Anak yang suka bermain tanah, dibiarkan saja, namun tetap jaga kesehatannya. Pasalnya, kreativitas dimulai dari masa kecil ketika anak sedang sibuk mengeksplorasi dunianya dengan sejuta rasa ingintahunya. Berbagai aspek tumbuh kembangnya pun diasah untuk menjadi semakin tajam dan kompleks.
Seiring dengan bertambahnya usia, anak akan semakin mampu melakukan aktivitas yang sulit dan rumit. Namun, hal tersebut tidak dapat dicapai dengan instan. Diperlukan proses pembelajaran bertahap, mulai dari yang paling sederhana, dan terus meningkat.
Untuk itu, di usia pertumbuhannya, kita perlu memastikan agar anak selalu dapat memanfaatkan berbagai kesempatan untuk dapat belajar hal yang baru. Termasuk di dalamnya adalah bermain.
Kondisi bermain yang ideal bagi anak adalah saat anak dapat menggunakan semua indranya dengan optimal, dan juga ketika Anak dapat mengasah emosinya dengan baik. Hal ini dapat dicapai dengan ketika anak dapat bermain bersama, baik bermain dengan teman maupun dengan orang tua, dengan melakukan aktivitas kreatif. Dan akan lebih baik lagi jika dilakukan di luar rumah, dengan pasir dan tanah.
Sayangnya, orang tua sering merasa cemas jika anak bermain pasir atau tanah. Memang tidak dapat dipungkiri, terdapat paling tidak 10 juta kuman di dalam setiap 1 gram pasir atau tanah. Belum lagi cacing dan telurnya, atau jamur dan kutu.
Ketika bermain bola di lapangan, membentuk pasir, bermain kelereng, atau bermain permainan tradisional pasti membuat anak-anak berinteraksi dengan tanah ataupun pasir. Dengan demikian, anak sebenarnya terpapar dengan banyak sekali pencetus infeksi yang dapat membuat anak sakit. Di sinilah peran orang tua menjadi sangat penting. Orang tua dapat tetap mendukung aktivitas positif, berinteraksi dengan tanah dan pasir yang penuh kuman, dengan memastikan anak tetap ingat untuk menjaga kebersihan diri setelahnya, dengan melakukan:
- Biasakan anak untuk tidak langsung makan ataupun minum setelah bermain tanah atau pasir. Kebiasaan ini dapat mencegah anak terkena infeksi saluran pencernaan.
- Biasakan anak untuk tidak mengusap wajah (mata, hidung, mulut) setelah bermain tanah atau pasir. Kebiasaan ini dapat mencegah anak terkena infeksi saluran pernapasan, infeksi mata, dan infeksi saluran pencernaan.
Ingatkan anak untuk segera membersihkan tangan dan tubuhnya dengan sabun dan air yang mengalir. Jangan lupa untuk mengajarkan dan membiasakan anak untuk mencuci tangan dengan benar agar sela-sela jari dan kuku tempat kuman bersembunyi juga ikut dibersihkan. Selain itu, anak-anak usia 0-5 tahun memang tetap harus diawasi dan didampingi pada saat bermain karena pemahaman mereka belum seperti anak berusia di atas 5 tahun.
Jika orang tua sudah berhasil untuk mengajarkan kebiasaan sehat, maka Ayah dan Ibu tidak perlu lagi khawatir ketika anak bermain dengan tanah ataupun pasir. Dengan demikian, anak tetap dapat mengasah kreativitasnya dan tetap sehat.