Alergi merupakan kondisi yang terjadi ketika tubuh bersikap 'tidak ramah' terhadap sesuatu, misalnya makanan atau minuman tertentu. Keadaan ini bisa menimpa siapa saja, termasuk anak.
Menurut dr. Alberta Jesslyn Gunardi dari KlikDokter, alergi dapat menyebabkan berbagai keluhan pada tubuh. Gangguan pada kulit biasanya terjadi berupa biduran dan eksema. Gangguan akibat alergi yang terjadi pada mata pada umumnya seperti mata berair dan gatal. Selain itu, alergi juga bisa mengakibatkan gangguan pada hidung berupa hidung berair dan gangguan pada saluran napas seperti asma. Sedangkan pada saluran pencernaan, alergi bisa mengakibatkan diare.
Lebih lanjut, dr. Jesslyn menjelaskan bahwa alergi makanan biasanya disebabkan oleh susu sapi, telur, dan kacang. Selain itu, makanan yang banyak mengandung protein seperti udang dan ikan juga dapat menimbulkan reaksi alergi.
Mengenalkan makanan pencetus alergi pada anak
Centers for Disease and Control Prevention (CDC) melaporkan bahwa 4 hingga 6 persen dari semua anak di Amerika Serikat mengalami alergi makanan. Hal yang sama bisa saja dialami oleh anak di seluruh dunia, khususnya Indonesia.
Anak yang punya alergi makanan memiliki kemungkinan empat kali lipat untuk mengalami asma atau kondisi alergi yang lebih bahaya lagi. Alergi memang tidak dapat disembuhkan, namun para ahli mengatakan ada hal yang bisa dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Hal tersebut adalah mengenalkan makanan alergi pada si Kecil sejak dini. Dalam hal ini, berikut adalah delapan makanan yang mungkin bisa Anda kenalkan pada si Kecil:
- Susu sapi
- Kacang tanah
- Kerang
- Telur
- Gandum
- Kacang pohon
- Kedelai
- Ikan
Sebelum melakukan uji coba, ada baiknya Anda berkonsultasi lebih lanjut pada dokter. Tindakan ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang mesti diperhatikan, sekaligus mencegah kejadian yang tidak diinginkan.
Mencegah alergi pada anak
Tanda alergi pada anak bermacam-macam. Paling sering berkutat pada saluran pencernaan, pernapasan dan kulit. Seseorang dengan riwayat alergi tertentu juga dapat memiliki alergi terhadap hal lainnya.
Poin yang paling penting dalam penanganan alergi adalah mengenali faktor pencetus dan menghindarinya sama sekali. Dalam kasus alergi makanan, Anda berarti harus mencegah si Kecil mengonsumsi makanan yang bisa mencetuskan reaksi alergi.
Jika Anda masih belum menemukan makanan apa yang membuat reaksi alergi pada anak muncul setelah melakukan uji coba di atas, tak ada salahnya untuk berkonsultasi lebih lanjut pada dokter. Dengan demikian, si Kecil bisa melakukan proses identifikasi alergi lebih lanjut, yaitu dengan uji cukil kulit dan pemeriksaan darah.
“Jika hasilnya sudah ketahuan, yang harus Anda lakukan selanjutnya adalah mencegah si Kecil mengonsumsi makanan yang bisa mencetuskan reaksi alerginya tersebut,” kata dr. Jesslyn.
Jangan anggap sepele masalah alergi, apalagi jika kondisi tersebut terjadi pada anak. Segera bawa si Kecil ke dokter bila reaksi alerginya tiba-tiba muncul setelah melakukan suatu hal. Ingat, reaksi alergi yang tidak segera ditangani bisa mengancam nyawa orang yang mengalaminya.
[NB/ RVS]