dikenali, karena gejalanya sangat beragam. Setiap anak yang mengalami penyakit tersebut sangat mungkin merasakan gejala yang berbeda satu sama lain.
Adapun beberapa keluhan yang sering dikaitkan sebagai gejala lupus, di antaranya:
-
Demam tanpa Penyebab yang Jelas
Pasien lupus sering datang ke rumah sakit karena keluhan demam ringan, hilang timbul, dan terjadi dalam waktu lama (berminggu-minggu atau berbulan-bulan) tanpa diketahui penyebabnya.
-
Mudah Lelah
Lupus bisa membuat anak yang awalnya aktif menjadi malas beraktivitas karena dirinya sangat mudah kelelahan.
-
Nyeri dan Bengkak pada Sendi
Anak dengan lupus sering mengeluh nyeri dan bengkak pada persendian. Keadaan ini umumnya terjadi di sendi-sendi besar, seperti siku dan lutut.
-
Bengkak pada Kelopak Mata dan Tungkai Bawah
Salah satu gejala yang dapat timbul akibat lupus adalah bengkak pada kelopak mata dan tungkai bawah. Keadaan tersebut biasanya disertai dengan buang air kecil yang lebih sedikit dari biasanya, akibat adanya kelainan pada ginjal.
-
Ruam pada Kulit
Ruam muncul di wajah berbentuk seperti sayap kupu-kupu atau yang disebut dengan butterfly rash (bercak malar). Ruam lainnya yang berbentuk bulat-bulat juga dapat muncul di bagian tubuh selain di wajah, misalnya leher, lengan, dan tungkai (bercak discoid).
-
Anak Tampak Pucat
Anak dengan lupus identik dengan kondisi pucat, mudah lelah, lesu, dan memilliki riwayat transfusi darah berulang. Anak dengan anemia hemolitik autoimun pada perjalanan penyakit selanjutnya banyak yang menjadi lupus.
Bila rambut anak rontok lebih dari 100 helai per hari, salah satu kondisi yang bisa jadi biang keladinya adalah penyakit lupus.
-
Kulit Sensitif terhadap Sinar Matahari
Kulit penderita lupus mudah mengalami bercak kemerahan yang menetap bila terkena sinar matahari.
-
Sesak Napas dan Nyeri Dada
Penyakit lupus dapat menyerang organ paru-paru dan jantung, sehingga anak dengan penyakit tersebut sangat mungkin mengeluhkan adanya nyeri di daerah dada dan sesak napas.
Jika terdapat gejala-gejala yang identik dengan penyakit lupus pada anak, orang tua hendaknya jangan langsung panik. Tetaplah tenang agar Anda dapat berpikir jernih untuk menentukan langkah selanjutnya demi kebaikan si buah hati. Segera periksakan ke dokter spesialis anak untuk dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan darah, urine, foto rontgen dada, dan pemeriksaan jantung (ekokardiografi) guna menegakkan diagnosis pasti.
(NB/ RVS)