Untuk mengembangkan kecerdasan, pemilihan jenis permainan anak ternyata memainkan peranan penting.
Tak perlu repot, bermain dengan benda di sekitar bisa jadi opsi tepat. Kegiatan ini bisa dikategorikan sebagai heuristic play.
Heuristic play biasanya hanya menggunakan benda-benda yang mudah ditemukan di rumah. Bagaimana cara permainannya dan apa manfaatnya untuk si kecil?
Apa itu Heuristic Play?
Istilah permainan heuristik pertama kali diciptakan oleh Elinor Goldschmied pada tahun 1980-an.
Menurut Elinor, heuristic play dapat mengembangkan keingintahuan dan eksplorasi anak terhadap benda-benda di sekitarnya.
Dengan memberikan benda-benda sederhana di dekat anak, ia akan mulai memilih, mengeksplorasi, membandingkan, dan menemukan apa yang dapat atau tidak dapat dilakukan dengan benda tersebut.
Artikel Lainnya: Perlukah Mainan Anak Laki-laki dan Perempuan Dibedakan?
Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, menjelaskan heuristic play adalah kondisi bagi anak untuk bisa bermain secara mandiri dengan self-directed play.
“Jadi, anak ditempatkan dalam area yang tidak ada distraksi lain selain ragam mainan yang sudah disiapkan. Orangtua atau orang dewasa hanya mengamati di luar area tersebut. Umumnya untuk anak 1-2 tahun,” jelas Gracia.
Daftar benda yang disarankan untuk diberikan dalam permainan heuristik di antaranya:
- Kertas atau karton.
- Peralatan dapur yang aman, seperti mangkuk kecil, cangkir, sendok, tatakan gelas, serbet, saringan teh, pengocok telur, atau tempat merica kosong.
- Benda terbuat dari karet, seperti bola, penghapus, tatakan gelas.
- Sikat gigi, sisir bergigi tumpul, brush makeup, kuas cat.
Menurut Gracia, sebenarnya benda yang digunakan bisa apa saja. Namun, pemilihan benda harus hati-hati karena anak-anak sering memasukkan benda-benda ke mulutnya. Pastikan barang tersebut tidak berbahaya dan bersih.
Ketika anak melakukan heuristic play, biarkan ia bermain sendiri. Jadi, anak merasa bisa bereksplorasi secara mandiri tanpa keterlibatan orangtua.
Waktu yang tepat untuk heuristic play adalah ketika anak sudah makan dan tidak kelelahan. Permainan ini sebaiknya diberikan beberapa kali saja dalam seminggu.
Artikel Lainnya: Anak Suka Merebut Mainan Orang Lain, Ini Penjelasan Psikolog
Lalu, pilih lokasi bermain yang jauh dari distraksi. Hal ini penting agar anak dapat konsentrasi bermain.
Selama sesi heuristic play, anak juga tidak perlu berbagi atau bergantian menggunakan barang dengan orang lain
Untuk itu, sediakan benda-benda yang beragam dan aman untuk dimainkan. Dengan begini, anak bisa melatih konsentrasi, eksplorasi, dan problem-solving sendiri.
Manfaat Heuristic Play untuk Perkembangan Anak
Tidak ada salahnya untuk mencoba heuristic play. Karena, berbagai manfaat berikut ini bisa diperoleh si kecil:
-
Merangsang Kreativitas dan Imajinasi Anak
Dengan permainan heuristik, anak diberi kesempatan bermain secara bebas dan mandiri.
Ia bisa mengeksplorasi, belajar, dan berkembang dengan caranya sendiri. Anak juga dapat melatih imajinasinya dari objek atau benda yang diberikan.
“Dalam permainan heuristic play, anak dapat belajar melatih kemandiriannya sejak sangat dini. Anak juga akan mendapat kebebasan eksplorasi dalam waktu bermain tersebut,” ucap Gracia.
Artikel Lainnya: Dampak Positif Main Video Games Bagi Anak
-
Mendukung Keterampilan Motorik dan Sensorik
Bayi dan balita membutuhkan berbagai eksplorasi sensorik untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan kognitifnya. Permainan heuristik dapat membantu mereka dalam hal ini.
“Menstimulasi perkembangan sensori dengan objek mainan berbagai tekstur, serta motorik halus dan kasar dengan mengangkat, memindahkan, dan mendorong mainan,” ucap Gracia.
-
Membentuk Pemikiran Kritis
Dengan permainan heuristik, anak akan mengeksplorasi dan menciptakan suara-suara sendiri dari benda-benda yang diberikan. Ia akan terlatih untuk berpikir kritis dan mengembangkan keterampilannya.
-
Membantu Pemahaman Dasar Matematika
Dijelaskan Gracia, dalam permainan heuristik, anak dihadapkan pada berbagai item yang bervariasi dalam ukuran, bentuk, dan berat. Perbedaan itu dapat membantu pembelajaran konseptual matematis anak.
Misalnya, dengan berbagai benda yang ada di sekitar anak, ia jadi tahu mana benda yang berat dan ringan, ukuran yang besar dan kecil, bentuk-bentuk seperti segitiga, kotak, bulat, dan lain sebagainya. Hal-hal ini merupakan konsep matematika dasar.
Artikel Lainnya: Manfaat Bermain untuk Tumbuh Kembang Anak
-
Merangsang Ketajaman Indra Penglihatan dan Peraba
Dengan memberikan benda yang berbeda-beda, anak dapat melatih ketajaman dari indra yang dimilikinya, khususnya penglihatan dan peraba.
Heuristic play bisa menjadi kegiatan belajar sambil bermain yang menyenangkan bagi anak dan orangtua.
Jangan takut untuk mencoba metode-metode permainan anak. Hal yang terpenting, selalu dampingi dan awasi anak.
Bila ingin tahu lebih lanjut seputar tumbuh kembang anak, konsultasi ke dokter spesialis anak atau psikolog lewat LiveChat. Anda juga bisa ketahui bakat si kecil lebih mudah dengan fitur Klikdokter!
(FR/AYU)