Mengisap jempol adalah kebiasaan yang membuat sebagian anak merasa nyaman saat lapar, takut, gelisah, kesepian, mengantuk atau bosan. Konon, kebiasaan ini dapat menyebabkan gigi tonggos pada anak.
Kebiasan mengisap jempol merupakan hal alami yang sudah dilakukan oleh bayi saat masih di dalam kandungan. Pada dasarnya, mengisap jempol adalah kebiasaan anak usia 3 tahun ke bawah, yang mendatangkan banyak manfaat. Salah satunya adalah memicu timbulnya pergerakan gigi.
Namun, hal di atas tidak berlaku jika usia anak sudah menginjak 5 atau 6 tahun. Pasalnya, di usia tersebut gigi anak sedang mengalami pertumbuhan. Jika di saat yang sama anak Anda masih memiliki kebiasaan mengisap jempol, maka giginya akan tumbuh ke arah yang tidak semestinya.
Artikel Lainnya : Susunan Gigi Tidak Normal, Kenali Maloklusi Gigi
Studi kasus pada anak perempuan usia 6 tahun 8 bulan dengan kebiasaan mengisap jempol menunjukkan bahwa anak tersebut mengalami penyempitan pada lengkung rahang atas. Tak hanya itu, tapi juga gigitan yang terbuka antara gigi atas dan bawah serta bentuk langit-langit mulut yang lebih dalam.
Selain itu, hal tersebut juga memicu kesulitan mengucapkan huruf T, D, S, Z. Lidah cenderung menjulur ke depan saat berbicara dan bernapas lewat mulut adalah dampak lain yang mungkin terjadi akibat kebiasaan mengisap jempol yang dibiarkan.
Mengisap jempol memang berdampak baik bila dilakukan oleh anak berusia 3 tahun ke bawah. Tapi, kebiasaan ini akan berubah menjadi buruk jika dilakukan oleh anak yang berusia lebih dari itu.
Bila tak ingin anak Anda mengalami gigi tonggos, ubah kebiasaan mengisap jempol pada anak sejak hari ini. Gigi sehat, senyum cemerlang pun akan menjadi miliknya.
(NB)