Perlu tindakan ekstra untuk merawat anak dengan down syndrome. Karenanya, orang tua yang memiliki anak dengan kelainan tersebut harus memenuhi segala kebutuhan nutrisi, termasuk menghindari segala sesuatu yang dapat memperburuk kondisi.
Untuk diketahui, down syndrome adalah kondisi dimana seorang individu memiliki kromosom 21 yang berlebih. Kelainan ini juga dikenal dengan sebutan trisomi 21, dan merupakan kelainan kromosom yang paling banyak ditemui.
Sebagian besar kasus down syndrome terjadi akibat kegagalan proses pembelahan pada kromosom. Penelitian menunjukkan, kegagalan pembelahan ini berkaitan erat dengan usia orang tua, terutama sang ibu. Diketahui bahwa ibu yang baru hamil saat usianya sudah lanjut memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk melahirkan anak dengan kondisi down syndrome.
Tanda dan gejala down syndrome
Beberapa tanda dan gejala yang khas pada down syndrome, di antaranya:
● Gangguan kecerdasan
Mayoritas anak dengan down syndrome memiliki kecerdasan yang lebih rendah dari populasi pada umumnya, dengan IQ yang bervariasi
● Gambaran wajah khas
Wajah anak dengan down syndrome umumnya khas dengan mata yang tampak sipit, bagian atas hidung yang datar, kepala yang lebih kecil, mulut yang kecil dan lidah yang tampak besar.
● Kelainan jantung bawaan
Sekitar 50% anak dengan down syndrome memiliki kelainan pada jantung, seperti defek sekat ventrikel atau bilik jantung.
Selain tiga di atas, anak dengan down syndrome juga memiliki beberapa kondisi terkait dengan pertumbuhan dan kemampuan makan. Pola pertumbuhan anak dengan kelainan ini berbeda dengan orang pada umumnya.
Tinggi badan, lingkar kepala, dan kecepatan pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan anak lain. Karenanya, kurva pemantauan pertumbuhan untuk anak down syndrome juga khusus.
Tak berhenti di situ, anak dengan down syndrome juga dapat mengalami kesulitan makan dan minum. Ukuran mulut yang lebih kecil, kekuatan otot wajah yang lebih lemah, serta ukuran lidah yang relatif lebih besar dapat menjadi penyulit dalam proses makan dan minum. Sedangkan, bayi dengan down syndrome memiliki kesulitan dalam koordinasi menghisap, menelan, dan bernapas saat menyusu. Faktor-faktor tersebut akan memiliki efek pada perkembangan kemampuan makan dalam jangka panjang.
Beberapa kondisi gangguan pencernaan juga patut diwaspadai pada anak dengan down syndrome. Penyakit celiac, konstipasi atau sembelit, dan diabetes lebih sering ditemui pada mereka yang mengalami kelainan ini.
Nutrisi untuk anak down syndrome
Berikut beberapa hal yang perlu diingat saat memberikan nutrisi untuk anak dengan down syndrome:
● Lemak baik
Makanan yang mengandung lemak baik seperti asam butirat dan asam lemak omega 3 penting untuk anak dengan down syndrome. Alpukat atau minyak zaitun adalah contoh bahan makanan yang mengandung lemak baik tersebut.
● Vitamin C
Kandungan vitamin C akan membantu menurunkan risiko penyakit area mulut. Jeruk, stroberi, brokoli adalah contoh makanan dengan vitamin C yang akan disukai anak. Namun, hindari makanan ini apabila anak memiliki kondisi refluks lambung.
● Serat
Serat akan mencegah sembelit. Buah dan sayur adalah sumber serat yang baik. Selain itu, produk serealia atau biji-bijian juga dapat diberikan pada anak dengan down syndrome. Untuk memperkecil risiko penyakit celiac, makanan yang mengandung gluten sebaiknya ditunda hingga usia 18-24 bulan.
● Hindari junk food
Makanan yang termasuk dalam kategori junk food atau cepat saji tidak memiliki nilai gizi yang baik. Efek jangka panjang dari jenis makanan ini adalah obesitas.
● Cukupi kebutuhan cairan
Karena risiko konstipasi lebih tinggi pada anak sindrom Down, maka cairan yang cukup dibutuhkan untuk mencegahnya. Sebaiknya diberikan dalam bentuk air putih.
Anak dengan down syndrome memang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan makan ataupun pencernaan. Dengan mengenali kondisi-kondisi yang mungkin timbul, memberikan makanan dengan jenis dan cara yang tepat, serta memantau gejala yang timbul, orang tua akan dapat mencegah permasalahan pencernaan pada anak.
Karena kondisi yang berbeda, setiap orang tua yang memiliki anak dengan down syndrome wajib memperhatikan kondisi kesehatan si Kecil dari segala aspek. Pastikan pula Anda memberikan nutrisi yang terbaik untuk mereka, agar tumbuh kembangnya tetap optimal.
[NB/ RVS]